Rabu, 31 Januari 2018
SHALAWAT AL-FATAH - SHALAWAT BANI HASYIM
SHALAWAT AL-FATAH/ARSYIS TAWA (PEMBUKA / KERAJAAN ARASY)
Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta Alam, shalawat dan salam untuk Nabi dan Rasul yang paling mulia,
Nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Sesungguhnya Allah
dengan segala kekuasaan-Nya telah mengutus nabi-Nya Muhammad dan telah
memberinya kekhususan dan kemuliaan untuk menyampaikan risalah. Ia telah
menjadikannya rahmat bagi seluruh alam dan pemimpin bagi orang-orang yang
bertaqwa serta menjadikannya orang yang dapat memberi petunjuk ke jalan yang
lurus. Maka seorang hamba harus taat kepadanya, menghormati dan melaksanakan
hak-haknya. Dan di antara hak- haknya adalah Allah mengkhususkan baginya shalawat
dan memerintahkan kita untuk itu di dalam kitab-Nya yang agung (Al Qur’an) dan
Sunnah nabi-Nya yang mulia (Hadits). Seseorang yang yang bershalawat untuk Nabi
Muhammad SAW, akan memperoleh pahala yang berlipat ganda. Maka sungguh
berbahagialah orang yang mendapatkan itu.
Pada dasarnya kita bershalawat
adalah karena kita cinta kepada Allah dan Rasulul-Nya. Cinta kepada Allah dan
RasulNya, karena sebenarnya kita yang membutuhkannya. Sama aja dengan kita
mencintai diri kita sendiri. Kita melakukannya karena kita membutuhkan kasih
sayang serta rahmat dari Allah Ta’ala dan syafaat dari Rasulullah SAW.
Makna di balik shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya adalah bahwa syafa’at Beliau Rasulullah SAW, bukan hanya nanti di akhirat kelak, tapi juga di dunia
ini. Bukankah kita berdo’a dengan bertawassul kepada beliau? Itulah tanda
kecintaan Beliau kepada kita, salah satunya adalah merasakan kenikmatan ketika
nyawa dicabut dari badan.
Berikut teks Shalawat Al-Fattah / Shalawat Pembuka Pintu
Kerajaan Arasy.
بِسْمِ اللّــٰهِ الرَّحْــمٰنِ الرَّحِـيْمِ
اَللّـٰــهُمَّ
صَلِّ عَـلـٰى سَـيِّــدِنَـا مُحَــمَّدٍ وَعَـلـٰى أٰلِ سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ
عَـرْشِ اسْتِـوٰئِى تَــجَـلِّــيَـتِـكَ وَكُـنْـهِ هُوِيَّــةٍ
تَـنَـزُّلَــتِكَ النُّوْرِ اْلأَزْهَرِ وَسِرِّ اْلأَبْـصَارِ وَالْـفَرْضِ
الْجَمِيْعِ وَاْلوِتْـرِ اْلوَاسِعِ صَلَاةً أُشَاهِدُ بِـهَا عَـجَائِبِ
الْمَلَـــكُوْتِ وَأَسْتَـجْلِــىَ بِـهَا عَـرَائِشَ الْجَــبَـرُوْتِ
وَأَسْتَمْطِرُ بِـهَا غُـيُوْثَ الـرَّحْـمَةِ وَارْتَــضُوا بِـهَا عِنِ إلـٰىقَـةِ
نَسُوْطِ اْلبَـهَمُوْتِ يَـالَـحُوْتَ كُلِّ نَسُوْطِ يَـا اَللّـٰــهُ
Manfaat
Shalawat
Bagi yang suka / sering membaca Shalawat
Syaikhul Akbar Sayyidi Muhyiddin Ibnul Arabi RA ini sama dengan ia telah
mengimbangi bacaan Kitab Dalaa-ilul Khoiroot dan InsyaAllah
berkah shalawat ini pengamalnya akan sampai pada titik kemuliaan pangkat ahli
ma’rifat.
Terbuka hijab antara dirinya dengan
Rasulullah SAW, sehingga memungkinkannya fana’ bersama Rasulullah SAW sebelum
ia merasakan fana’ terhadap Allah SWT.
Bagi para pengamal shalawat ini,
InsyaAllah akan memperoleh kedekatan bersama dalam berjumpa dengan Rasulullah
SAW setiap saat.
SHALAWAT AL-FATIH
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِماَ سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الْحَقَّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِى إِلٰى صِرَاطِكَ الْمُسْـتَقِيْمِ. صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ.
“Ya Allah limpahkanlah rahmat dan
keselamatan serta berkah kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pemuka sesuatu yang
terkunci, dan penutup sesuatu (para Nabi) yang terdahulu, dialah penolong yang
benar dengan membawa kebenaran serta petunjuk menuju jalan-Mu yang lurus.
Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada keluarga dan para sahabatnya dengan
sebenar-benarnya dengan pangkat dan kedudukan yang agung.”
Kegunaan
1.
|
Untuk menghilangkan segala
kesempitan hidup dan segala urusan yang sulit.
|
2.
|
Untuk mengahapus dosa-dosa kecil
|
3.
|
Untuk dapat bertemu dengan
Rasulullah SAW di dalam
mimpi
|
4.
|
Untuk dapat bertemu dan berkumpul
dengan Nabi Besar Muhammad SAW di akhirat
kelak
|
SHALAWAT
AL-HIMAYAH TOLAK BALA'
اللهُم
صَل عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَدٍ النبي الامي وَعَلَى اله وَصَحْبه وَسَلمْ صَلاَةً
وَاَنْ تَغْفرَليْ بهَا وَلواَلدَي وَالْمُؤْمنيْنَ وَالْمُؤْمنَات
وَالْمُسْلميْنَ وَالْمُسْلمَات الاحْيَاء منْهُمْ وَالامْواَت اَيْنَ مَا
كَانُوْا فيْ جَميْع الْجهَاد وَالْبلاَد وَاَصْلحْ بهَاالامَامَ وَالامةَ
وَالرعيةَ وَ اَلفْ بَيْنَ قُلُوْبهمْ وَادْفَعْ شَر بَعْضهمْ عَنْ بَعْض وَمما
نَخَافُ وَنَحْذَرْ.
Allaahumma
shalli ‘alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa‘alaa aalihii washahbihii
wasallim shalaatan wa an taghfiraliy bihaa waliwaalidayya walmu’miniina
walmu’minaat walmuslimiina walmuslimaat al-ahyaa’i minhum wal amwaat ainamaa
kaanuu fii jamii’il jihaad walbilaad, wa ashlih bihal imaama wal ummata
warra’iya warra’iyyata wa allif baina quluubihim wadfa’ syarra ba’dhihim ‘an
badh wamimmaa nakhaafu wa nahdzar (3 atau 7 kali).
“Ya
Allah limpahkan shalawat kepada Nabi Muhammad, nabi yang ummi, dan keluarganya
serta para sahabatnya kesejahteraannya dengan shalawat ini Engkau mengampuni
dosa-dosa kami, dosa orang tua kami, dosa orang-orang yang beragama Islam
laki-laki dan perempuan, dan orang mukmin laki-laki dan perempuan yang masih
hidup maupun yang telah mati dan memperbaiki kepada ulama dan umat serta
pemimpin dan rakyat, dan satukanlah hati-hati mereka, dan menjauhi segala
keburukan diantara mereka dan dari segala yang kami takuti dan kami
khawatirkan.”
