خير الناس أنفعهم للناس



Rabu, 31 Januari 2018

SHALAWAT QUTHBUL AQTHOB - SHALAWAT SULAIMAN

SHALAWAT QUTHBUL AQTHOB

Shalawat ini memiliki manfaat dan kegunaan yang sangat besar sekali. Di samping bisa untuk menghilangkan kesedihan dan kesempitan saat suasana hati lagi galau, shalawat ini juga mampu menghapus dosa-dosa kecil yang pernah kita lakukan. 


Arti dari Shalawat Quthbul Aqthob
Shalawat Qhutbul Aqthob artinya Rajanya para raja. Maksudnya shalawat ini merupakan awal dari yang awal dan akhir dari yang akhir. Yakni Nur Muhammad SAW sebagai permulaan para makhluk dan juga sebagai penutup / akhir dari para makhluk yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW sebagai Penutup para Nabi, meliputi awalnya makhluk yang awal, dan akhirnya berikut ini. 

بسم اللـه الرحمن الرحيم
اَللّـهُمَّ صَلِّ عَلَى سَــيِّـدِنَا مُحَـمَّدٍ فِى الْأَوَّلِــيْنَ, وَصَلِّ عَـلَى سَــيِّـدِنَا مُحَـمَّدٍ فِى الْآخِـرِيْن وَصَلِّ عَـلَى سَــيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْـمُرْسَـلِـيْنَ وَصَلِّ عَـلَى سَـيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ فِى الْمَلَاءِ الْأَعْـلَى َإِلَى يَوْمِ الدِّيْن

Allahmma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin fil awwaliin washalli 'alaa sayyidina Muhammadin fil aakhiriinaa washalli 'alaa sayyidinaa Muhammadin finNabiyyin washalli 'alaa sayyidina Muhammadin fil mursaliin, washalli 'alaa sayyidina Muhammadin fil malail a'laa ilaa yaumiddiin.

"Ya Allah, Berikan rahmat takdzim kepada junjungan kami Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Muhammad pada (masa-masa) permulaan, dan berikan rahmat takdzim kepada junjungan kami Muhammad dan kepada kepada keluarga junjungan kami Muhammad pada (masa-masa) penghabisan, dan berikan rahmat dan takdzim kepada junjungan kami Muhammad dan keluarga junjungan kami Muhammad sebagai utusan, dan berikan rahmat dan takdzim kepada junjungan kami Muhammad pada orang-orang yang memiliki ketinggian kemuliaan sampai hari kiamat"


Kasiat dan kegunaan Shalawat Quthbul Aqthob
1.
Untuk menghilangkan segala kesempitan hidup dan kesusahan hati. Caranya, Shalawat ini dibaca setiap hari 7 kali.
2.
Untuk menghapus dosa-dosa kecil yang pernah kita lakukan.
3.
Untuk dapat bertemu dengan Kanjeng Nabi Muhammad SAW di dalam mimpi. Caranya shalawat ini dibaca sebanyak-banyaknya saat menjelang tidur dan dalam keadaan suci (berwudlu) sampai tertidur.
4.
Untuk dapat bertemu dan berkumpul dengan Kanjeng Nabi Muhammad SAW, di hari akhir kelak.
5.
Untuk menyembuhkan penyakit pusing dan panas, perut, batuk.
6.
Dan untuk menyembuhkan penyakit gila dan penyakit-penyakit lainnya.




SHALAWAT RAHMAH

صَلَّى اللهْ عَلَى مُحَمَّدْ

Shalallahu 'alaa Muhammad
“Semoga Allah SWT mencurahkan shalawat kepada Muhammad.”

Imam Al-Sya’rânî menuturkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca shalawat ini, berarti ia telah membukakan bagi dirinya tujuh puluh pintu rahmat, dan ditanamkan Allah kecintaan kepada dirinya dalam hati umat manusia.”

Diceritakan, seorang penduduk Negeri Syam datang menghadap Rasulullah SAW seraya berkata, “Ya Rasulullah, ayah saya sudah sangat tua, namun beliau ingin sekali melihat Anda.”

Rasulullah menjawab, “Bawa dia kemari!”

Orang itu berkata, “la buta, tidak bisa melihat.”

Rasulullah lalu bersabda, “Katakanlah kepadanya supaya ia mengucapkan Shallallâhu ‘alâ Muhammdin selama tujuh minggu setiap malam. Semoga ia akan melihatku dalam mimpi dan dapat meriwayatkan hadits dariku.”

