Rabu, 31 Januari 2018
SHALAWAT MIFTAH - SHALAWAT NABI SEBAGAI MUJARRABAT MENGHILANGKAN BAU MULUT
SHALAWAT
MIFTAH
اللهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
مِفْتَاحِ بَابِ رَحْمَةِ اللهِ، عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ، صَلاَةً وَسَلاَماً
دَائِمَيْنِ بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ .
Allahumma shalli
wa sallam 'alaa sayyidina Muhammadin wa 'alaa aali sayyidina Muhammadin miftahi
baabi rahmatillah, adada maa fii 'ilmillahi, shalatan wa salaman da'imayni
bidawaami mulkillahi
"Ya Allah,
berikanlah shalawat dan salam kepada pemimpin kami Nabi Muhammad dan juga para
keluarga beliau, beliau merupakan kunci rahmat Allah. Sebanyak sesuatu yang
berada dalam pengetahuan Allah, shalawat dan salam yang selamanya tercurah
dengan kesenantiasaan kerajaan Allah."
Shalawat ini dinisbahkan kepada seorang
wali besar al-Habib Ali Bin Muhammad al-Habsyiy Radhiyallahu Anhu.
Keutamaan
Al-Habib Ali Bin Muhammad al-Habsyiy
berkata: "Shalawat ini memiliki keutamaan yang sudah tereksperimen sebagai
wasilah untuk bertemu dengan Rasulullah Shallallahu alaihi Wa sallam dalam
mimpi. Beberapa murid kami telah menguji coba memperbanyak membaca shalawat ini
hingga mereka berjumpa kepada Rasululallah dalam mimpi. Maka bagi siapa saja
yang ingin bertemu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam mimpi saat
tidurnya, maka hendaklah ia membaca shalawat ini dalam bilangan yang tak
terbatas."
Daftar Pustaka
- An-Nujumuz
Zahirah
-
Dzakiratul Muhtaj
SHALAWAT
MIFTAHUR RIZQI
Shalawat khusus untuk memperlancar
rizki ini insyaAllah ampuh untuk tameng kemiskinan.
Berkah dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan ridlo Allah SWT. Silakan
untuk diamalkan. Karena bershalawat itu penuh dengan keberkahan dan selalu
membawa keindahan pada akhirnya.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ.
اَللّٰهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاوَهَّابُ يَاذَا الطَّوْلِ يَااللهُ يَااللهُ يَااللهُ. صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّــدِنَا مُحَمَّدٍ عَدَدَ خَلْقِكَ وَرِضَآءَ نَفْسِكَ وَزِنَةَ عَرْشِكَ وَمِدَدَ كَـلِمَتِكَ. اَللّٰهُمَّ يَاغَــنِــيُّ يَاحَمِــيْدُ يَامُبْدِئُ يَامُعِــيْدُ يَارَحِيْمُ يَاوَدُوْدُ يَافَعَّالٌ لِـمَـــا يُرِيْــدُ. اَللّٰهُمَّ أَغْـــنِــنِى بِـجَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِفَضْلِكَ عَنْ مَنْ سِوَاكَ يَاذَا الْجَلَالِ وَاْلإِكْــرَامِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَــيِّــدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. عَدَدَ مَا فِى عِلْمِ اللهِ صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ. وَالْحَمْدُ لِلّٰــهِ رَبِّ الْعَالَـمِــيْنَ.
“Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Ya Allah, Yang Maha Mulia, Yang Maha Pemberi dan Yang Maha Berkuasa,
Wahai Allah, limpahkanlah rahmat takzim dan salam sejahtera serta keberkahan
kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW sebanyak hitungan hamba-Mu, dan
sebanyak keridloan-Mu, dan seberat Arasy-Mu serta sejumlah Kalimat-Kalimat-Mu,
Ya Allah, Yang Maha Kaya dan Maha Terpuji, Yang Maha Menakdirkan dan Yang Maha
Mengembalikan, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berilah hamba kekayaan
harta yang Engkau halalkan, dan bukan yang Engkau haramkan. Berilah hamba kelebihan
dari yang lain dengan berkah Kurnia-Mu, Dan Semoga Allah melimpahkan rahmat dan
kesejahteraan kapada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya
menurut hitungan apa-apa yang ada dalam Pengetahuan Allah SWT. Shalawat yang
berkesinambungan dengan kesinambungannya dari Kerajaan Allah SWT. Segala puji
bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
Manfaat
dan Faedah dari mengamalkan Shalawat Miftahul Rizqi
1.
|
Akan memperoleh rezeki, keberkahan dan keberuntungan yang luar
biasa
|
2.
|
Akan menghilangkan segala macam
kesulitan hidup dan kefakiran
|
3.
|
Akan mendapatkan kehidupan yang
lebih sejahtera dan bahagia di dunia dan akhirat
|
4.
|
Akan
mendatangkan rezeki yang begitu luasnya dari segala penjuru dengan kemurahan
Allah SWT
|
Kaifiyah tata cara mengamalkan Shalawat Miftahur
Rizki
Dari kitab Khozinatul Asror, Shalawat Miftarur
Rizqi ini dibaca setiap selesai Shalat
fardlu sebanyak 11 kali /41 kali. Tiap malam Jumat
dibaca sebanyak 100 kali, dan setiap selesai melaksanakan Shalat
Jumat dibaca sebanyak 7 kali. InsyaAllah
berkah.
SHALAWAT MIZANUL ARDHI SAMAAWAAT (TIMBANGAN LANGIT DAN BUMI)
Dituliskan di dalam kitab ‘Hadaiqul
Anwaar fish Shalah was Salam ala Nabi al-Mukhtar’ (taman-taman cahaya di dalam
bershalawat dan salam kepada Nabi terpilih) disebutkan, Taman kelima mengenai buah-buah yang bisa dipetik seorang
hamba terkait dengan shalawat kepada Rasulullah SAW.
1.
|
Melaksanakan perintah Allah SWT berupa bershalawat kepada
beliau
|
2.
|
Bersesuaian dan mencocoki Allah SWT. di dalam bershalawat
kepada Nabi SAW
|
3.
|
Bersesuaian dan mencocoki para malaikat di dalam
bershalawat kepada Nabi SAW
|
4.
|
Bershalawat kepada Nabi sekali
mendapatkan balasan sepuluh shalawat (rahmat) dari Allah SWT
|
5.
|
Diangkat sepuluh derajat
|
6.
|
Dicatat sepuluh kebaikan
|
7.
|
Dihapus sepuluh kesalahan
|
8.
|
Doa seseorang mudah dikabulkan
|
9.
|
Shalawat menjadi sebab (perantara) mendapatkan syafaat
Rasulullah SAW
|
10.
|
Shalawat menjadi sebab dosa-dosa diampuni aib-aib
ditutupi
|
11.
|
Shalawat menjadi sebab seorang hamba dicukupi segala
kesusahannya
|
12.
|
Shalawat menjadi sebab seorang hamba dapat dekat dengan
Rasulullah SAW
|
13.
|
Shalawat bisa bernilai laksana sedekah
|
14.
|
Shalawat menjadi sebab berbagai kebutuhan terpenuhi
|
15.
|
Shalawat menjadi sebab orang yang
mengucapkannya mendapatkan shalawat dari Allah SWT, dan para malaikat-Nya
|
16.
|
Shalawat dapat menjadi zakat (pembersih, pemberkah, dan
penyubur) jiwa
|
17.
|
Shalawat menjadi sebab seorang
hamba mendapatkan berita gembira berupa surga sebelum dia meninggal dunia
|
18.
|
Shalawat menjadi sebab selamat dari malapetaka hari
kiamat
|
19.
|
Shalawat menjadi sebab orang yang
mengucapkannya mendapatkan jawaban dan sambutan (respon) dari Rasulullah SAW
|
20.