Shalawat
ini merupakan amalan para Wali Abdal, Autad dan Aqthab. Shalawat ini mempunyai
banyak faedah, manfaat dan khasiat serta keajaiban yang tidak bisa dihitung dan
tak terbatas. Diantara keuntungan itu adalah Allah Swt. akan melimpahkan
maghfirah (ampunan) dan memperbaiki, melindungi, mendapatkan perlindungan,
keamanan, penjagaan dari segala fitnah serta kesulitan yang keluar dari dalam
bumi maupun turun dari langit, perlindungan dari segala keburukan seperti
penyakit dan akibat dari perbuatan buruk yang mengenai fisik dan jiwa, juga
mendapatkan keselamatan dari segala urusan lahir dan batin di dalam urusan
agama, dunia dan akhirat.
Boleh
dibaca kapan saja, sebanyak sekali, tiga kali atau tujuh kali, boleh setiap
sehabis Shalat, setiap pagi dan malam, atau setiap hari.
Dari
Rois Aam Jam’iyyah Ahlit Thoriqoh an-Nahdliyyah, Maulana al-Habib Muhammad
Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya Ba’Alawiy.
Shalawat bisa diamalkan siapa saja walau tanpa
ijazah, dan merupakan suatu keutamaan. Namun tentu yang lebih utama adalah
mengamalkan dengan diijazahkan terlebih dahulu.
SHALAWAT AL-IN'AM (PINTU SEGALA
ANUGERAH)
اللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ عَدَدَ
إِنْعَامِ اللهِ وَإِفْضَالِهِ
“Ya Allah berikanlah shalawat, salam dan
berkah kepada pemimpin kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya, sejumlah
kenikmatan Allah dan karunia-Nya.”
Syekh
al-Quthb Ahmad Dardir al-Khalwatiy Radhiyallahu Anhu menyebutkan redaksi
shalawat al-In'am dalam kitab kumpulan shalawat beliau, As-Shalawat
ad-Dardiriyyah. Syekh Ahmad Bin Muhammad as-Shawiy al-Malikiy al-Khalwatiy
Radhiyallahu Anhu menyebutkan: "Shalawat al-In'am merupakan bagian dari
penyebab terbukanya pintu-pintu kenikmatan
dunia dan akhirat bagi orang yang mendapatkannya. Pahala membacanya sangat
besar tak terhingga. Dapat kamu ketahui bahwa pahala itu
ditentukan sesuai dengan besarnya tuntutan dari shalawat tersebut.
Pernyataan
Kalimat "sejumlah kenikmatan Allah" artinya: kekuasaan Allah itu
memiliki taalluq (hubungan) dengan segala nikmat
dunia maupun akhirat. Sedangkan kalimat "sejumlah karunia-Nya"
artinya: kekuasaan Allah bertaalluq (hubungan) dengan seluruh anugrah dunia dan
akhirat. Kesimpulan makna kedua kalimat tersebut adalah permohonan shalawat
kepada Allah untuk dilimpahkan kepada Nabi Muhammad dengan jumlah shalawat yang
tak terhingga.
Tidak
ada satu nikmat maupun anugerah yang ada di alam ini
melainkan terjadi dengan kehendak Allah. Nikmat
serta anugrah Allah tidak terhingga jumlahnya. Jangankan menghitung,
mensyukurinya pun manusia sulit. Kalkulator, komputer
serta alat canggih mana yang bisa dijadikan alat untuk menghitung nikmat
Allah.
SHALAWAT AN-NISA
Shalawat
An-Nisa ini adalah shalawat untuk perempuan pekerja keras agar senantiasa diberkahi
dengan diberi hati yang tegar, sabar dan ikhlas. Diberikan tenaga yang kuat
sehingga pekerjaan cepat selesai dengan sempurna atas izin Allah SWT.
Shalawat ini adalah ijazah dari Habib Ahmad bin Hasan Al-Kaff
yang diterima dari paman beliau, Habib Abdurrahman bin Ahmad Al-Kaff.
اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلـٰى سَيِّــدِنَـا مُحَمَّدٍ وَعَلـٰى اٰلِــهِ وَصَحْـبِهِ وَسَلِّـمْ وَأَذْهِبْ حَــزَنَ قَـلْــبِى فِى الدُّنْــيَا وَالْآخِرَةِ
Allahumma sholli 'alaa Sayidina Muhammadin wa ’alaa
'aalihi wa shohbihi wasalim wa adzhib hazana qolbii fii dunya wal akhiroh
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat
& salam kepada sayyidina Muhammad beserta para keluarga & sahabatnya,
dan hilangkanlah kesedihan hatiku di dunia maupun akhirat.”
Shalawat An-Nisa’
ini dibaca setiap hari dengan jumlah sebanyak-banyaknya / bilangannya tidak
ditentukan.
SHALAWAT
ANTI GALAU DUNIA-AKHIRAT
اَللهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . اَللهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ .
وَأَذْهِبْ حُزْنَ قَلْبِي فِي الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ .
Allahumma shalli
'alaa sayyidina Muhammadin Allahumma shalli 'alayhi wa sallam wa 'adzhib huzna
qalbii fii dunyaa wal akhirat
"Ya Allah,
berikanlah shalawat kepada Pemimpin kami Nabi Muhammad. Ya Allah, berikan
kepadanya shalawat daln Salam. Hilangkan kesedihan hatiku di dunia dan
akhirat."
Shalawat
ini dinisbahkan kepada seorang wali besar yang merupakan keturunan Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam, al-Habib Ali Bin Hasan
al-Atthas Radhiyallahu Anhu. Beliau berkata,
"Salah satu penyebab datangnya futuh (terbukanya rahasia dari Allah)
kepada kami adalah dengan membaca doa ini. Shalawat ini termasuk doa yang
sangat besar manfaatnya bila dibaca. Aku berharap manfaatnya merata kepada kaum
muslimin sebagai doa yang mustajab."
Hendaknya
shalawat ini dibaca pada Malam Jumat atau di Hari
Jumat sebanyak 1000 kali.
SHALAWAT ARJU KULLI HARFIN (SHALWAT SEJUMLAH HURUF AL-QURAN)
اللهم صل علی سيدنا محمد واله بعدد جميع مافى القرآن حرفا
حرفا وبعدد کل حرف الفا الفا وصل وسلم علی
سيدنا محمد بعدد کل الف ضعفا ضعفا
Allâhumma sholli
‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa âlihî bi’adadi jamî’i mâ fîl qur-âni harfan harfan
wa bi’adadi kulli harfin alfan alfan wa sholli wa sallim ‘alâ Sayyidinâ
Muhammadin bi’adadi kulli alfin dli’fan dli’fan
"Ya Allah,
limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad dan keluarganya,
menurut bilangan apa yang ada dalam Al-Quran berupa huruf demi huruf, dan
menurut bilangan setiap huruf satu juta. Limpahkanlah rahmat dan keselamatan
kepada junjungan kami Nabi Muhammad menurut bilangan setiap huruf dan berlipat
lipat."
اللهم
صل علی سيدنا محمد وعلی اله عدد ما خلقت
Allâhumma sholli
‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âlihî ‘adada mâ kholaqta
"Ya Allah
limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad dan keluarganya
menurut bilangan apa yang Engkau ciptakan."
اللهم
صل على سيدنا محمد وعلی اله عدد کل شيء
Allâhumma sholli
‘alâ sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âlihî ‘adada kulli syai-in
"Ya Allah,
limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad dan keluarganya
menurut bilangan segala sesuatu."
اللهم
صل علی سيدنا محمد وعلی اله ملء کل شيء
Allâhumma sholli
‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âlihî mil-u kulli syai-in
"Ya Allah
limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya menurut
penuhnya segala sesuatu."