Anjuran Rasulullah itu dituruti oleh orang tersebut. Benar saja, ternyata ia bisa bermimpi melihat Rasulullah SAW serta meriwayatkan hadits dari beliau.

TENTANG SHALAWAT RAHMAH (kunci segala hajat dunia wal akhirat)
Ada salah satu amalan shalawat, yang mana jika kita mendapat lisensi/ijazah untuk mengamalkan amalan tersebut, dan kita amalkan secara istiqomah, niscaya kelak kita akan:

1. selamat di dunia dan di ahirat

Jika kita mengamalkan amalan ini secara istiqomah, berarti kita telah banyak bersholawat kepada Nabi SAW. Sementara 1 kali saja orang membaca shalawat kpd Nabi SAW, Allah akan memberinya 10 rahmat, sementara 1 rahmat dari Allah, jika ditimbang dengan ibadah kita seumur hidup, masih jauh lebih berat 1 rahmat Allah itu.
Ini berarti jika kita mengamalkan amalan ini secara istiqomah, maka akan ada rahmat yang sangat banyak untuk kita. Lalu bagaimana kalau banyak sekali rahmat yang kita dapat? Maka itulah yang akan menyelamatkan kita kelak, yaitu rahmat Allah. Juga sebagai tabungan akhirat kita, kalau ingin kaya di akhirat kelak.

Orang yang Allah selamatkan di ahiratnya, pastilah selamat di dunia. Allah selalu membimbing dia agar tidak terjerembab ke dalam hal yang Allah tak suka. Jika selama di dunia ia berada dalam bimbingan Allah, apakah mungkin ia tak selamat? Pasti selamat.

2. menjadi mulia

Bukan hanya selamat, namun juga dipastikan menjadi orang mulia. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi SAW yang berbunyi,

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاةً

inna awlannasi bii yaumal qiyaamati aktsaruhum 'alayya sholatan

“Sesungguhnya Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih Ibnu Hibban)

Semakin istiqomah kita mengamalkan amalan ini, maka semakin banyak shalawat yang kita baca, semakin banyak shalawat yang kita baca, maka semakin mulia kedudukan kita di sisi Allah.

Sebenarnya hal ini bisa dilogika, semakin banyak orang membaca sholawat, semakin sering ia menyebut nama nabi, memanggil nama nabi, mengingat nabi, maka akan semakin dikenal oleh nabi, jika semakin dikenal oleh nabi, maka akan semakin dekatlah ia dengan nabi. Sementara nabi ialah yang paling mulia dan yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah, maka ia pun akan ikut mulia dan tinggi derajatnya di sisi Allah lantaran dekat dengan nabi.

3. dikumpulkan bersama Baginda Nabi di surga yang Allah sediakan untuk beliau SAW (surga tertinggi).

Ada satu ucapan dari salah seorang waliyullah bernama Robi'ah al-Adawiyah, "Seseorang yang mencintai sesuatu, maka ia akan sering mengingat yang ia cinta."

Semakin istiqomah kita menjalankan amalan ini, semakin banyak pula kita membaca shalawat atas nabi, menyebut dan mengingat nabi, banyak/sering mengingat nabi merupakan tanda mencintai nabi. Barangsiapa mencintai nabi maka jaminannya adalah surga bersama beliau.

يَا بُنَيَّ وَذَلِكَ مِنْ سُنَّتِي، وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي، وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الجَنَّةِ. أخرجه الترمذي رقم

"Wahai anakku itu adalah termasuk sunnahku, barangsiapa menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku, dan barangsiapa mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga. (HR. Tirmidzi no. 2678)

4. cepat kesampaian hajat dunia-akhirat dengan washilah (perantara) amalan ini.

Amalan ini juga merupakan washilah (jalan perantara), untuk menyampaikan hajat kita kepada Allah, melalui Baginda Nabi SAW. Jika yang memintakan hajat kita kepada Allah adalah Nabi, sementara yang paling Allah cintai dari segenap ciptaanNya adalah Beliau SAW (hingga Nabi SAW diberi julukan habibullah / kekasih Allah), apakah mungkin Allah akan menolak pinta kekasihNya? Tentu tidak.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT di dalam Al-Quran,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Yaa ayyuhalladziina amanuttaqullaha wabtaghuu ilaihil wasiilati wajaahiduu fii sabiilihi la’allakum tuflihuun

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan." (Surat Al-Ma'idah Ayat 35)

Amalan ini merupakan amalan yang dibaca, dengan jumlah dan waktu tertentu, dan bagi si pengamal harus memiliki ijazah/lisensi dari pemegang ijazahnya.