|
Shalawat menjadi sebab seorang hamba mengingat hal yang
dia lupakan
|
21.
|
Shalawat menjadi sebab harumnya majelis,
dan majelis yang diselenggarakan tidak akan menjadi kekecewaan pada hari
kiamat
|
22.
|
Shalawat menjadi sebab
ditiadakannya kefakiran
|
23.
|
Jika seorang hamba bershalawat
usai nama beliau disebut, ia telah dinafikan dari predikat kikir dan pelit
|
24.
|
Shalawat menyelamatkan seseorang
dari predikat rendah dan hina, yakni manakala nama Rasulullah SAW disebut dan
dia enggan bershalawat
|
25.
|
Shalawat menempatkan seseorang
pada titian jalan ke surga, dan bisa menyesatkan orang yang enggan shalawat
jauh dari jalan surga
|
26.
|
Shalawat menyelamatkan suatu
majelis dari bau busuk manakala di dalam majelis itu tidak disebut asma Allah
SWT dan Rasulullah SAW
|
27.
|
Shalawat menyebabkan kesempurnaan
suatu ucapan yang dimulai dengan memuji Allah
SWT dan bershalawat kepada Rasulullah SAW
|
28.
|
Shalawat menjadi sebab kesuksesan
hamba melewati shirath (titian jalan menuju surga yang dipasang di atas
neraka)
|
29.
|
Shalawat mengeluarkan seorang
hamba dari gelar kaku dan keras kepala (al-jafa’).
|
30.
|
Shalawat menjadi sebab seseorang
mendapatkan buah tutur yang baik dari Allah SWT di (kalangan penduduk) langit
dan bumi
|
31.
|
Shalawat menjadi sebab seseorang
meraih rahmat Allah SWT
|
32.
|
Shalawat menjadi penyebab
keberkahan
|
33.
|
Shalawat menjadi penyebab
langgeng, meningkat, dan berlipat gandanya kecintaan beliau. Dan itu termasuk
simpul-simpul keimanan yang hanya bisa sempurna dengannya
|
34.
|
Shalawat menjadi sebab kecintaan
Rasulullah SAW kepadanya
|
35.
|
Shalawat menjadi sebab seorang
hamba mendapatkan hidayah dan hidup hatinya
|
36.
|
Shalawat menjadi sebab nama
seseorang dipaparkan dan disebut di sisi beliau
|
37.
|
Shalawat menjadi sebab telapak
kaki tegak dan kokoh di atas shirath
|
38.
|
Shalawat berarti memenuhi sedikit
hak Rasulullah SAW dan ungkapan terima kasih (balas jasa) kepada beliau atas
berbagai nikmat yang diberikan Allah ta’ala melalui beliau
|
39.
|
Shalawat mengandung dzikir kepada
Allah SWT dan syukur kepada-Nya serta mengenal kebaikan-Nya
|
40.
|
Shalawat kepada Nabi SAW dari
seorang hamba adalah doa dan permohonan kepada Tuhannya azza wa jalla berarti ia satu kali berdoa untuk Nabi SAW., dan pada kali
lain untuk dirinya sendiri. Dan tidak diragukan bahwa di dalam hal ini
terdapat kelebihan bagi seorang hamba
|
41.
|
Buah dan faedah terbesar yang
diraih dengan bershalawat kepada beliau adalah tercetaknya (terpatrinya) rupa
beliau yang mulia di dalam jiwa
|
42.
|
Memperbanyak shalawat kepada
beliau menduduki kedudukan guru murabbi
|
بسم اللـه الرحمن الرحيم
اَللّـٰــهُـمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ وَعَـلـٰى اٰلِـهِ صَلَاةً تُــزِيْنُ اْلاَرَضِيْنَ وَالسَّمٰوٰاتِ عَـدَدَمَا فِى عِـلْمِكَ وَعَـدَدَ جَوَاهِرِ اْلاَفْــرَادِ قُــرَّةِ الْعَالَمِ وَاَضْعَافَ ذٰلِكَ اِنَّــكَ حَمِـيْدٌ مَجِـيْدٌ
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM.
ALLAAHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ALAA AALIHII SHOLAATAN TAZINUL ARODHIINA WASSAMAAWAATI ADADA MAA FII ILMIKA WA ADADA JAWAAHIRI AFROODI KUROTIL AALAMI WA ADHAAFA DZAALIKA INNAKA HAMIIDUN MAJIIDUN
ALLAAHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ALAA AALIHII SHOLAATAN TAZINUL ARODHIINA WASSAMAAWAATI ADADA MAA FII ILMIKA WA ADADA JAWAAHIRI AFROODI KUROTIL AALAMI WA ADHAAFA DZAALIKA INNAKA HAMIIDUN MAJIIDUN
“Ya Allâh, limpahkanlah rahmat
kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw dan kepada keluarganya, dengan rahmat
yang setimbang dengan bumi dan langit, sebanyak jumlah apa apa yang berada
dalam ilmu-Mu, serta sebanyak partikel dari benda benda yang ada di bumi dan
berlipat ganda dari itu. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
Manfaat
Shalawat Mizanul Ar’dhi Wassamawat
Syaikh Al-Iyasy berkata dalam kitab
Kunuzul Asror bahwa “Shalawat Mizanul ar’dhi wassamawat ini mempunyai rahasia
yang sangat besar, dan keutamaan yang sangat banyak, serta menyamai 100.000
shalawat yang lainnya bagi mereka yang mengamalkannya secara istiqomah selama
kurang lebih selama 40 hari atau lebih dari itu.
SHALAWAT
MUDHARIYAH
Di antara para
pengubah qashidah yang dikenal di dunia Islam, Imam Al-Bushiri menempati posisi
tersendiri. Qasidahnya, Al-Burdah, merupakan syair yang sangat luas di berbagai
belahan dunia. Dalam banyak majelis, potongan-potongan bait qashidah tersebut
sering kali dibaca. Karenanya, beberapa bait di antaranya sangat akrab di
telinga kaum muslimin.
Selain
Al-Burdah, banyak lagi karya Imam Al-Bushiri, salah satunya yang juga cukup
terkenal adalah Shalawat Mudhariyah. Shalawat ini pun banyak dibaca diberbagai
tempat, termasuk di beberapa pesantren dan majelis. Beberapa kitab tentang
wirid-wirid dan dzikir-dzikir memuat shalawat ini.
Shalawat Mudhariyah diharapkan
menjadi salah satu amalan yang dapat kita rutinkan. Shalawat ini kami peroleh
dari habib Muhammad Alwi Al-Haddad, Bekasi, yang dapat ijazah dari gurunya,
Habib Ahmad bin Husaein Assegaf, Bangil, Jawa Timur.
Syaikh Muhammad bin Sa`id Al-Bushiri
Al-Mishri adalah seorang ulama yang alim dan mengamalkan ilmunya, seorang yang
shalih dan hanyut dalam lautan cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Berikut
Shalawat Mudhoriyah beserta terjemahannya.