اللهم
صل علی سيدنا محمد وعلی اله عدد ما احصاه کتابك محمد صلی الله عليه وسلم وعلی اله
وصحبه المقتفين اثره فی الإرشاد والفائزين منه بأکمل الإمداد
Allâhumma sholli
‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âlihî ‘adada mâ ahshôhu kitâbuka Muhammadun
shollâllâhu ‘alaihi wa sallama wa ‘alâ âlihî wa shohbihil muqtafîna atsarohû
fîl irsyâdi wal fâ-izîna minhu bi akmalil imdâdi
"Ya Allah,
limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad dan keluarganya,
menurut bilangan apa yang terhitung dalam Kitab-Mu (yang Engkau berikan kepada)
Nabi Muhammad SAW, dan kepada keluarganya serta sahabat sahabatnya yang
mengikuti jejaknya di dalam (mencari) petunjuk dan keselamatan darinya, dengan
kesempurnaan pertolongan."
Keutamaan &
Khasiat
1.
|
Bila shalawat
ini dibaca 11 kali setiap akan bekerja, atau berdagang, insyâ Allâh akan
diperoleh keberuntungan. Bacalah shalawat ini secara terus-menerus dan
berkesinambungan disertai kemantapan hati, insyâ Allâh akan tercapai apa yang
diinginkan.
|
2.
|
Barangsiapa
membaca shalawat ini pada akhir Jumat di Bulan Rajab setelah selesai
melakukan Shalat Jumat sebanyak 35 kali, insyâAllâh
tangannya tidak pernah kosong dari harta.
|
Allâh wa Rosuluh
a’lam
SHALAWAT
ASNAWIYAH
Shalawat Asnawiyah merupakan Shalawat gubahan syair
karya Kyai Haji Raden Asnawi (KHR. Asnawi) yang terkenal hingga sekarang. Ada yang mengatakan bahwa Shalawat Asnawiyah merupakan “Shalawat Nasionalis”, karena
kalau kita mau menyimak syair shalawat tersebut, akan terlihat betapa Kyai
Asnawi sangat mencintai Indonesia. Dalam syair tersebut terdapat doa yang
khusus untuk Indonesia agar aman. Kyai Raden Asnawi adalah seorang ulama’ dan kyai
kharismatik terkenal dari Kudus, Jawa Tengah salah seorang pendiri organisasi
sosial keagamaan Islam terbesar di Indonesia dan bahkan di dunia, yakni
Nahdlatul Ulama (NU). NU memang dilahirkan oleh para ulama besar di Tanah Air
pada 1926. Peran Kyai Raden Asnawi dalam mendirikan NU selama ini agak
dilupakan, padahal beliau termasuk salah seorang tokoh kunci dalam upaya
pendirian hingga penyebaran NU di Indonesia. Beliau juga seorang pejuang kemerdekaan
yang sangat mencintai Negara Indonesia ( Indonesia Raya), beliau pernah dipenjara
Belanda karena membela negara. Jejak perjalanan hidup Kyai Raden Asnawi
menunjukkan bahwa beliau adalah seorang tokoh besar Islam yang mencintai
negaranya, ulama’ yang berjiwa nasionalis sejati.
اَلصَّـلَوَاةُ اْلاَسْنَوِيَّةِ
|
||||||
لِ مُحَمَّدٍ سِرِّ اْلعُلاَ
|
۞
|
يَارَبِّ
صَلِّ عَلىَ الرَّسُوْ
|
||||
نَ الْغُرِّخَتْمًا اَوَّلاَ
|
۞
|
وَالْأَنْبِيآءِ
وَالْمُرْسَلِيـْ
|
||||
بِنُوْرِقُرْآنٍ جَلاَ
|
۞
|
يَارَبِّ
نَوِّرْ قَلْبَنَا
|
||||
قِرَاءَةٍ تُرَتَّلاَ
|
۞
|
وَفْتَحْ
لَنَا بِدَرْسٍ اَوْ
|
||||
لَناَ وَاَيَّ مَنْ تَلاَ
|
۞
|
وَارْزُقْ
بِفَهْمٍ اْلأَنْبِيآ
|
||||
دُنْياَ وَاُخْرَى كَامِلاَ
|
۞
|
ثَبِّتْ
بِهِ إِمَانَنَا
|
||||
بِانْدُوْنِسِيَّا رَايَا اَمَانْ
|
۞
|
اَمآنْ
اَمآنْ اَمآنْ اَمآنْ
|
||||
يَا رَبِّ رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
|
۞
|
آمِينْ
آمِينْ آمِينْ آمِينْ
|
||||
وَيَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ
|
۞
|
آمِينْ
آمِينْ آمِينْ آمِينْ
|
||||
Ya Robbisholli 'ala Rasuu li Muhammadin sirril 'ulaa
Wal anbiyaa' wal mursaliin al ghurri khot man awwalaa
Ya Robbi nawwir qolbanaa binuri quraanin jala
Waftah lanaa bidarsin aw qiroatin turottalaa
Warzuq bifahmil anbiyaa lanaa wa ayya mantalaa
Tsabit bihi iimananaa dunya wa ukhron kamila
Aman aman aman aman Indonesia Raya Aman
Amin amin amin amin Yaa Robbi Robbal 'alamin
Amin amin amin amin wayaa mujiibasassailiin
Wahai Tuhanku berilah Shalawat
kepada rasul
|
*
|
Baginda Nabi Muhammad yang
punya rahasia unggul
|
||||
Dan para nabi dan para rasul
|
*
|
Awal akhir mulya betul
|
||||
Wahai Tuhanku berilah sinar
pada hati kami
|
*
|
Dengan cahaya Al-Qur’an
yang agung serta nan suci
|
||||
Dan bukalah kami sebab
|
*
|
Baca Qur’an yang teliti
|
||||
Dan berilah rizqi dengan
kefahaman para nabi
|
*
|
Untuk kami orang orang
yang membaca dan mengaji
|
||||
Iman tetap sebab nabi
|
*
|
Dunia akhirat terpuji
|
||||
Aman aman aman aman
|
*
|
Indonesia raya aman
|
||||
Amin amin amin amin
|
*
|
Wahai pemilik alam semesta
|
||||
Amin amin amin amin
|
*
|
Wahai pengkabul para pemohon
|
||||
SHALAWAT AT-TAAJJIYYAH
Shalawat At Taajjiyyah sendiri
dikarang oleh ulama yang sholeh asal Hadraumut, Syekh Abu Bakar bin Salim.
Syekh Abu Bakar bin Salim dikenal akan kewaliannya dan memiliki derajat tinggi
di sisi ALLAH SWT. Telah banyak karya karya peninggalannya, salah satunya
adalah Shalawat At-Taajjiyyah ini. Beberapa manfaat
dan keutamaan membacanya adalah untuk mencapai keridloan Allah SWT lahir-batin dan kesuksesan dunia akhirat.