Pemilik ijazah (pemberi lisensi amalan) ini ialah al-Habib Luthfi bin 'Ali bin Hasyim bin Yahya, pimpinan Thariqah al-Mu'tabarah se-Asia, yang berkediaman di Pekalongan, Jawa Tengah. Dan ada salah seorang habib yang telah diberi lisensi oleh al-Habib Luthfi untuk mengijazahkan / memberi lisensi kepada masyarakat luas tanpa terkecuali, beliau bernama al-Habib 'Abdul Hadi bin Zein bin Masyayech Baraqbah, yang bertempat tinggal di Slawi.

Kenapa harus memakai ijazah?
Amalan Shalawat Rahmah (shollallah 'ala muhammad) ini merupakan shalawat yang abtar (terputus, tidak sampai kepada nabi), karena tidak menyertakan kalimat "ali" (keluarga) Muhammad. Sementara yang membawa risalah Nabi SAW hingga sekarang ialah para keturunan (keluarga) Beliau. Sampai-sampai dalam shalat, saat duduk tahiyat, jika membaca shalawatnya hanya sampai Allahumma sholli 'ala sayyidina muhammad kemudian salam (tidak mengucapkan wa 'ala ali), maka shalatnya tidak sah.

Kenapa? Karena shalawatnya terputus, sementara shalawat adalah rukun dalam shalat. Maka dari itulah perlunya ijazah oleh keturunan (ali) Rasul SAW, yaitu untuk menyambungkan Shalawat Rahmah yang terputus ini.

Shalawat ini dibaca sebanyak 124000 x, dicicil selama 40 hari, yang berarti 3100 x / hari. Jumlah 3100 x tersebut dimulai setelah masuk waktu Isya sampai sebelum masuk waktu Subuh (3100 x tsb masih bisa dicicil lagi, yang penting waktunya dari masuk Isya, sampai sebelum Subuh. Jumlahnya harus tepat, karena jumlah ini seperti gerigi dalam kunci. Jika lebih, maka tidak bisa untuk membuka, jika kurang juga tak bisa untuk membuka. Wjibnya hanya ada 2 x 40 hari, dengan pembagian 40 hari pertama untuk pemutihan (jiwa kotor/hitam karena mengecewakan orang tua, berbohong, menipu, dan maksiat lain, diputihkan lagi), dan 40 hari ke 2 untuk pengangkatan hajat. Setiap selesai 40 hari, si pangamal harus mengadakan syukuran/selamatan, meski itu kecil-kecilan.

Setelah itu, bacalah terus shalawat tsb, kalau bisa sampai ajal menjemput.




SHALAWAT REKES / SHALAWAT ADRIK / SHALAWAT MUKHOTOB

Terkadang banyak orang menyebut Shalawat Rekes ini dengan sebutan Shalawat Adrik, dan ada juga yang menyebutnya dengan Shalawat Mukhotob, karena di dalam kalimat Shalawat Rekes ini terkandung dhomir mukhotob (seperti berhadapan dengan Kanjeng Rasul Muhammad  secara langsung). 

Shalawat yang memiliki kelebihan dan keutamaan tersendiri di samping bisa membuat hati tenang, hati menjadi lebih lembut dan waspada terhadap hal-hal gaib dan juga bisa menjadikan lantaran sebagai juru selamat bagi kita dan memberatkan timbangan kebaikan kelak di akhirat.

Shalawat Rekes ini merupakan salah satu shalawat yang diajarkan langsung oleh Kanjeng Rasul Muhammad  melalui mimpi kepada Syekh Hamid Afendi Al-‘Imadi, seorang mufti dari negeri Syam. Dawuhipun Kanjeng Rasul Muhammad   kepada Syekh Hamid Afendi bahwa barangsiapa yang mau membaca Shalawat Rekes ini maka Allah akan memeberikan keluasan apa saja atas kekurangan bagi si pembacanya.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّــدِنَا مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيْلَتِى أَدْرِكْـــنِى يَا رَسُوْلَ اللهِ. 