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
يَارَبِّ
صَلِّ عَلَى الْمُخْتَارِمِنْ مُضَرِوَاْلأَنْبِيَاوَجَمِيْعِ الرُّسُلِ
مَادُكِرُوْا
وَصَلِّ
رَبِّ عَلَى الْهَادِي وَشِيْعَتِهِ وَصَحْبِهِ مَنْ لِطَيِّ الدِّيْنِ قَدْ
نَشَرُوْا
وَجَاهَدُوْا
مَعَهُ فِي اللهِ وَاجْتَهَدُوْا وَهَاجَرُوْاوَلَهُ اَوَوْاوَقَدْنَصَرُوْا
وَبَيَّنُواالْفَرْضَ
وَالْمَسْنُوْنَ وَاعْتَصَبُوْا لِلهِ وَاعْتَصَمُوْابِاللهِ فَانْتَصَرُوْا
أَزْكَى
صَلَاةٍ وَأَنْمَاهَاوَأَشْرَفَهَا يُعَطِّرُالْكَوْنَ رَيًّانَشْرِهَاالعَطِرُ
مَعْبُوْقَةً
بِعَبِيْقِ الْمِسْكِ زَاكِيَةً مِنْ طِيْبِهَاأَرَجُ الرِّضْوَانِ يَنْتَشِرُ
عَدَّالْحَصَى
وَالشَّرَى وَالرَّمْلِ يَتْبَعُهَا نَجْمُ السَّمَاوَنَبَاتُ اْلأَرْضِ
وَالْمَدَرُ وَعَدَّوَزْنِ مَثَاقِيْلِ
الْجِبَالِ كَمَا يَلِيْهِ قَطْرُجَمِيْعِ الْمَاءِوَالْمَطَرُ
وَعَدَّمَاحَوَتِ
الْأَشْجَارُمِنْ وَرَقٍ وَكُلِّ حَرْفٍ غَدَايُتْلَى وَيُسْتَطَرُ
وَالْوَحْشِ
وَالطَّيْرِوَاْلأَسْمَاكِ مَعْ نَعَمٍ يَلِيْهِمُ الْجِنُّ وَاْلأَمْلَاكَ
وَاْلبَشَرُ
وَالدَّرُّوَالنَّمْلُ
مَعْ جَمْعِ الْحُبُوْبِ كَدَا وَالشَّعْرُوَالصُّوْفُ وَاْلأَرْيَاشُ وَالْوَبَرُ
وَمَاأَحَاطَ
بِهِ الْعِلْمُ الْمُحِيْطُ وَمَاجَرَى بِهِ الْقَلَمُ الْمَأْمُوْرُوَالْقَدَرُ
وَعَدَّنَعْمَائِكَ
اللَّاتِي مَنَنْتَ بِهَاعَلَى الْخَلَائِقِ مُدْكَانُوْاوَمُدْحُشِرُوْا
وَعَدَّمِقْدَارِهِ
السَّامِي الَّدِي شَرُفَتْ بِهِ النَّبِيُّوْنَ وَالأَمْلَاكُ وَافْتَخَرُوا
وَعَدَّمَاكَانَ
فِي اْلأَكْوَانِ يَاسَنَدِي وَمَايَكُوْنُ إِلَى أَنْ تُبْعَثَ الصُّوَرُ
فِي
كُلِّ طَرْفَةِ عَيْنٍ يَطْرِفُوْنَ بِهَاأَهْلُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِيْنَ
أَوْيَدَرُ
مِلْءَالسَّمَوَاتِ
وَاْلأَرْضِيْنَ مَعَ جَبَلٍ وَالْفَرْشِ وَالْعَرْشِ وَالْكُرْسِي وَمَاحَصَرُوْا
مَاأَعْدَمَ
اللهُ مَوْجُوْدًاوَأَوْجَدَمَعْ دُوْمًاصَلَاةًدَوَامًالَيْسَ تَنْحَصِرُ
تَسْتَغْرِقُ
الْعَدَّمَعْ جَمْعِ الدُّهُوْرِكَمَا تُحِيْطُ بِالْحَدِّلاَتُبْقِيْ وَلاَتَدَرُ
لَاغَايَةً
وَانْتِهَاءًيَاعَظِيْمُ لَهَاوَلَالَهَاأَمَدٌيُقْضَى فَيُعْتَبَرُ
وَعَدَّأَضَعَافِ
مَاقَدْمَرَّمِنْ عَدَدٍمَعْ ضِعْفِ أَضْعَافِهِ يَامَنْ لَهُ الْقَدَرُ
كَمَاتُحِبُّ
وَتَرْضَى سَيِّدِي وَكَمَاأَمَرْتَنَاأَنْ نُصَلِىَّ أَنْتَ مُقْتَدِرُ
مَعَ
السَّلَامِ كَمَاقَدْمَرَّمِنْ عَدَدٍرَبِّي وَضَاعِفْهُمَاوَالْفَضْلُ مُنْتَشِرُ
وَكُلُّ
دَلِكَ مَضْرُوْبٌ بِحَقِّكَ فِي أَنْفَاسِ خَلْقِكَ إِنْ قَلُّوْاوَإِنْ
كَثُرُوْا
يَارَبِّ
وَاغْفِرْلِقَارِيْهَاوَسَامِعِهَاوَالْمُسْلِمِيْنَ جَمِيْعًاأَيْنَمَاحَضَرُوْا
وَوَالِدِيْنَاوَأَهْلِيْنَاوَجِيْرَتِنَاوَكُلُّنَاسَيِّدِي
لِلْعَفْوِمُفْتَقِرُ
وَقَدْأَتَيْتُ
دُنُوْبًالَاعِدَادَلَهَالَكِنَّ عَفْوَكَ لَايُبْقِي وَلَايَدَرُ
وَالْهَمُّ
عَنْ كُلِّ مَاأَبْغِيْهِ أَشْغَلَنِيْ وَقَدْأَتَى خَاضِعًاوَالْقَلْبُ
مُنْكَسِرُ
أَرْجُوْكَ
يَارَبِّ فِي الدَّارَيْنِ تَرْحَمُنَابِجَاهِ مَنْ فِي يَدَيْهِ سَبَّحَ الْحَجَرُ
يَارَبِّ
أَعْظِمْ لَنَاأَجْرًاوَمَغْفِرَةً فَإِنَّ جُوْدَكَ بَحْرٌلَيْسَ يَنْحَصِرُ
وَاقْضِ
دُيُوْنًالَهَااْلأَخْلَاقُ ضَائِقَةٌ وَفَرِّجِ الْكَرْبَ عَنَّاأَنْتَ
مُقْتَدِرُ
وَكُنْ
لَطِيْفًابِنَافِي كُلِّ نَازِلَةٍ لُطْفًاجَمِيْلًا بِهِ اْلأَهْوَالُ تَنْحَسِرُ
بِالْمُصْطَفَى
الْمُجْتَبَى خَيْرِاْلأَنَامِ وَمَنْ جَلَالَةً نَزَلَتْ فِي مَدْحِهِ السُّوَرُ
ثُمَّ
الصَّلَاةُ عَلَى الْمُخْتَارِمَاطَلَعَتْ شَمْسُ النَّهَارِوَمَاقَدْشَعْشَعَ
اْلقَمَرُ
ثُمَّ
الرِّضَاعَنْ أَبِى بَكْرٍخَلِيْفَتِهِ مَنْ قَامَ مِنْ بَعْدِهِ لِلَّدِيْنِ
يَنْتَصِرُ
وَعَنْ
أَبِيْ حَفْصٍ الْفَارُوْقِ صَاحِبِهِ مَنْ قَوْلُهُ الْفَصْلُ فِي أَحْكَامِهِ
عُمَرُ
وَجُدْلِعُثْمَانَ
دِيْ النُّورَيْنِ مَنْ كَمُلَتْ لَهُ الْمَحَاسِنُ فِي الدَّارَيْنِ وَالظَّفَرُ
كَدَاعَلِيٌ
مَعَ ابْنَيْهِ وَأُمِّهِمَاأَهْلُ الْعَبَاءِ كَمَا قَدْجَاءَنَاالْخَبَرُ
كَدَاخَدِيْجَتُنَاالْكُبْرَى
الَّتِي بَدَلَتْ أَمْوَالَهَالِرَسُوْلِ اللهِ يَنْتَصِرُ
وَاللطَّاهِرَاتُ
نِسَاءُالْمُصْطَفَى وَكَدَابَنَاتُهُ وَبَنُوْهُ كُلَّمَادُكِرُوْا
سَعْدٌسَعِيْدُابْنُ
عَوْفٍ طَلْحَةٌ وَأَبُوْ عُبَيْدَةً وَزُبَيْرٌسَادَةٌ غُرَرُ
وَحَمْزَةٌ
وَكَدَاالْعَبَّاسُ سَيِّدُنَاوَنَجْلُهُ الْحَبْرُمَنْ زَالَتْ بِهِ الْغِيَرُ
وَاْلاَلُ
وَالصَّحْبُ وَاْلأَتْبَاعُ قَاطِبَةً مَاجَنَّ لَيْلُ الدَّيَا جِيْ
أَوْبَدَاالسَّحَرُ
مَعَ
الرِّضَامِنْكَ فِيْ عَفْوٍوَعَافِيَةٍ وَحُسْنِ خَاتِمَةٍ إِنْ يَنْقَضِي
الْعُمْرُ
Bismillahir-rahmanir-rahim
Ya rabbi
shalli'alal-mukhtari min mudharin. Wal-anbiya wa jami'irusli madzu-kiru.