اَللَهُمَّ
صَلِّ
وَسَّلِمْ
وَبَارِكْ
وَكَرِّمْ
. بِقُدْرِعَظَمَةِ
ذَاتِكَ
الْعَلِيَّةِ
. فِى
كُلِّ
وَقـْتٍ
وَحِيْنٍ
اَبَدًا
. عَدَدَمَاعَلِمْتَ وَزِنَةَ
مَاعَلِمْتَ
وَمِلْءَ
مَاعَلِمْتَ
. عَلىَ
سَيـِّدِنَاوَمَوْ لاَنَامُحَمَّدٍ
. وَعَلَى
آلِ
سَيـِّدِنَاوَمَوْ لاَنَامُحَمَّدٍ
. صَاحِبِ
التَّاجِ
وَالْمِعْرَاجِ
وَالْبُرَاقِ
وَالْعَلَمِ
. وَدَافِعِ
الْبَلاَءِ
وَالْوَبَاءِ
وَالْمَرَضِ
وَاْلاَ
لَمِ
. جِسْمُهُ
مُطَهَّرٌ
مُعَطَّرٌ
مُنَوَّرٌ
. مَنِ
اسْمُهُ
مَـْكتُوْبٌ
مَرْفُوْعٌ
مَوْضُوْعٌ
عَلَى
اللَّوْحِ
وَالْقَلَمِ
. شَمْسِ
الضُّحَى
بَدْرِالدُّجَى
نُوْرِالْهُدَى
مِصْبَاحِ
الظُّـلَمِ
. اَبِى
اْلقَاسِمِ
سَيِّدِ
اْلكَوْ
نَيْنِ
وَشَفِيْعِ
اْلثَّّـقَلَيْنِ
. اَبِى
اْلقَاسِمِ
سَيِّدِ
نَا
مُحَمَّدِ
بْنِ
عَبْدِاللهِ
سَيِّدِاْلعَرَبِ
وَاْلعَجَمِ
. نَبِيِّ
اْلحَرَمَيْنِ
مَحْبُوْبٌ
عِنْدَرَبِّ
اْلمَشْرِقـَيْنِ
وَاْلمَغْرِبَيْنِ . يَاأََيـُّهَااْلمُشْـتَاقـُوْنَ لِنُوْرِجَمَالِه
صَلـُّـْواعَلَيْهِ وَسَـلِّمُوْاتَسْلِيْمًا
Allahumma sholli wassalim wabarik wa kariim. Biqudri’adzamati zatikal ‘aliyyah. Fiikulli waqtiwahiinin abadan. ‘adada ‘alimta wazinata ma’alimta wamil ‘amaa ‘alimta. ‘alaa sayyidinaa wamaulaanaa muhammadi. Wa’alaa ali sayyidinaa wamaulanaa muhammadi. Sohibittajiwal mi’raaji walburaaqi wal’alam. Wadaafi’il bala’I wal waba’I walmaradhi wal alam. Jismuhu muthohharun munawwarun. Manismuhu maktuubumar fuu’umau dhuu’un ‘alaallau hi walqalam. Syamsidhuhaa badriddujaa nuuril hudaa mishbaa hizhzhulam. Abilqoosimi sayyidil kaunayni wa syafii’sysyaqolayn. Abiil qasimi sayyidinaa muhammadibni ‘abdillahi sayyidil ‘arabi wal’ajam. Nabiyyal haramayni mahbuubun ‘indarabbil masyriqoyni wal Maghribayn. Yaa ‘ayyuhal musytaquuna linuuri jamalih sholluu ‘alayhi wasallamuutasliima.
“Ya Allah, limpahkanlah Shalawat dan salam, berikanlah keberkatan dan kemuliaan, sebesar keagungan Dzat-Mu Yang Maha Tinggi, di setiap waktu dan kesempatan, selama-lamanya, sebanyak bilangan yang Engkau ketahui, sebesar bilangan segala yang Engkau ketahui, dan sepenuh bilangan segala yang Engkau ketahui, kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad saw, pemilik mahkota, Nabi yang (diistimewakan dengan) Mi’raj, kendaraan Buraq dan dengan bendera (Liwa’ al-Hamd). Nabi yang jasadnya suci dan disucikan, beraroma harum semerbak dan bercahaya. Nabi yang namanya ditinggalkan dan terpampang di Lauh al-Mahfuz dan Qalam. Matahari diwaktu Dhuha, purnama dikegelapan malam, cahaya petunjuk, pelita kegelapan, Abi al-Qasim, pemimpin dua alam dan pemberi syafaat bagi jin dan manusia. Nabi dari dua tanah haram, yang dicintai Tuhan penguasa Masyriq dan Maghrib. Wahai siapa yang merindukan (untuk melihat) cahaya keindahannya, ucapkanlah shalawat dan salam kalian kepadanya.”
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ بِجَمِيْعِ الصَّلَوَاتِ كُلِّهَاعَدَدَمَافِى عِلْمِ اللهِ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَالِه وَمَنْ وَالاَهُ فِى كُلِّ لَحْظَةٍ اَبَدًا بِكُلِّ لِسَانٍ لاِ َهْلِ اْلمَعْرِفَةِ بِالله (ثَلاَ ثًا) عَدَدَ خَـْلقِكَ وَرِضَى نَفْسِكَ وَزِنَةَ عَرْشِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ.
.[/b]
Allahumma sholly wasallim bijamii’iShalawati kullihaa ‘adada mafii ‘ilmillahi ‘alaa sayyidinaa muhammadin waalihi waman walahufikulli lahzhotin abadan bikulli lisanin li ahlil ma’rifatibillah….(3 x). ‘adada kholqika wa ridho nafsika wa zinata ‘arsyika wamidaa dakalimatika
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam, dengan segenap shalawat yang ada didalam ilmu Allah, atas junjungan kami Muhammad SAW dan keluarganya serta orang-orang yang mengikutinya. Dalam setiap waktu, selam-lamanya, dengan segala bentuk ungkapan orang-orang yang telah mengenal Allah swt (ahli ma’rifah) (3 kali), sebanyak bilangan makhluk-Nya, Keridhoan diri-Nya sebesar keagungan arsy-Nya dan sebanyak bilangan tinta kalimat-Nya.”
Allahumma sholly wasallim bijamii’iShalawati kullihaa ‘adada mafii ‘ilmillahi ‘alaa sayyidinaa muhammadin waalihi waman walahufikulli lahzhotin abadan bikulli lisanin li ahlil ma’rifatibillah….(3 x). ‘adada kholqika wa ridho nafsika wa zinata ‘arsyika wamidaa dakalimatika
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam, dengan segenap shalawat yang ada didalam ilmu Allah, atas junjungan kami Muhammad SAW dan keluarganya serta orang-orang yang mengikutinya. Dalam setiap waktu, selam-lamanya, dengan segala bentuk ungkapan orang-orang yang telah mengenal Allah swt (ahli ma’rifah) (3 kali), sebanyak bilangan makhluk-Nya, Keridhoan diri-Nya sebesar keagungan arsy-Nya dan sebanyak bilangan tinta kalimat-Nya.”
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى الِـ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَاْلاَصْحَابِ صَلاَ ةً وَسَلاَمًا تَرْفَعُ بِهِمَا بَيْنِيْ وَبَيْنَهُ الْحِجَابُ وَتُدْ خِلَنِىْ بِهِمَاعَلَيْهِ مِنْ اَوْسَعِ بَابٍ وَتَسْقِيْنِيْ بِهِمَا بِيَدِهِ الشَّرِْيفَةِ اَعْذَبَ اْلكُؤُ ْوسِ مِنْ أَحْلَى شَرَابٍ ( ثَلاَ ثَ ) عَدَدَ خَـْلقِكَ وَرِضَى نَفْسِكَ وَزِنَةَ عَرْشِكَ وَمِدَادَ كَلِمَاتِكَ.
Allahuma sholly wasallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa’alaa ali sayyidinaa muhammadin wal ashhabisholaatan wasalaaman tarfa’u bihimaa bainii wabainahul hijabu watud khilanii bihimaa ‘alayhi min awsa’i baabiwa tasqiinii bihimaa biadihishsharii fati a’dzobal ku’uusi min ‘ahla syaraabi ...3x
‘adada kholqika wa ridho nafsika wa zinata ‘arsyika wamidaa dakalimatika
“Ya Allah, Limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya serta para sahabatnya. Shalawat dan salam yang dengannya Engkau angkat hijab yang mendidindingi diriku dengannya, kau masukan aku kedalam pintu yang paling lebar, dan kau tuangi aku dengan tangan yang mulia dan dari cawan yang terindah, semurni-murni dan serta semanis-manis minuman, sebanyak bilangan makhluk-Nya, keridhan dari-Nya, sebesar keagungan Arsy-Nya dan sebanyak bilangan tinta kalimat-Nya.”