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kita Nabi Muhammad  sudah sangat sempit dan payah usahaku, maka kabulkanlah (semua) hajatku, Wahai utusan Allah .”


Kaifiyah mengamalkan Shalawat Rekes
Dibaca setiap malam sebanyak 1000 (seribu) kali setelah melaksanakan Shalat Isya’.



SHALAWAT RIDLO

Berikut sebuah kidung shalawat yang sangat ampuh, dan sangat sedikit sekali orang yang mengetahuinya, hanya orang-orang yang pernah tirakat Dalail Khairat saja yang mengetahui rahasia tentang Shalawat Ridlo ini. Berikut teks Shalawat Ridlo dan khasiatnya. 

اَللَـهُمَّ صَلِّ عَلَى سَـيِـدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً الرَّضَى وَارْضَ عَنْ اَصْحَابِهِ الرِّضَاءَ الرِّضَى
ALLAH HUMMA SOLLI ALA SAIDINA MUHAMMADIN SHALATAR RIDHO WARDAAN ASHABI RIDAR RIDHO

"Ya Allah limpahkan kesejahteraan atas junjungan kami Muhammad SAW, kesejahteraan yang diridhoi, dan diridhoilah para sahabat-sahabat sekalian."


Kaifiyah / tata cara mengamalkan Shalawat Ridlo
1.
Shalawat Ridlo ini dibaca sebanyak 1000 (seribu) kali setiap sehari semalam
2.
Shalawat Ridlo ini dibaca dalam keadaan suci dari hadast kecil dan hadats besar
3.
Shalawat Ridlo ini dibaca dalam satu majlis (sekali duduk) sampai selesai

Khasiat / manfaat Shalawat Ridlo
1.
Untuk menggapai Ridlo Allah SWT,
2.
Untuk dapat bertemu dengan Rasulullah SAW,
3.
Untuk mendapatkan ridlo rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya,
4.
Untuk menetralkan hawa negatif pada tubuh diri sendiri atau orang lain. Caranya: Shalawat Ridlo ini di baca sebanyak 7 (tujuh) kali dalam satu nafas seraya memusatkan fikiran (konsentrasi penuh) dengan tujuan atau hajat tertentu.
5.
Untuk merukyah diri sendiri atau orang lain. Carannya: Shalawat Ridlo ini dibaca sebanyak 7 (tujuh) kali pada air minum di dalam gelas, setelah membaca kemudian ditiupkan pada air tersebut, lalu diminumkan / diusapkan pada orang yang dirukyah.
6.
Untuk menyembuhkan segala macam penyakit, baik penyakit dzohir maupun batin. 
7.
Untuk penyakit dzohir, Shalawat Ridlo dibaca sebanyak 7 (tujuh) kali pada segelas air putih kemudian diminumkan.
8.
Untuk mengobati penyakit batin, Shalawat Ridlo ini dibaca sebanyak 7 (tujuh) kali secara rutin setiap selesai shalat fardlu.
9.
Untuk melancarkan dalam mencari nafkan.
10.
Untuk mempermudah mencari rizki (dzohir batin)
11.
Untuk yang sulit menemukan jodoh / pekerjaan. Shalawat Ridlo ini dibaca secara rutin tiap malam sebanyak 1000 (seribu) kali
12.
Untuk meminta hajat yang besar. Caranya: Shalawat Ridlo ini dibaca sebanyak 1000 (seribu) kali pada tengah malam, dan bertawasul pada para Nabi dan para Wali yang sekiranya kamu kenal namanya.
13.
Untuk penglarisan dalam perdagangan / saham
14.
Untuk terhindar dari bala', cobaan, godaan dan pengrindu lainnya
15.
Untuk menundukkan jin
16.
Untuk penakluk kaum
17.
Untuk mahabbah umum dan khusus. Caranya: Shalawat Ridlo ini dibaca 7 (tujuh) kali dalam satu nafas kemudian ditiupkan ke dalam air / makanan untuk diberikan kepada orang yang akan dimahabbahi (mahbubah)
18.
Untuk mendeteksi isi / khodah gaman / senjata
19.
Untuk menyembuhkan orang yang terkena guna-guna, santet, tenung, teluh dan sejenisnya. Caranya: Shalawat Ridlo ini dibaca sebanyak 7 (tujuh) kali seperti pada point ke-7
20.
Untuk menaklukkan atau melemahkan orang yang memiliki kesaktian yang sulit dikalahkan. Caranya: Shalawat Ridlo ini di baca sebanyak 7 / 12 kali tanpa nafas, lalu ditiupkan pada telapak tangan / genggaman tangan kemudian arahkan tangan anda kepada orang yang dituju.
21.
Untuk memunculkan khodam / kekuatan brojo musti. Caranya; Shalawat Ridlo ini dibaca sebanyak 7 (tujuh) kali tanpa nafas lalu ditiupkan ke seluruh lengan sampai ke telapak tangan, kemudian pukulkan ke arah yang diinginkan.
22.
Untuk menambah kewibawaan.
23.
Untuk menundukkan lawan
24.
Untuk kekebalan
25.
Untuk weruh sajroning winarah (tembus pandang)
26.
Untuk menembus alam gaib
27.
Untuk mendatangkan tamu dari alam gaib
28.
Untuk dapa bertemu dengan para wali baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup
29.
Untuk mengetahui derajat diri sendiri.