"Tuhanku, limpahkanlah
rahmatMu untuk nabi pilihan dari suku Muhdar, juga untuk seluruh nabi dan rasul
yang telah lalu."
Wa shalli
rabbi'alal-hadi wa syi'atihi, Wa shabihi man lithayyid-dini qad nasyaru.
"Shalawat-Mu,
wahai Tuhanku,atas nabi pembawa hidayah beserta seluruh pengikut dan shabatnya yang
telah berjasa menyebarluaskan agama ini"
Wa jahadu ma'ahu
fillahi waj-tahadu. Wa hajaru wa lahu awaw wa qad nasharu.
"Yang telah
ikut berjihad dan berijtihad bersama beliau, jg yang ikut hijrah bersama
Beliau, dan yang memberi tempat singgah serta memenangkan misi Beliau.'
Wa
bayyanul-fardha wal-masnuna wa'tashabu. Lillahi wa'tashamu billahi fantasharu.
"Yang telah
menerangkan hukum wajib dan sunah secara bersatu padu, berupaya tanpa pamrih,
dan berpegang teguh pada agama Allah hingga mereka mendapatkan
kemenangan."
Azka shalatin wa
anmaha wa asyrafaha. Yu'athirul-kauna rayyan nasyrihal-'athiru.
"Yaitu
shalawat-Mu yang suci sesuci-sucinya, sebanyak-banyaknya, dan semulia-mulianya,yang
menerbarkan harum semerbak di seluruh alam semesta."
Ma'buqatan
bi'abiqil-miski zakiya-tan. Min thibiha arajur-ridwani yantasyiru.
"Keharuman yang
bercampur dengan misik kesturi yang mahal, yang aromanya tersebar luaslah
keridloan-Mu.”
'Addal-hasha
wats-tsara war-ramli yatba'uha. Najmus-sama wa nabatul-ardhi wal-madaru.
"Sebanyak
jumlah batuan, pasir beserta debunya, jg sebnayak bintang gemintang dilangit,
tanaman, dan kerikil di bumi.”
Wa'adda wazni
matsaqilil-jibali kama. Yalihi qathru jami'il-ma'i wal matharu.
"Dan
sejumlah beratnya timbangan gunung-gunung, sejumlah seluruh tetesan air yang
mengalir dan air hujan.”
Wa'adda ma
hawatil-asyjaru min waraqin. Wa kulli harfin ghada yutla wa yus-tatharu.
"Juga
sejumlah dedaunan yang terdapat di pepohonan, sebanyak semua huruf yang terbaca
oleh lisan dan tertulis oleh pena."
Wal-wahsyi
wath-thairi wal-asmaki ma' na'amin. Yalihimul-jinnu wal-amlaku wal-basyaru.
"Sebanyak
jenis dan jumlah biantang liar, burung-burung, ikan dan hewan ternak. Juga
sejumlah jin, malaikat dan manusia."
Wadz-dzaru
wan-namlu ma'jam'il hububi kadza. Wasy-sya'ru wash-shufu wal-arya-syu
wal-wabaru.
"Sebanyak
jumlah atom, semut dan semua jenis biji-bijian, jg sejumlah helai rambut
manusia, hewan, dan bulu segala jenis binatang."
Wa ma ahatha
bihil-ilmul-muhithu wa ma. Jara bihil-qalamul-ma'muru wal-qadaru.
"Seluas
kandungan ilmu Allah tentang makhluk dan apa yang ditulis qalam (pena) yang
memuat suratan takdir.”
Wa'adda
na'ma-ikal lati mananta biha. 'ALal-khala-iqi mudz kanu wa mudz husyiru.
"Sebanyak
nikmat-nikmat-Mu, yang telah Engkau karuniakan kepada semua makhluk-Mu yang
dahulu dan yang akan datang.”
Wa 'adda
miqdarihis-samil-ladzi syarufat. Bihin-nabiyyuna wal-amlaku wafta-kharu.
"Setinggi
jumlah derajat yang di capai oleh masing-masing nabi dan malaikat yang mulia, dengan
maqam tersebut.”
Wa 'adda ma
kanna fil-akwani ya sanadi. Wa ma yakunu ila an tub'atsash-shuwaru.
"Sebanyak
apa yang pernah ada kemudian tiada di alam jagat raya, dan apa yang masih ada
maupun yang akan ada sampai kiamat.”
Fi kulli
tharfati 'ainin yathrifuna biha. Ahlus-samawati wal-ardhina au yadzaru
"Sebanyak
tiap kedipan mata yang di gerakan setiap penduduk langit dan bumi."
Mil-as-samawati
wal-ardhina ma'a-jabalin. Wal-farsyi wal-'arsyi wal-kursiy wa ma hasharu.
"Sepenuh
isi langit dan bumi, gunung dan hamparan, dan seluas arsy,kursy,dan semua yang
terdapat di dalamnya."
Ma-a'damallahu
maujuda wa auja-da ma'. Duman shalatan dawaman laisa tan hashiru
"Yang
terus-menerus tiada henti selama Allah meniadakan yang ada dan mengadakan yang
tiada, dengan berkelanjutan tanpa batas."
Tastaghriqul-'adda
ma' jam'id-duhuri kama. Tuhithu bil-haddi la tubqi wa la tadzaru.
"Yang
melampai batas tanpa hitungan, dan menembus seluruh zaman, yang terus berjalan
menjangkau apapun tanpa menyisakan."
La ghayatan wantiha'an
ya 'azhimu laha. Wa la laha amadun yuqdha fayu'tabaru
"Yang tak
berujung, tak berpangkal dan tak kenal habis, wahai Dzat Yang Maha Agung,Yang
tak mengenal batas waktu hingga tak bisa di kira-kira."
Wa 'adda adh'afi
ma qad marra min 'adadin. Ma' dhi'fi adh'afihi ya man lahul-qadaru
"Sebanyak
jumlah kelipatan jumlah yang telah tersebut, ditambah kelipatan dari kelipatan
tersebut, Wahai Dzat Yang Maha Kuasa melakukan segala sesuatu."
Kama tuhibbu wa
tardha sayyidi wa kama. Amartana an nushalliya anta muqtadiru
"Seperti yang
Engkau sukai dan ridloi, seperti Shalawat yang Engkau perintahkan kepada kami,
Engkaulah Yang Maha Kuasa."
Ma'as-salami
kama qad marra min 'adadin. Rabbi wa dha'ifhuma wal-fardhlu muntasyiru.
"Beserta
salam yang jumlahnya juga sebanyak bilangan di atas,ya Rabbi. Bahkan lipat
gandakan nilai bilangan shalawat dan salam kami terus-menerus.Anugerah-Mu tak
terbatas."