SHALAWAT AZHIMIYYAH (SHALAWAT SAYYID AHMAD BIN IDRIS AL MAGHROBI)
بسم
الله الرحمن الرحيم
اَللَّهُمَّ
اِنِّيْ اَسْاَلُكَ بِنُوْرِ وَجْهِ اللهِ الْعَظِيْمِ ، اَلَّذِيْ مَلأَ
اَرْكَانَ عَرْشِ اللهِ الْعَظِيْمِ ، وَقَامَتْ بِهِ عَوَالِمُ اللهِ الْعَظِيْمِ
، اَنْ تُصَلِّيَ عَلىَ مَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ ذِيْ الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ ،
وَعَلىَ آلِ نَبِيِّ اللهِ الْعَظِيْمِ ، بِقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاتِ اللهِ الْعَظِيْمِ
، فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَماَ فِيْ عِلْمِ اللهِ الْعَظِيْمِ ،
صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ اللهِ الْعَظِيْمِ ، تَعْظِيْماً لِحَقِّكَ
يَامَوْلاَناَ ياَمُحَمَّدُ ياَ ذَالْخُلُقِ الْعَظِيْمِ ، وَسَلِّمْ عَلَيْهِ
وَعَلىَ آلِه مِثْلَ ذَلِكَ ، وَاجْمَعْ بَيْنِيْ وَبَيْنَهُ كَماَجَمَعْتَ بَيْنَ
الرُّوْحِ وَالنَّفْسِ ، ظاَهِرًا وَباَطِناً ، يَقْظَةً وَمَناَماً ، وَاجْعَلْهُ
ياَرَبِّ رَوْحاً لِذاَتِيْ مِنْ جَمِيْعِ الْوُجُوْهِ ، فِي الدُّنْياَ قَبْلَ
اْلآخِرَةِ ياَعَظِيْمُ
Allaahumma innii
as ‘aluka bi nuuri wajhillaahil ‘Azhiim. Wa qoomat bihii ‘awaalimullahil
‘azhiim. Antusholliya ‘alaa mawlaanaa Muhammadin dzil qodril ‘Azhiim. Wa ‘alaa
aali Nabiyyillahil ‘azhiim. Biqodri ‘azhomati dzaatillahil ‘azhiim. Fii kulli
lamhatiw wanafasin ‘adadama fii ‘ilmillahil ‘azhiim. Sholaatan daa ‘imatanm
bidawaamillaahil ‘azhiim. Ta’zhiimal lihaqqika yaa mawlaanaa yaa Muhammad yaa
dzal khuluqil ‘azhiim. Wasallim ‘alayhi wa ‘alaa aalihii mitsla dzaalik. Wajma’
baynii wabaynahuu kamaa jama’ta baynar ruuhi wanafs, zhoohirow wabaathinaa,
yaqhzhotaw wamanaamaa. Waj’alhu yaa Robbi ruuhal lidzaatii min jamii’il wujuuhi
fid dunyaa qoblal aakhiroti yaa ‘Azhiim. (yaa
adzim 3 x).
"Yaa Allah
sesunggguhnya aku memohon kepadaMu dengan cahaya Wajah Allah Yang Agung. Yang
memenuhi tiang-tiang Arasy Allah Yang Agung. Dan dengannya berdirilah alam-alam
(ciptaan) Allah Yang Agung. Agar shalawat tersampaikan atas pelindung kami,
Muhammad SAW, yang memiliki derajat yang Agung. Dan atas keluarga nabi Allah
Yang Agung. Dengan ukuran Keagungan Zat Allah yang Agung. Disetiap kedipan dan
nafas, sebanyak apa yang termaktub dalam Ilmu Allah Yang Agung. Shalawat yang
sentosa dengan Kekekalan Allah Yang Agung. (sebagai) pengagungan terhadap Haq
(kebenaran) engkau wahai Muhammad, yang memiliki akhlak (perangai) yang Agung.
Dan salam atas beliau SAW serta keluarganya, semisal yang demikian itu . dan
satukanlah aku dengan Beliau sebagaimana engkau satukan ruh dengan nafas,
secara zhahir dan batin, dalam keadaan terjaga (sadar) atau tidur (mimpi). Dan
jadikanlah beliau yaa Tuhanku, sebagai ruhani jiwaku, di setiap arah, didunia
ini sebelum (datangnya) hari akhir, wahai Zat yang memiliki Keagungan."
SHALAWAT
SAYYID AHMAD BIN IDRIS AL MAGHROBI (As Sayyid Ahmad bin Idris (Tarekat
Idrisiyyah) juga dikenal dengan Shalawat Azhimiyyah.
Sayyid Habib Al-Haddar Muhammad
Al-Haddar mengatakan, "Barangsiapa membaca Shalawat
Azhimiyyah 3 kali, maka dia akan mimpi bertemu Nabi
SAW."
Sayyid Muhammad Alwi Bin Abbas al-Maliki
berkata, "Barangsiapa membacanya sebanyak 7
kali sebelum waktu shubuh, maka ia dapat berguna untuk mimpi bertemu Nabi SAW.”
(Habib Husin Muhammad Syadad bin Umar, Do'a-do'a bertemu Nabi SAW, hal. 146,
Pustaka Hidayah)
Habib Ahmad bin Hasan Ra. Berkata,
"Aku memberi salah seorang sadah (keturunan ahlul bait) ijazah untuk
membaca shalawat ini, setelah ia meninggal dunia, aku mimpi bertemu dengannya,
ia berkata kepadaku: 'ketika jasadku diletakkan di kubur, datang makhluk yang
menakutkan dari alam barzakh. Shalawat Agung (Azhimiyyah) ini melindungiku
hingga lenyaplah rasa takut dari hatiku.”
Ada sebuah peristiwa menakjubkan
sehubungan dengan shalawat ini. Al-Arif billah Habib Abu Bakar bin Abdullah
'Atthas memperoleh shalawat ini dari Sayyid
Ahmad bin Idris secara langsung. Beliau lalu menulis shalawat ini dan
menyimpannya dalam tas pakaian. Sewaktu berlayar di laut,
seorang darwis ahli sir batin dan kasyaf melihat cahaya keluar dari tas Habib
Abu Bakar hingga ke langit. Ia lalu memberitahukan apa yang dilihatnya kepada
Habib Au Bakar. Habib Abu Bakar berkata kepadanya, "Tasku
ini hanya berisi pakaian dan shalawat," Habib Abu Bakar lalu menunjukkan
shalawat itu kepada si darwisy.
Sayid Ahmad Syarif as-Sanusi Ra.
meriwayatkan bahwa Sayid Muhammad bin Ali as-Sanusi RA
suatu ketika menerangkan keutamaan membaca Shalawat ‘Azhimiyyah, bahwa
sesungguhnya membaca Shalawat ‘Azhimiyyah sekali menandingi bacaan Kitab
Shalawat Dala-ilul Khairat sebanyak 33.333 kali. Ditanyakan mengapa demikian?
Karena keutamaan Shalawat ‘Azhimiyyah itu disebabkan keutamaan para guru-guru
Ra. (yang meriwayatkannya).
Ada yang mengatakan barangsiapa
mendawamkan Shalawat ‘Azhimiyyah ini dengan istiqomah minimal setiap harinya 1
kali (dibaca 1x habis shalat), maka apabila ia mati, kuburannya akan disinari
dengan cahaya / lampu
dari syurga dan dilapangkan kuburnya.