Riwayat Shalawat
            Pada tahun 1980 Pulau Batam ini sangatlah sepi dan masih termasuk dalam gugusan pulau-pulau tengah laut yang terpencil, hanya ada beberapa keluarga suku asli kepuluan yang bermukim di tepian laut yang kini bernama Batu Ampar, termasuk kami sekeluarga yang lahir dan besar di sana, semasa itu jika tak salah umur kami masih  muda sekitar 37 tahun.

            Kami telah terbiasa bersama Pakcik kami dan orang orang dari kepulauan Tanjung Pinang berdagang dengan menggunakan kapal kayu ke Singapura, Malaysia dan Brunei Darussallam dan yang paling selalu kami singgahi untuk berdagang ini ialah Negara Brunei Darussallam, karena negara inilah yang paling kaya berlimpah harta benda serta keramahan, semasa itu kami ke sana tak memerlukan paspor, cukup dengan Bahasa Melayu yang sangat kental maka kami diterima dengan luas masuk dan berdagang di Negara Brunei Darussallam ini, hal ini mungkin dimusababkan karena pada masa itu teritorial Suku Melayu sangatlah luas sehingga dimana pun negara yang bersandikan Bahasa Melayu maka suku melayu di mana pun dapat masuk dan diterima sebagai warga adat atau pewaris adat melayu, berbeda dengan saat ini yang mana bangsa melayu walaupun satu priok nasi namun sudah disekat-sekat dan dibatas batasi oleh kaum penjajah.

            InsyaAllah jika tak salah hari itu ialah hari kamis sekitar bulan maret, seperti biasa kami berdagang di pasar Negara Brunei Darussallam, kami berdagang pecah belah seperti pinggan/piring dan juga gelas gelas kaca,saat sehabis Shalat Zhuhur di sebuah masjid lama yang sudah terlihat sepi karena uzur dan lapuk, kami didatangi seorang tuan guru berjubah batik melayu, setelah berbincang-bincang sekedar berbasa-basi tuan guru ini mengatakan kepada kami tentang sejarah Negara Brunei Darussallam ini, tuan ini bernama Wali Cik Mat Kilau bin Haji Bolqiah.

            Menurut tuan ini Negara Brunei ini sewaktu awal dibangun buminya beserta sultan-sultannya telah disumpah untuk menjadi kaya raya pada awal berdirinya negara Brunei maka 27 para waliyullah berkumpul dalam suatu tempat dengan maksud hendak membuat sumpah bumi bagi kemakmuran dan kekayaan Negara Brunei ini kelaknya, 27 para waliyullah itu berpencar pada 27 daerah dalam negara/kerajaan Brunei Darussallam yang mana setiap waliyullah ini membaca KALIMAT SHALAWAT yang sangat tua yang mereka sebut dengan SHALAWAT SULTAN BOLQIAH, kalimat shalawat yang sangat tua ini kalimatnya belum pernah diketahui oleh siapa pun saat itu selain hanya ALLAH dan malaikat maut saja beserta 27 wali tersebut, shalawat ini menurut tuan di masjid itu ialah bertujuan untuk menghidupkan semangat kekayaan dan kewibawaan sebuah negara atau kerajaan atau seorang pemimpin dari bumi yang dia pijak, semacam kalimat-kalimat rayuan kasih sayang kepada bumi agar bersedia selalu memancarkan dan memberkati kekayaan kepada si pembaca shalawat.