Wa kullu dzalika
madhrubun bihaqqika fi. Anfasi khalqika in qallu wa in katsuru.
"Dan setiap
shalawat serta salam tersebut di kalikan dengan jumlah seluruh napas
makhluk-Mu, baik yang sedikit maupun yang banyak."
Ya Rabbi waghfir
liqariha wa sami'iha. Wal-muslimina jami'an ainama hadharu.
"Dan, Tuhanku,
hapuskanlah dosa-dosa orang yang membaca shalawat ini,juga yang mendengarnya
dan semua muslimin dimanapun mereka berada."
Wa walidina wa
ahlina wa jiritana. Wa kulluna sayyidi lil-afwi muftaqiru.
"Juga kedua
orang tua kami, tetangga kami. Dan kami semua, oh tuhan, sangat membutuhkan
ampunan-Mu."
Wa qad ataitu
dzunuban la 'idada laha. Lakinna 'afwaka la yubqi wa la yadzaru.
"Sungguh,
aku telah melakukan dosa-dosa yang tak terhitung jumlahnya, namun luasnya
ampunan-Mu dapat menghapuskan dosa-dosa tersebut sampai tak tersisa."
Wal-hammu 'an
kulli ma abghihi asyanghalani. Wa qad ata khadi'an wal-qalbu munkasiru.
"Kepayahan
dalam usaha mencari apa yang kuharapkan telah menyita banyak waktuku, sekarang
aku datang bersimpuh di hadapan-Mu dalam kehinaan."
Arjuka ya Rabbi
fid-daraini tarhamuna. Bijahi man fi yadaihi sabbahal-hajaru.
"Tuhanku,aku
memohon agar Engkau mengasihi kali didunia dan akhirat dengan kemuliaan orang yang
batupun bertasbih di tangannya(Nabi Muhammad SAW)."
Ya Rabbi a'zhim
lana ajran wa magh-firatan. Fa inna judaka bahrun laisa yanhashiru.
"Ya Tuhanku,
besarkan dan limpahkan untuk kami pahala serta ampunan-Mu, karena kemurahan-Mu
bagai lautan tak bertepi."
Waqdhi duyunan
lahal-akhlaqu dha-iqatun. Wa farrijil-karba 'anna anta muqtadiru.
"Dan
lunaskanlah hutang-hutang kami, yang membuat ruang gerak kami seakan menjadi
sempit, dan bebaskan kami dari kesulitan yang menimpa kami, Engkau Maha
kuasa."
Wa kun lathifan
bina fi kulli nazilatin. Luthfan jamilan bihil-ahwalu tanhasiru.
"Dan
kasihanilah kami pada setiap bencana yang melanda kami, karena dengan kasih-Mu
segala yang menakutkan itu akan sirna."
Bil-mushthafal-mujtaba
kahiril-anami waman. Jalalatam nazalat fi madhihis-suwaru.
"Dengan
kemuliaan Al-Mushthafa Al-Mujtaba (Rasulullah), sebaik-baik manusia, yang telah
turun ayat-ayat suci berisi pujian dan sanjungan terhadap Rasulullah."
Tsummash-shalatu
'alal-mukhtari ma thala'at. Syamsun-nahari wama qad sya'sya'al qamaru.
"Kemudian
sebagai penutup, semoga kasih sayang-Mu selalu terlimpah untuk Al Mukhtar (Yang
Terpilih, Rasulullah), selama matahari masih terbit dan rembulan masih
memancarkan sinarnya."
Tsummar-ridha
'an abi bakrin khalifatihi. Man qama min ba'dihi liddini yantashiru.
"Kami
memohon pula ridho-Mu untuk Khalifah Abu Bakar, yang telah berjasa mengemban
misi agama ini setelah Beliau tiada hingga berhasil."
Wa 'an abi
hafshil-faruqi shahibihi. Man qauluhul-fashlu fi ahkamihi 'umaru.
"Begitu
pula untuk Abu Hafsh Al-Faruq Umar bin Khathab, orang yang perkataannya
terkenal selalu benar dan yang tegas dalam berhukum."
Wa jud li
'utsmana dzin-nuraini man kamulat. Lahul-mahasinu fid-daraini wazh-zhafaru.
"Juga untuk
Utsman bin Affan Dzun-Nurain (orang yang memiliki dua cahaya), yang memiliki
kebaikan dan kemenangan sempurna dunia dan akhirat."
Kadza 'aliyyun
ma'abnaihi wa ummihima. Ahlul-'aba'i kama qad ja'anal-khabaru
"Juga untuk
Ali serta kedua putranya dan ibu kedua putranya (Sayidah Fatimah), mereka itu
adalah Ahlul-Aba (keluarga dalam pelukan kasih sayng Nabi) sebagaimana di
sebutkan dalam hadist."
Khadza
khadijatunal-kubrallati badzalat. Amwalaha lirasulollahi yantashiru
"Begitu
pula untuk Khodijah Al Kubra, wanita yang mengorbankan hartanya untuk dakwah
Rasulullah hingga Beliau meraih kemenangan."
Wath-thahiratu
nisa-ul-musthafa wa kadza. Banatuhu wa banuhu kullama dzukiru.
"Dan para
wanita suci, istri-istri Nabi Al Musthafa, juga untuk putra dan putri beliau
selama mereka dikenang."
Sa'dun sa'idubnu
'sufin thalhstun wa abu. 'Ubaidata wa zubairun sadatun ghuraru.
"Juga untuk
para sahabat Nabi, Sa'ad bin Abi Waqas, Sa'id bin Jubair,Abdurahman bin Auf,
Thalhah bin Ubaidillah,Abu Ubaidah bin Jarrah dan Zubair bin
Awwam,pemimpin-pemimpin yang berwibawa."
Wa Hamzatun wa
kadzal-'abbasu sayyiduna. Wanajluhul-habru man zalat bihil-ghiyaru
"Begitu
juga untuk Hamzah dan Abbas beserta putranya (Abdullah bin Abbas), seorang
ulama yang dapat menyelesaikan berbagai masalah sesulit apapun."
Wal-alu
wash-shahbu wal-atba'u qathi-batan. Ma janna lailud-dayaji au badas-saharu
"Dan untuk
keluarga, sahabat, dan pengikutnya selama malam masih beredar, atau selama
fajar masih menyingsing."
Ma'ar-ridha
minka fi 'afwin wa 'afiatin. Wa husni khatimatin in yanqadhil-'umru.
"(Semua
itu) beserta keridhaan, ampunan, serta kesejahteraan dari-Mu, dan semoga
khusnul khatimah dapat tercapai menjelang ajal nanti."
Di antara
para pengubah qoshidah yang dikenal di dunia Isalm, Imam Al Bushiri menempati
posisi tersendiri. Qoshidahnya AlBurdah merupakan syair yang sangat termasyur
dan di kenal secara luas di berbagai belahan dunia. Dalam banyak majelis
potongan-potongan bait qoshidah tersebut sering kali di baca. Selain AL Burdah,
banyak lagi karya Imam AL Bushiri, salah satunya cukup dikenal adalah Shalawat
Mudhariyah.
Beberapa
kitab tentang wirid-wirid dan dzikir-dzikir memuat shalawat ini.
Syaikh
Muhammad bin Sa'id Al Bushiri Al Mishri adalah seorang ulama yang alim dan
mengamalkan ilmunya, seorang yang sholeh dan hanyut dalam lautan cinta kepada
ALLAH SWT dan Rasulullah. Ia berasal dari sebuah suku yang dikenal dengan
sebutan Bani Habnun di Maghrib (Maroko).