Keutamaannya
Shalawat SAYYID AHMAD BIN IDRIS AL MAGHROBI
adalah menambah cinta kepada Nabi S.A.W.
Selain itu memperoleh kesempatan berjumpa
dengan baginda di dalam
mimpi atau secara yaqazah, dan juga mendapat
khabar pengamal shalawat ini akan mudah matinya dan
mendapat hamparan istimewa di alam barzahnya. Hanya Allah Maha segala-galanya.
Mari kita bersandar kepada kasih-sayangNya.
SHALAWAT BADAR
Bagi Warga Nahdliyin, pasti tidak
asing dengan bacaan shalawat. Begitu
banyaknya jenis dan macamnya
bacaan shalawat yang
sering kita jumpai dan dengar di setiap
media, mulai dari Shalawat Nariyah, Shalawat
Burdah, Shalawat Munjiyat,
Shalawat Kamaliyah, Shalawat
Kubro, Shalawat Badar, Shalawat Badawiyah
hingga Shalawat Dalailul
Khairot, dan tentunya masih banyak lagi
shalawat lainnya.
Salah satu jenis shalawat yang
tersohor di kalangan umat Islam Indonesia adalah Shalawat Badar yang intinya
merupakan penghormatan, pujian, pengakuan dan rasa syukur bagi para
Syuhada perang
Badar. Hal seperti ini dilakukan pula di zaman
Rasulullah ﷺ.
Berikut
ini adalah teks dan terjemah dari Shalawat Badar.
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ ۞ صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـٰس حَبِيْـبِ اللهِ
Rahmat dan keselamatan Allah, Semoga tetap untuk Nabi
Toha (Muhammad) ﷺ utusan Allah,
Rahmat dan keselamatan Allah, Semoga tetap untuk Nabi
Yasin (Muhammad ﷺ) kekasih Allah’
تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ ۞ وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Kami berwasilah dengan berkah “Basmalah”, Dan dengan
Nabi ﷺ yang menuniukkan lagi utusan Allah,
Dan seluruh orang
yang beriuang karena Allah, Sebab berkahnya sahabat ahli badar ya Allah.
اِلهِـــى سَـلِّـمِ اْلا ُمـَّة مِـنَ اْلافـَاتِ وَالـنــِّــقْـمَـةَ ۞ وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Ya Allah, semoga Engkau menyelamatkan umat, Dari
bencana dan siksa,
Dan dari susah dan kesempitan, Sebab berkahnya sahabat
ahli badar ya Allah’
اِلهِى نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ جَـمِيْعَ اَذِ يـَّةٍ وَا صْــرِفْ ۞ مَـكَائـدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Ya AIlah semoga Engkau selamatkan kami dari semua yang
menyakitkan,
Dan semoga Engkau menjauhkan tipu dan daya musuh-musuh,
Dan semoga Engkau mengasihi kami, sebab berkahnya
sahabat Ahli Badar Ya Allah.
اِلهِـى نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا ۞ وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Ya Allah, semoga Engkau menghilangkan beberapa
kesusahan Dari orang-orang yang berma’siat dan semua kerusakan,
Dan semoga Engkau hilangkan semua bencana dan wabah
penyakit’ Sebab berkahnya sahabat ahli Badar
ya Allah
فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ ۞ وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Maka sudah beberapa rahmat yang telah berhasil, Dan
sudah beberapa dari kehinaan yang dihilangkan,
Dan sudah banyak dari ni’mat yang telah sampai, Sebab
berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah’
وَ كَـمْ اَغْـنَيْتَ ذَالْعُـمْرِ وَكَـمْ اَوْلَيْـتَ ذَاالْفَـقْـرِ ۞ وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Sudah berapa kati Engkau memberi kekayaan orang yang
makmur, Dan berapa kali Engkau memberi
nikmat kepada orang yang fakir,
Dan berapa kali Engkau mengampuni orang yang
berdosa, Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.
لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَـلْـبِ جَمِـيْعُ اْلاَرْضِ مَعْ رَحْبِ ۞ فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Sungguh hati manusia merasa sempit di atas tanah yang luas
ini; karena banyaknya mArabahaya yang mengerikan, dan malapetaka yang
menghancurkan.
Semoga Allah menyelamatkan kami dari bencana yang
mengerikan,
Sebab berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.’
ا َتَيـْنَا طَـالِـبِى الرِّفْـقِ وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ ۞ فَوَ سِّـعْ مِنْحَـةَ اْلاَيـْدِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Kami datang dengan memohon pemberian/pertolongan Dan
memohon agungnya kebaikan dan keuntungan
Semoga Allah meluaskan anugerah (keni’matan) yang
melimpah-limpah. Dari sebab berkahnya ahli Badar ya Allah.
فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ بَلِ اجْعَلْـنَاعَلَى الطَّيْبـَةْ ۞ اَيـَا ذَاالْعِـزِّ وَالْهَـيـْبَةْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Maka janganlah Engkau menolak kami menjadi rugi
besar, Bahkan jadikanlah diri kami dapat beramal baik, dan selalu bersuka
ria.
Wahai Dzat yang punya keagungan (kemenangan) dan Prabawa, Dengan sebab berkahnya sahabat ahli
Badar ya Allah.
وَ اِنْ تَرْدُدْ فَـمَنْ نَأْتـِىْ بِـنَيـْلِ جَمِيـْعِ حَاجَا تِى ۞ اَيـَا جَـالِى الْمُـلِـمـَّاتِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Jika Engkau (Allah) terpaksa menolak hamba, maka kepada
siapakah kami akan datang mohon dengan
mendapat semua hajat kami;
Wahai Dzat yang menghilangkan beberapa bencana dunia dan akhirat, hilangkan bencana-bencana
hamba lantaran berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.
اِلهِـى اغْفِـرِ وَاَ كْرِ مْنَـا بِـنَيـْلِ مـَطَا لِبٍ مِنَّا ۞ وَ دَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Ya Allah, semoga Engkau rnengampuni kami dan
memuliakan diri kami, dengan mendapat hasil beberapa permahonan kami,
Dan menolak keburukan-keburukan dari kami, dengan
mendapat berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.
اِلهِـى اَنـْتَ ذُوْ لُطْـفٍ وَذُوْ فَـضْلٍ وَذُوْ عَطْـفٍ ۞ وَكَـمْ مِنْ كُـرْبـَةٍ تَنـْفِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Ya Allah, Engkaulah yang punya belas kasihan, dan
punya keutamaan (anugerah) lagi kasih sayang,
Sudah banyaklah kesusahan yang hilang, dari sebab
berkahnya sahabat ahli Badar ya Allah.
وَصَلِّ عَـلَى النـَّبِىِّ الْبَـرِّ بـِلاَ عَـدٍّ وَلاَ حَـصْـرِ۞ وَالِ سَـادَةٍ غُــــرِّ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
Dan semoga Engkau melimpahkan rahmat kepada Nabi ﷺ yang
senantiasa berbakti kepada-Nya, dengan limpahan rahmat dan keselamatan
yang tak terbilang dan tak terhitung,
Dan semoga tetap atas para keluarga Nabi ﷺ dan
para Sayyid yang bersinar nur cahayanya, sebab berkahnya sahabat ahli
Badar ya Allah.
Sejarah Shalawat
Badar
Shalawat ini adalah hasil karya dari ulama
kita yaitu Kyai Ali Manshur, yang merupakan cucu Kyai Haji Muhammad Shiddiq,
Jember. Oleh itu, Kyai `Ali Manshur adalah anak saudara/keponakan Kyai Haji
Ahmad Qusyairi, ulama besar dan pengarang kitab “Tanwir al-Hija” yang telah
disyarahkan oleh ulama terkemuka Haramain, Habib `Alawi bin `Abbas bin `Abdul
`Aziz al-Maliki al-Hasani, dengan judul “Inarat ad-Duja.”