Manusia asal-muasalnya dari tanah yang di ambil oleh malaikat maut, oleh sebab itu juga malaikat mautlah yang ditugaskan menjemput kembali atau mencabut kembali hidup/nyawa dari manusia itu, bumi atau tanah adalah ibu bagi manusia sebab kekayaan harta benda dan kekuasaan manusia itu ALLAH serahkan pada bumi, musabab inilah manusia sangat perlu menghidupkan semangat bumi dan berbaik baik serta bersayang-sayangan dengan bumi yang mereka pijak, hal ini mereka lakukan selama 2 tahun 7 bulan lamanya dan setelah selesai maka Shalawat sultan bolqiah ini mereka diturunkan kepada SULTAN PERTAMA YANG MEMIMPIN NEGARA BRUNEI DARUSSALLAM yang mana sultan ini ialah nenek-moyang dari Sultan Balqiah saat ini, InsyaAllah.

            Menurut yang di sampaikan oleh tuan ini, shalawat tua ini wajib di amalkan oleh semua sultan-sultan yang memimpin kelak dan saat mereka telah menikah maka Shalawat ini wajib di baca saat mereka berhubungan badan suami istri yang syah dengan maksud agar sifat kaya dan berkah kemakmuran itu nantinya turun dan melekat kepada bayi yang di kandung dan yang terpenting sultan sultan yang di angkat itu wajib setiap hari mengamalkan Shalawat bolqiah ini.
Si tuan yang arif dan budiman ini pun mengatakan kepada kami,apakah siap jika dia turunkan Shalawat sultan bolqiah tua ini kepada kami, awalnya melihat para pemangku dan pengamal Shalawat ini ialah orang orang yang ibadahnya sudah sangat tinggi dan kaya raya membuat kami sebagai hamba sahaya dan orang biasa saja tentu takut menerimanya dan kami langsung menolak, sungguh terbayang begitu besarnya godaan bagi orang yang berlimpah harta benda dan kekayaan namun iman dan ibadahnya kepada ALLAH masih sangat kurang dan tipis, Alhamdulillah si tuan yang budiman ini tidak marah dan menerima jawaban kami dengan senyum yang sangat menyejukkan hati.

            Setelah pertemuan itu maka selang beberapa bulan kami selalu bertemu tuan ini di masjid yang sama saat kami Shalat zhuhur atau azhar jika kami tengah berdagang di Negara Brunei Darussallam, kadang tuan ini datang bersama sultan balqiah saat itu dalam Shalat berjamaah di masjid dan terkadang dia datang bersama anak anak yatim lebih dari 100 orang disana, kami pun sempat berpikir siapakah sesungguhnya tuan yang sangat arif dan mudah senyum ini, setiap bertemu pun kami selalu berbicara santai dan tak jarang tuan ini selalu bertanyakan keadaan saudara sesuku melayu di daerah kepulauan kami bahkan bertanya tentang kabar negara kami yaitu Indonesia, tak lupa menjelaskan hal-ikhwal mengenai agama, ibadah dan keimanan.

            Suatu hari dalam perbincangan santai tuan ini mengajak kami untuk bertemu seseorang yang pertama sekali diperturunkan dari para waliyullah Brunei shalawat tua ini, orang ini bernama NAKHODA RAGAM, karena ajakan beliau sangatlah baik maka kami pun mengikuti, Subhanallah kami sangat terpukau saat tiba di tempat tujuan sebab tuan ini membawa kami masuk ke istana negara Brunei Darussallam, pastilah tuan ini bukan orang sembarangan sebab semua penjaga istana menganggukkan kepala dan mempersilahkan beliau dan kami masuk ke dalam istana dengan leluasa, lalu tuan ini membawa kami ke sebuah makam yang berada dalam lokasi istana negara Brunei Darussallam, pada makam itu tertulis dalam tulisan arab melayu "yang di pertuan agung datuk sri sultan NAKHODA RAGAM di lanjutkan nama asli dari almarhum.