Kedua
orang tuanya berasal dari sebuah Kampung
Bushiri, sebuah perkampungan di Mesir. Karena itulah ia menyandang Laqad/Gelar
Al Bushiri di belakang namanya, meski ia
sendiri lahir di Kampung Dallas, Hari
Selasa awal Syawwal 608H. Sejak muda ia
belajar kepada ulama-ulama besar
di zamannya, seperti Syaikh Abu Hibban dan
Syaikh Abu AL Fath bin Sayyidina Al Yanuri, pengarang kitab sejarah Rasulullah
yang berjudul UYUN AL ATSAR FI SIRAH SAYYID
AL BASYAR. Imam Bushiri mengaji kepada Syaikh Al 'izbin Jama'ah Al Kinani, seoarang
qadhi di Negeri Mesir. Salah satu bidang ilmu yang
sangat digemari adalah ilmu sastra.
Ia
juga pernah belajar secara khusus kepada seorang Imam Besar, Imam Abu Al-'Abbas
Al-Mursi yang dikenal sebagai seorang sufi besar dan waliyullah dikota
Iskandariyah.Dibawah bimbingannya ia menempuh jalan sufistis hingga memperoleh
cahaya kewalian dan menjadi seorang pakar tasawuf.
Imam
Bushiri telah banyak mengubah syair, sebagian di antaranya telah dicetak. Dan yang
paling kenal qashidah Burdah yang disambut baik oleh para ahli syair ulung dari
Maghribi sampai ke tanah air kita. Shalawat Mudhariyah adalah salah satu syair
karya Imam AL Bushiri yang sangat besar keutamaannya. Dinamakan
Modhoriyah karena salah satu Datuk Nabi Muhammad yang bernama Mudhor. Salah
satu keistimewaan shalawat ini disebutkan dalam kitab BughyaAhl Al-'ibadah wa
Al Aurad Syar Ratib Qutb Zamanih Al-Haddad karya Al Habib ALwibin Ahmad Al
Haddad dikisahkan Imam Al Bushiri menyusun shalawat ini dipinggir pantai.
Ketika sampai pada syair no. 34 yang
berbunyi, "Tsummash-sholatu'alal-mukhtarima
thala'at, syamsun-nahari wa ma qad sya'sya'al qamaru.”
Tiba-tiba dari tengah laut datang seorang
laki-laki yang berlari di atas air menghampirinya sambil berdiri di hadapannya sambil berkata, "Cukup, akhirilah
shalawatmu sampai bait ini, karena kamu telah membuat
lelah para malaikat yang mencatat keutamaan pahala shalawat ini.”
Imam
Bushiri pun segera menutup shalawatnya dengan permohonan ridho Allah untuk
keluarga Rasulullah dan para sahabatnya. Imam
Bushiri menghembuskan nafas terakhir di Kota Iskandariyah, Mesir
pada tahun 696 H atau 1296 M. Ia dimakamkan di samping sebuah masjid besar yang
bersambung dengan makamnya, tak jauh dari masjid dan makam sang guru, Syaikh
Imam Abu AL Abbas Al Mursi.
SHALAWAT
MUKHOTOB 1 (SHALAWAT UNTUK MEMPEROLEH HAJAT)
Syaikh Ibnu Saifuddin al Jabari
qadasallahu sirrahu berkata, ”siapa
yang membaca shalawat dan salam atas Nabi
SAW seperti di bawah ini pada Malam
Jumat sebanyak 1000 (seribu kali), kemudian
dibiasakan secara rutin setiap malam 1000 x sampai hari Jumat berikutnya, maka memperoleh apa yang
diperlukan, dan hajat kebutuhannya dikabulkan. Dan inilah rahasia mendatangkan
hajat yang mengagumkan.
ا لصَّلا ةُ وَالسَّلاُ مُ عَـلَـيْـكَ يـاَ سَـيِّـدِ ى يـَا رَ سـُوْ لُ ا لَّلـهِ خـُذْ بـَـيَـدِ قَـلَّـتْ حِـيْـلَتِ اَدْ رِكْـنِي
Ashalaatu wassalaamu ‘alaika yaa
sayyidii yaa rasulullah khudz biyadi qallat khillati adriknii. (100 x)
“Rahmat dan keselamatan semoga
tercurahkan kepadamu wahai junjunganku, ya Rasulullah peganglah tanganku, habis
daya upayaku, dapatkanlah aku.”
Dalam bukunya amalan para ulama
salaf Uztadz Abdullah Afifi Thaifuri menulis khasiat
shalawat ini sebagai berikut:
Bagi anak anda yang sedang menuntut
ilmu supaya diberi kecerdasan maka bacalah shalawat ini sebanyak 1000 kali
dalam sehari semalam, insyaAllah
apa yang anak anda inginkan cepat terkabulkan. Jika shalawat ini dibaca 1000 x pada Hari Jumat dan dibaca sebanyak 11 x selain hari Jumat dengan istiqomah, insyaAllah anda akan memperoleh keselamatan dari ancaman marabahaya.
SHALAWAT MUKHOTOB 2 (DOA PENGABUL SEGALA HAJAT)
اَلصَّــلَاةُ وَالسَّــلَامُ عَــلَــيْكَ وَعَــلَـيْكَ يَــا سَـيِّدِىْ يــَارَسُـوْلَ اللّــٰـهِ أَغِـــثْــنِى سَـرِيْـعًـا بِـعِـــزَّةِ اللّــٰهِ
ASSHALAATU WASSALAMU ‘ALAIKA WA
AALIKA YAA SAYYIDII, YAA ROSULALLAH, AGHITSNII SARII’AN BI ’IZZATILLAH.
“Rahmat serta keselamatan semoga
tetap untukmu dan keluargamu, wahai junjungan kami, wahai utusan Allah,
tolonglah aku segera dengan kemuliaan Allah.”
Kaifiyah tatacara dan kegunaan Shalawat Mukhotob:
1.
|
Shalawat ini dibaca secara rutin
setelah selesai Shalat fardlu lima waktu, terutama pada malam Jumat. InsyaAllah semua hajat kita akan cepat terkabulkan.
Aamiin.
|
2.
|
Bagi yang sedang dalam lilitan hutang, Shalawat Mukhotob dan doa di bawah ini dibaca pada malam hari,
InsyaAllah akan ada solusi atau rizki yang tidak disangka-sangka datangnya.
Dengan ditambah ayat 128-129 dari surat
At-Taubah dan diwiridkan setiap hari sesudah shalat
fardlu sebanyak 7 kali. Bunyi ayat tersebut adalah:
لَــقَـدْ جَــآءَكُـمْ رَسُوْلٌ مِّنْ أَنْــفُسِكُـمْ عَــزِيْـزٌ عَــلَـيْـهِـمَا عَــنِــتُّـمْ حَـرِيْصٌ عَـلَـيْكُـمْ بِالْمُؤْمِــنِـيْنَ رَؤُفٌ رَّحِــيْمٌ. فَـإِنْ تَــوَلَّـوْ فَـقُـلْ حَسْبِـيَى اللّــٰـهُ لَااِلٰــهَ إِلَّا هُـوَ عَـلَـيْهِ تَـوَكَّـلـْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِــيْمِ
|
3.
|
Dengan Shalawat Muhkhotob dan
doanya InsyaAllah bagi orang yang lemah maka ia akan menjadi kuat. Dan jika
yang membacanya orang hina maka ia menjadi mulia. Dan jika ia kalah maka akan
menjadi orang yang menang. Kesulitannya menjadi mudah, dan rezkinya akan
dilapangkan oleh Allah. Jika
ia sedang susah maka akan menjadi senang, dan jika ia berhutang maka
hutangnya akan cepat terbayar
|
4.
|
Mengingat dua ayat tersebut
sangat banyak faedahnya/ khasiatnya, yang meliputi aspek kebutuhan atau hajat
dalam kehidupan, maka hendaknya dijadikan wirid tambahan setiap hari seusai
mengerjakan Shalat fardhu lima waktu. Bismillahirrohmanirrohim. Laqod
jaa-akum rosulum min anfusikum `aziizun `alaihi ma `anittum hariishun
`alaikum bil mu`miniina ro-ufur rohiim. Fa inta wallaw faqul hasbiyAllahu laa
ilaha illa huwa `alaihi tawakkaltu wahuwa robbul `arsyil `azhiim
|
5.
|
Shalawat ini dibaca sebanyak 1000 kali dan ditambah doa:
|
بِسْمِ اللّـــٰهِ الرَّحْمٰـــنِ الرَّحِــيْمِ.