Diceritakan bahwa asal mula karya
ini ditulis oleh Kyai `Ali Manshur sekitar tahun 1960-an, pada waktu umat Islam
Indonesia menghadapi fitnah Partai Komunis Indonesia (PKI). Ketika itu, Kyai
`Ali adalah Kepala Kantor Departemen Agama Banyuwangi dan juga seorang Pengurus
Cabang Nahdlatul
Ulama (NU) di situ.
Keadaan politik yang mencekam saat
itu dan kebejatan PKI yang merajalela membunuh massa, bahkan banyak kyai yang
menjadi mangsa mereka, maka terlintaslah di hati Kyai `Ali, yang memang mahir
membuat syair `Arab sejak nyantri di Pesantren Lirboyo, Kediri, untuk menulis
satu karangan sebagai sarana bermunajat memohon bantuan Allah SWT untuk meredam
fitnah politik saat itu bagi kaum muslimin khususnya Indonesia.
Dalam keadaan tersebut, Kyai `Ali
tertidur dan dalam tidurnya beliau bermimpi didatangi manusia-manusia berjubah
putih – hijau, dan pada malam yang sama juga, isteri beliau bermimpikan Kanjeng
Nabi ﷺ Setelah siang, Kyai
`Ali langsung pergi berjumpa dengan Habib Hadi al-Haddar Banyuwangi dan
menceritakan kisah mimpinya tersebut. Habib Hadi menyatakan bahwa
manusia-manusia berjubah tersebut adalah para ahli Badar.
Mendengar penjelasan habib yang mulia tersebut, Kyai `Ali
semakin bertekad untuk mengarang sebuah syair yang ada kaitan dengan para pejuang
Badar tersebut.
Kyai `Ali menjalankan penanya untuk
menulis karya yang kemudian dikenal sebagai “Shalawat al-Badriyyah” atau
“Shalawat Badar.” Maka terjadilah hal yang mengherankan keesokan harinya,
orang-orang kampung mendatangi rumah beliau dengan membawa beras dan bahan makanan
lain. Mereka menceritakan bahwa pada waktu pagi shubuh mereka telah didatangi
orang berjubah putih menyuruh mereka pergi ke rumah Kyai `Ali untuk membantunya
karena
akan ada suatu acara diadakan di rumahnya. Itulah sebabnya mereka datang dengan
membawa barang tersebut menurut kemampuan masing-masing. Yang lebih
mengherankan lagi adalah pada malam harinya, ada beberapa orang asing yang
membuat persiapan acara tersebut namun kebanyakan orang-orang yang tidak
dikenali siapa mereka.
Menjelang keesokan pagi harinya,
serombongan habaib yang diketuai oleh Habib `Ali bin `Abdur Rahman al-Habsyi
Kwitang tiba-tiba datang ke rumah Kyai `Ali tanpa memberi tahu terlebih dahulu
akan kedatangannya. Tidak tergambar kegembiraan Kyai `Ali menerima para tamu
istimewanya tersebut. Setelah memulai pembicaraan tentang kabar dan keadaan
Muslimin, tiba-tiba Habib `Ali Kwitang bertanya mengenai syair yang ditulis
oleh Kyai `Ali tersebut. Tentu saja Kyai `Ali terkejut karena hasil karyanya
itu hanya diketahui dirinya sendiri dan belum disebarkan kepada seorangpun.
Tapi beliau mengetahui, ini adalah salah satu kekeramatan Habib `Ali yang
terkenal sebagai waliyullah itu.
Tanpa banyak bicara, Kyai `Ali
Manshur mengambil kertas karangan syair tersebut lalu membacanya di hadapan para
hadirin dengan suaranya yang lantang dan merdu. Para hadirin dan habaib
mendengarnya dengan khusyuk sambil menitiskan air mata karena terharu. Setelah
selesai dibacakan Shalawat Badar oleh Kyai `Ali, Habib `Ali menyerukan agar
Shalawat Badar dijadikan sarana bermunajat dalam menghadapi fitnah PKI. Maka
sejak saat itu masyhurlah karya Kyai `Ali tersebut.
Selanjutnya, Habib `Ali Kwitang
telah mengundang para ulama dan habaib ke Kwitang
untuk satu pertemuan, salah seorang yang diundang di antaranya ialah Kyai `Ali Manshur bersama pamannya Kyai
Ahmad Qusyairi. Dalam pertemuan tersebut, Kyai `Ali diminta untuk
mengumandangkan Shalawat al-Badriyyah gubahannya itu. Maka bertambah masyhur
dan tersebar luaslah Shalawat Badar ini dalam masyarakat serta menjadi bacaan
populer dalam majlis-majlis ta’lim dan pertemuan. Maka tak heran bila sampai
sekarang Shalawat Badar selalu populer
di Majelis Taklim Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi sendiri di Kwitang tidak
pernah tinggal pembacaan Shalawat Badar tersebut setiap minggunya.
Shalawat Badar adalah di antara
shalawat yang paling popular di kalangan warga NU. Shalawat yang berisi
puji-pujian kepada Rasulullah SAW dan para mujahidin, khususnya para
pejuang Badar ini bisa dibilang selalu dibaca dalam majelis taklim, forum pengajian
dan istigotsah yang diselenggarakan oleh warga nahdiyyin.
Shalawat Badar banyak sekali hikmah dan faedahnya, di antaranya bisa menjadi sumber kekuatan untuk memohon
pertolongan Allah, serta washilah kepada Rasulullah SAW sebagai manusia
paling dikasihi oleh Allah SWT.
Keistimewaan Shalawat Badar tak
hanya pada syair teks dan maknanya yang sangat sakral, tetapi juga terdapat
pada ikatan historis dengan warga NU. Tak heran shalawat badar seolah
menjadi “lagu wajib” bagi warga NU. Bahkan, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa
pada Raker Pengurus PP Muslimat NU di Jakarta (19/10/2012) mengumumkan bahwa Shalawat Badar
wajib dibaca untuk mengiringi pembacaan ayat suci Al-Quran di setiap kegiatan
seremonial Muslimat. Saking sakralnya, Muslimat akan memasukkan Shalawat Badar
dalam peraturan Organisasi Muslimat NU.
SHALAWAT
BADAWI KUBRO (SHALAWAT
NURONIYYAH / SHALAWAT CAHAYA)
Shalawat Badawi merupakan salah
satu dari sekian jenis shalawat yang
pernah dikarang oleh Syaikh Ahmad Al-Badawi RA. Shalawat Badawi juga sering
disebut sebagai Shalawat Nuroniyyah (Shalawat Cahaya). Adapaun fadhilah dan
faedahnya menurut Syaikh Al-Arif Billah Al-Habib 'Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi
di antaranya adalah sebagai berikut:
1.
|
Apabila dibaca
sebanyak-banyaknya, maka InsyaAllah akan dapat menghilangkan kesusahan dan
kesempitan, dan juga sebagai sarana untuk menggapai suatu kebutuhan atau
hajat yang mendesak.
|
2.
|
Sebagian Ulama' berpendapat bahwa barang sapa yang mau
membaca Shalawat Badawi sebanyak 100 (seratus) kali dengan syarat suci dari
hadats kecil dan hadats besar maka Allah akan
mempermudah segala urusannya dan semua perkaranya.
|
3.