اَللّــٰــهُمَّ رَبَّـــنَا أَنْــزِلْ عَـلَـيْــنَا مَائِــدَةً مِنَ السَّمَآءِ تَــكُوْنُ لَنَا عِــيْدًا لِأَوَّلِــنَا وَآخِــرِنَـا وَآيَــةً مِـنْكَ وَارْزُقْــنَا وَأَنْتَ خَــيْرُ الرَّازِقِـــيْنَ. اَللّــٰــهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقُـــنَا فِى السَّمَآءِ فَــأَنْــزِلْـهُ وَإِنْ كَانَ فىِ اْلأَرْضِ فَــأَخْــرِجْهُ وَإِنْ كَانَ فِى الْــمَاءِ وَالْــبَحْـرِ فَــأَطْلِــفْـهُ وَإِنْ كَانَ رِزْقُــنَا بَــعِــيْدًا فَـقَـرِّبْــهُ وَإِنْ كَانَ رِزْقُــنَا قَــلِــيْلًا فَـأَكْــثِرْهُ وَإِنْ كَانَ رِزْقُــنَا عَسِيْرًا فَيــَسِّرْهُ لَنَا وَانْــقُلْ لَنَا إِلَيْهِ حَيْثُ كَانَ بِــفَضْلِكَ وَجُوْدِكَ وَكَـــرَامِكَ بِــرَحْـمَـتِكَ يَا اَرْحَــمَ الرَّاحِـمِــيْنَ .
“Ya, Tuhan kami, turunkanlah atas
kami makanan dari langit di mana (makanan itu) menjadi hari raya bagi
orang-orang yang
mendahului dan mengakhiri kami, serta menjadi bukti dari-Mu. Engkau adalah
sebaik-baik Dzat yang memberi rezki. Ya, Allah, apabila rezki kami berada di
atas langit maka turunkanlah ia untuk kami; dan apabila berada diperut bumi maka keluarkanlah ia
untuk kami; dan apabila berada di dalam air atau di dasar lautan maka munculkan-lah
ia untuk kami; dan apabila rezki kami itu jauh, maka dekatkanlah; apabila rezki
kami itu sedikit maka perbanyaklah; dan apabila rezki kami itu sulit, maka
mudahkanlah untuk kami.
Dan hendaknya memboyong kami kepada rezki tersebut di mana
ia berada, dengan kemurahan dan kemuliaan-Mu serta rahmat-Mu wahai dzat yang paling penyayang.”
SHALAWAT MUKAFA’AH
Ada sebuah kisah menarik yang perlu
kita cermati dari Sayyidatina ‘Aisyah RA, beliau berkata
“Pada suatu malam, di saat
waktu sahur saya menjahit sebuah pakaian, namun ketika itu lampu kamarku mati,
maka jatuhlah jarum tusukku. Kemudian datanglah Rasulullah ﷺ dan
teranglah seluruh ruangan kamarku dengan cahaya di wajahnya. Dan aku pun dapat menemukan
jarum tusukku yang terjatuh tadi. Kemudian aku bertanya kepada baginda
Nabi ﷺ “Ya RasulAllah! Apa yang membuat
wajahmu dapat bercahaya?” Rasul pun
menjawab. “Hai ‘Aisyah, celakalah bagi orang yang tidak dapat melihat wajahku
di hari kiamat nanti.” Kemudian aku bertanya lagi “Siapakah orang yang tidak
dapat melihat wajahmu wahai Rasul Allah?” kemudian Rasululloh ﷺ menjawab
“Mereka adalah orang-orang yang bakhil.”
Aku pun menimpali. “Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang yang bakhil itu
Ya Rasul?” Rasulullah ﷺ menjawab
“Yaitu orang-orang yang apabila disebut namaku di hadapannya, mereka tidak
membalasnya dengan membaca shalawat kepadaku.”
Berikut contoh bacaan shalawat atas
Nabi Muhammad ﷺ yang
apabila dibaca setiap hari akan dianggap sebagai pecinta Nabi ﷺyang sejati. Shalawat ini dikenal dengan sebutan Mukafa'ah
yang artinya limpahan "pahala.”
اَللّٰــهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَــيِّــدِنَا مُحَـــمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِهِ سَــيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً دَائِمَةً مَقْــبُوْلَةً تُــؤَدِّىْ بِــهَا عَــنَّا حَقَّهُ الْعَظِـيْمِ
Allahumma sholli ‘ala sayidina
Muhammadin wa ‘ala alihi sayidina Muhammad, Shalatan maqbulatan tu,addi biha
‘anna haqqohul ‘adzim
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas penghulu kita Nabi
Muhammad SAW, dan atas keluarganya pula, dengan rahmat yang tetap langgeng dan
diterima, yang dengan shalawat tersebut Engkau menyampaikan dari kami kepada
Nabi Muhammad SAW yang agung.”
Barangsiapa membaca shalawat
mukafaah ini sebanyak-banyaknya, maka ia telah
menunjukkan kecintaannya kepada Rasulullah ﷺ. Dan
barangsiapa yang cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ jelas
ia akan mendapat syafaatnya kelak di hari kiamat, dan akan dianggap sebagai
orang yang lebih mulia di sisi Nabi Muhammad ﷺ
SHALAWAT MULTIGUNA
اللـهم صل على سيدنا محمد عدد ما فى علم اللـه صلاة دائمة بدوام ملك اللـه عدد أنوار الرزق والفتحات عدد خلقه ورضى نفسه ومدد كلمته وعدد نعمه ,وإفظاله
ALLAAHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYDINA MUHAMMADIN, ‘ADADA MAA FI’ILMILLAAHI
SHOLATAN DAA IMATAN BIDAWAAMI MULKILLAAHI, ‘ADADA ANWA’IR RIZQI WAL-FUTUUHATI,
‘ADADA KHALQIHI WA RIDHA NAFSIHI WA ZINATA ‘ARSYHI WA MIDADA KALIMATIHI, WA
‘ADADA NI’AMILLAH WA IFDHALIH.
“Ya Allah, limpahkan shalawat atas junjungan kami Muhammad, sebanyak hitungan apa yang
terdapat dalam ilmu Allah, shalawat yang kekal sebagaimana kerajaan Allah, sebanyak rupa-rupa rejeki, sebanyak bilangan mahluk ciptaanNya, sebanyak bilangan keridhaan dzatNya, sebanyak bilangan
hiasan ArsyNya, serta sebanyak bilangan kalimat-kalimatNya, dan
sebanyak bilangan nikmat dan anugrah-Nya.”
Khasiat shalawat ini di antaranya ialah sebagai berikut:
1.
|
Jika didawamkan setiap selesai Shalat
fardlu InsyaAllah akan diselamatkan dari mara bahaya dan musibah
|
2.
|
Jika didawamkan setiap selesai Shalat
fardlu 7 kali InsyaAllah akan diberi rizki yang lancar
|
3.
|
Untuk mendatangkan hajat yang
besar shalawat ini dibaca sebanyak 1000 (seribu) kali dalam satu majlis dalam
keadaan suci. InsyaAllah semua hajat akan terkabulkan
|
SHALAWAT MUNJIYAT
اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَ بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلأَهْوَالِ وَالْأَفَاتِ وَتَقْضِى بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّــيـِّـــــئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلٰى الدَّرَجَاتِ وِتُبَلِّغُنَا بَهَا أَقْصٰى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاتِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ إِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَىيْئِ قَدِيْرٌ.
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM.
ALLAAHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMADIN SHOLAATAN TUNJIINA BIHAA MIN
JAMII'IL AHWAALI WAL AAFAATI WATAQDHII LANAA BIHAA JAMII'AL HAAJAATI WATUTHOH
HIRUUNAA BIHAA MINJAMII'IS SAYYI AATI WATARFA'UUNA BIHAA INDAKA A'LAD DAROJAATI
WATUBAL LIGHUNAA BIHAA AQSHOL GHOOYAATI MIN JAMII'IL KHOIROOTI FIL HAYAATI
WABA'DAL MAMAATI.
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan
keselamatan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, melalui rahmat itu Engkau
menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan malapetaka. Yang dengan rahmat itu
Engkau memenuhi segala hajat kami, yang dengan Engkau mensucikan kami dari
segala keburukan, yang dengan Engkau mengangkat derajat kami
setinggi-tingginya, yang dengan Engkau mengantar kami ketempat yang paling
ujung dari semua kebaikan hidup di dunia dan kehiduan setelah mati.”
RAHASIA SHALAWAT
SHALAWAT MUNJIYAT DAN KEUTAMAANNYA
SHALAWAT MUNJIYAT DAN KEUTAMAANNYA
Shalawat Munjiyat merupakan salah
suatu dari sekian macam shalawat, misalnya untuk mendatangkan segala macam
hajat, menghilangkan kesusahan, mengatasi kesulitan hidup, menenangkan
hati dan jiwa dan lain sebagainya, bagi orang yang mau mengamalkannya
secara istiqomah.
Khasiat & Manfaat Shalawat Munjiyat
1.
|
Untuk mengharumkan bau mulut yang
tak sedap
|
2.
|
Untuk menghilangkan rasa canggung
dihadapan orang banyak, dan dapat memancarkan kewibaan melalui ucapannya
|
3.
|
Mendatangkan hajat dan untuk
meraih segala macam cita-cita
|
4.
|
Menghilangkan segala macam
kesusahan dan mengatasi segala macam kesulitan hidup
|
5.
|
Membuat hati menjadi tenang dan
jiwa menjadi tenteram
|
6.
|
Membuat doa-doanya selalu
dikabulkan oleh Allah SWT
|
7.
|
Meminta anak agar menjadi orang
yang sholeh dan sholehah
|
8.
|
Membuat hati menjadi bersih dan
terang, pikiran menjadi cerdas, cerdik & pandai
|
9.
|
Memohon hajat dunia & akherat
|
10.
|
Mempercepat memiliki keturunan
dan kekayaan
|
11.
|
Menolak segala macam bencana dan
segala macam penyakit baik lahir maupun batin
|
Tata cara mengamalkan Shalawat Munjiyat
1.
|
Jika Shalawat Munjiyat ini dibaca sebanyak 500 kali setiap hari
secara istiqomah, maka ia akan
dapat mendatangkan segala macam hajat, berhasil segala macam cita-citanya,
berhasil segala maksud & tujuannya, baik urusan duniawi maupun ukhrowi,
dan dapat mempercepat memiliki keturunan dan mendapatkan kekayaan yang besar
& luar biasa
|
2.
|
Jika Shalawat Munjiyat ini dibaca
sebanyak 1000 kali pada tengah malam (jam 24.00) setiap harinya secara
istiqomah, maka dapat menghilangkan segalam macam kesusahan dan dapat
mengatasi kesulitan hidup di dunia maupun di akherat, dapat membuat hati
menjadi tenang dan jiwa menjadi tenteram, dapat membuat semua doanya atau
permohonannya selalu dikabulkan oleh Allah SWT baik permohonan itu berupa
hajat dunia maupun hajat akherat, maka akan dikabulkan-Nya dengan cepat lebih
cepat dari kilat, dapat membuat hati menjadi bersih
dan terang serta dapat membuat pikiran menjadi cerdas, cerdik dan pandai,
dan dapat menolak segala macam
bencana, malapetaka, musiban, waba,
thaun (penyakit menular) dan segala macam penyakit lahir maupun batin
|
3.
|
Jika Shalawat Munjiyat ini dibaca
11 kali setiap hari secara istiqomah sehabis Shalat fardhu, maka segala macam
permohonannya akan dikabulkan oleh Allah SWT
|
4.
|
Jika Shalawat Munjiyat ini di baca 41 kali di saat lahirnya seorang anak, InsyaAllah
anak itu akan menjadi orang yang sholeh, sholehah, alim dan yang berguna bagi
agama dan bangsa
|
5.
|
Jika Shalawat Munjiyat ini dibaca
sebanyak 40 kali setiap selesai Shalat fardhu secara istiqomah, niscaya dapat
menghilangkan semua kesusahan, memudahkan semua pekerjaan, membuka dan
meluaskan rejekinya, menerangkan hatinya, meluhurkan pangkatnya, memperbagus
tingkah laku dan ucapannya, membuka semua pintu kebaikannya, menolak bencana,
malapetaka, musibah, dan lain-lain
|
SHALAWAT
NABI HIDLIR ALAIHI SALAM
Shalawat Nabi Hidlir AS, merupakan
salah satu shalawat yang
banyak fungsinya, InsyaAllah membawa berkah dalam kehidupan baik secara
material maupun sprititual. Berikut Teks bacaan Shalawat Nabi
Hidlir AS.
اَللّٰهُـمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ وَأٰلِهِ كَمَا لَا نِـهَايَـةَ لِـكَمَالِكَ وَعَدَدَ كَمَالِهِ
ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA SYAIYIDINA MUHAMMADIN WA AALIHI
KAMALA NIHAYATA LIKAMALIKA WA’ADADA KAMAALIHI
“Ya Allah Limpahkanlah Rahmat
Keselamatan dan berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW dan keluarganya
sebagaimana tiada batas akhir atas kesempurnaan-Mu dan sebanyak hitungan
kesempurnaan-Mu.”
Shalawat Hidlir hendaknya dibaca setiap selesai shalat fardlu, tanpa ada batas dan bilangan
tertentu. InsyaAllah akan dimudahkan seluruh kesulitannya, dilancarkan rizkinya,
disehatkan sakitnya dan InsyaAllah berkah.
Bagi Anda
yang hendak mengamalkannya kami persilakan, karena Shalawat ini tidak
memerlukan guru khusus, karena gurunya langsung Kanjeng Rasul
Muhammad HYPERLINK
"http://mbahkenyung.blogspot.co.id/search/label/NABI%20MUHAMMAD%20SAW"
\t "_blank" ﷺ.
SHALAWAT NABI
SEBAGAI MUJARRABAT MENGHILANGKAN BAU MULUT
Sayyid
Muhammad al-Jurdaniy mengutip perkataan para pakar terpercaya yang menyebutkan,
"Siapa saja yang makan lobak, setelahnya dia membaca shalawat di bawah ini
15 kali dalam satu tarikan nafas, maka ia akan terhindar dari mual dan bau
mulut yang tidak sedap.”
اللهم
صل على النبي الطاهر
Allahumma Shalli 'Alan Nabiyyit Thohir
"Ya Allah,
berikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad Nabi yang suci."
Eksperimen
tersebut menurut Imam al-Qalyubiy bacaan shalawatnya dibaca setelah makan
lobak. Sedangkan Syekh Sulaiman al-Bujairamiy mengutip pendapat Syekh Abdul Bar
hendaknya dibaca sebelum memakannya.
0 komentar :
Posting Komentar