|
Sebagian Ulama' lain berpendapat
bahwa, barangsiapa yang mau membaca Shalawat Badawi sebanyak 3 (tiga) kali
maka Allah akan memberinya pahala seperti pahalanya orang yang membaca Dalail
Khoirot sampai khatam.
|
اَللّٰــٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَــارِكْ عَـلـٰى سَيِّدِنَـا وَمَوْلَانَـا مُحَمَّدٍ شَـجَـرَةِ اْلأَصْلِ نُــوْرَانِــيَّـةِ وَلَمْــعَةِ الْـقَـبْضَةِ الرَّحْـمـَانِــيَّـةِ وَأَفْــضَلِ الْخَلِـيْـقَـةِ اْلإِنْــسَانِــيَّـةِ وَأَشْـرَفِ الصُّوْرَةِ الْجِسْمَانِــيَّـةِ وَمَـعْـدِنِ الْأَسْرَارِ الرَّبـَّانِــيَّـةِ وَخَــزَائِـنِ الْعُلُوْمِ اْلإِصْطِـفَائِـيَّةِ صَاحِبِ الْـقَـبْضَةِ اْلأَصْلِـيَّـةِ وَالْـبَـهْـجَـةِ السَّنِــيَّـةِ وَالـــُّرتـْــبَةِ الْعَلِـيَّـةِ مَنِ انْــدَرَجَتِ النــَّــبِـيُّوْنَ تَحْتَ لِوَائِـهِ فَـهُـمْ مِـنْـهُ وَإِلَـيْهِ, وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَـارِكْ عَـلَيْهِ وَعَـلـٰى أٰلِـهِ وَصَحْبِهِ عَــدَدَمَا خَلَـقْتَ وَرَزَقْـتَ وَأَمَتَّ وَأَحْيَــيْتَ إِلـٰى يَــوْمٍ يُــبْـعَثُ مَنْ أَفْــنَــيْتَ وَسِلِّـمْ تَسْلِـيـْمًا كَــثِــيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّـٰهِ رَبِّ الْعَالَمِــيْنَ.
“Ya Allah limpahkanlah
rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad s.a.w.,
sebagai sumber cahaya, sebagai genggaman kesayangan yang berkilauan, sebagai
manusia yang paling utama, semulia-mulia jasad, tambang rahasia ketuhanan dan khazanah
ilmu-ilmu yang terpilih dan suci. Pemilik genggaman yang asli, yang gemilang
dan kedudukan yang tinggi di mana keNabian berlangsung di bawah panjinya. Maka
mereka adalah di bawah perintahnya. Rahmatilah dan karuniakanlah kesejahteraan
dan keberkatan ke atasnya, ahli keluarganya dan para sahabatnya sebanyak
bilangan barang apa yang telah Engkau ciptakan, yang Engkau karuniakan rezeki,
yang Engkau matikan dan hidupkan hinggalah ke hari di mana Engkau bangkitkan
orang yang telah Engkau matikan. Karuniakanlah kesejahteraan ke atasnya dengan
kesejahteraan yang sebanyak-banyaknya dan segala pujian milik Allah Tuhan
semesta alam.”
Tata Cara Mengamalkan Shalawat Badawi Kubro
Shalawat Badawi Kubro ini dibaca 3
(tiga) kali setelah selesai shalat
fardhu dan 7 (tujuh) kali sebelum tidur.
Adapun keutamaan dari Shalawat
Kubro ini antara lain:
1.
|
Terhindar dari sihir dan dari segala kejahatan baik lahir
maupun batin
|
2.
|
Akan dimudahkan jalan rizkinya
|
3.
|
Akan mendapat cahaya batin dan terbukanya beberapa
rahasia yang gaib
|
SHALAWAT BANI
HASYIM
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى النَّبِىِّ الْهَاشِمِىِّ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَسَلِّمْ
تَسْلِيْمًا
Allaahumma shalli
‘alan-nabiyil Haasyimiyyi Muhammadiw wa’alaa aalihi wa sallim tasliiman
"Ya Allah, berikanlah
rahmat serta salam kepada seorang nabi keturunan Bangsawan Hasyim, yakni
Muhammad beserta keluarganya, semogalah tetap selamat dan sejahtera."
Shalawat
ini banyak manfaatnya untuk kepentingan dunia-akherat. Shalawat ini adalah
kesukaan Syaikh Mursyid Abdulloh Mubarok bin Nur Muhammad ra. Dan Syaikh Ahmad
Shohibul Wafa Tajul Arifin, ra. Dan dianjurkan bagi seluruh murid murid
Thoreqot Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya untuk
mengamalkannya.
Alkisah
Syaikh Mursyid Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad (Abah Sepuh, beliau ayah dari
Abah Anom Suryalaya) berguru kepada Syaikh Kholil Bangkalan Madura. Abah Sepuh
berguru terekat kepada Syaikh Kholil dan telah mendapat ijasah khusus Shalawat
Bani Hasyim seperti yang tertulis di atas.
Kemudian
Abah Sepuh pulang ke dari Pulau Madura naik perahu tanpa dibekali dayung dan
layar. Dengan berbekal shalawat yang diijazahi oleh Kyai Kholil, Abah Sepuh
terus berdzikir Shalawat Bani Hasyim
terus-menerus sepanjang perjalanan. Akhirnya
beliau sampai di Cirebon.
Kisah
Ijazah Shalawat Bani Hasyim Dari Kyai Kholil Yang Diterima Abah Sepuh
Awal ijazah Shalawat Bani Hasyim
mengandung kisah luar biasa. Diceritakan waktu itu, Abah sepuh (Syeikh Abdullah
Mubarok bin Nur Muhammad ra, ayahanda Abah Anom ra.) mendapat tugas dari
gurunya Mama Agung Syeikh Tolhah Kalisapu Cirebon untuk bertabaruk belajar Shalawat
Bani Hasyim kepada ahlinya yaitu Syeikh Kholil Bangkalan Madura. Abah Sepuh
harus berjalan kaki dari Cirebon ke Madura bersama 11 orang murid-murid Syeikh
Tolhah lainnya. Jadi semuanya berjumlah 12 orang.
Singkat cerita, sampailah mereka ke
Alas Roban (hutan yang sangat lebat berada antara Pekalongan dan Kendal), waktunya
bertepatan saat Maghrib. Ke 12 orang itu semua memasuki masjid yang saat itu
ada orang tua yang sudah berdiri menjadi imam. Orangtua itu lantas membaca niat
dengan bacaan,"Usholli fardhu Maghribi, pitik ireng, pitik putih, wedus
gembel, menda, kebo, pada melebu kabeh. Maring kandenge, Allahu Akbar" (Niat
saya Shalat Maghrib, ayam hitam, ayam putih, kambing, domba, kerbau semua masuk
kandang masing-masing, Allahu Akbar). Spontan, seluruh rombongan kecuali Abah
Sepuh membubarkan diri dari barisan jama'ah Shalat Maghrib begitu mendengar
imam membacakan hal itu dan setelah seorang demi seorang mereka kembali lagi ke
Cirebon. Lain halnya dengan Abah Sepuh, begitu selesai Shalat, imam menoleh
kepada Abah Sepuh yang tinggal seorang diri. Selanjutnya imam berkata sambil
tersenyum,"Oh memang koyongono angger wong nganggo otak. Sampeyan InsyaAllah
berhasil." (Begitulah orang yang menggunakan otak, memakai metode. Syetan
berfikir di hadapan Allah sewaktu diperintah
sujud). Kenapa Abah Sepuh tetap bermakmum? Sebab, Beliau cerdas dan mengetahui
sekalipun imam mengucapkan seperti itu, Shalat tetap sah sebab ucapan tersebut
dilakukan di luar Shalat.
Qobiltu ustadz
BalasHapus