            Si tuan menyuruh kami untuk berwudhuk dan Shalat sunah 4 rakaat lalu menyuruh kami untuk mengikuti bacaan yang beliau lantunkan, kami InsyaAllah dengan senang hati mengikuti semua arahan tuan ini sebab menurut hati kami saat itu semua yang beliau anjurkan ada di sunnahkan dalam islam, sekitar 2 jam kami mengikuti apa yang beliau baca dan setelah itu kami terjaga karena ada satu orang yang menepuk pundak kami dan membawa kami untuk duduk di sebuah tempat santai yang masih berada dalam lingkungan istana negara Brunei Darussallam, saat itu kami sudah bertiga dan orang yang menepuk pundak kami tadi menyebut namanya sultan nakhoda ragam dan tuan di sebelah kami itu ialah cucu dari wali Brunei Darussallam, maka jelaslah oleh kami bahwa tuan arif dan bijaksana ini ialah seorang yang sholeh cucu dari wali yang mengislamkan dan turut mendirikan Negara Brunei Darussallam atau cucu dari guru Sultan Nakhoda Ragam ini, rasa takut saat itu menyeruak dalam jiwa kami namun karena kami memperbincangkan ibadah, iman dan agama islam maka rasa takut itu musnah berganti dengan rasa ibadah dan keramahan saudara seiman dan seagama.

            Sultan Nakhoda Ragam ini menjelaskan kepada kami apa yang wajib dan apa yang sunnah bahwa sunnah itu tak akan menjadi sempurna tanpa menggerakkan yang wajib beliau juga mengatakan bahwa Shalawat yang tadi kami baca adalah amalan penting bagi sultan-sultan brunei dan pembuka berkah harta kekayaan bumi, InsyaAllah sebab Allah lillahi ta'ala saja selama Shalawat itu masih di ketahui dan tetap di amalkan oleh sultan-sultan berikutnya maka negara Brunei Darussallam beserta sultan dan rakyatnya selalu ALLAH gelimangkan kekayaan yang barokah dan buminya takkan pernah terjajah oleh mahkluk manusia manapun juga, dan menurut yang beliau sampaikan di dalam Shalawat ini tersebut nama asli dari malaikat maut yang mana sangat berfadillah untuk kewibawaan pengamalnya agar setelah dia di anugerahkan ALLAH kekayaan maka dia InsyaAllah tidak mudah dizalimi atau dijajah dan berfadillah juga nama asli malaikat maut dalam Shalawat tua ini untuk mencabut berbagai penyakit bathin dan penyakit zhahir.

            Shalawat Bolqiah ini kalimatnya sangat pendek sekali namun sangat langka dan tidak di temukan kalimatnya dalam ribuan shalawat manapun, shalawat ini di makrifatkan oleh seorang sufi sekitar 300 tahun sebelum baginda Nabi Muhammad SAW lahir, shalawat ini sangat sudah tua terpancar dari jiwa dan kekaguman seorang sufi pada diri sebenarnya Nabi kita Muhammad jauh sebelum nabi kita itu lahir, sang sufi suluk pada masa itu mendapatkan gambaran mukjizat dan keberkahan pada tubuh Nabi Muhammad dari kitab agamanya saat itu, bersama malaikat maut sang sufi merangkai shalawat ini maka amalkanlah dalam hidup kamu, suatu saat kamu akan tahu fadilah dan janji ALLAH Yang Maha Pasti dalam shalawat ini terbuktikan pada negara dan anak keturunan kami/sultan-sultan berikutnya.

Setelah pertemuan saat itu kami sudah sangat jarang berdagang di Negara Brunei Darussallam, sebabnya ialah kami sudah mulai membuka kedai yang cukup besar di pelantaran pelabuhan Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau ditambah saat itu negara indonesia sudah mulai membuat sistem baru bagi pedagang antar negara sehingga mempersulit kami untuk dapat masuk seperti biasanya ke negara Brunei Darussallam, sejak setahun setelah pertemuan itu shalawat ini baru kami amalkan sepanjang hidup kami dan ALLAH HU AKBAR, sungguh ALLAH itu benar-benar Maha Besar.

            Shalawat ini kami dapatkan dari seorang guru dagang sekaligus guru bathin kami, beliau insyaAllah salah satu orang terkaya di Pulau Batam dan Tanjung Pinang, berdasarkan survei sebuah bank suasta di Sumatra, dan yang terpenting beliau adalah seorang yang sholeh dan suluk tauhid keislamannya, kini keluarga beliau menetap di Brunei Darussallam dengan kerajaan bisnis yang masih aktif dan terus menghasilkan di beberapa kota-kota besar di Sumatra.

Kami mendapatkan shalawat ini dari beliau baru 3 tahun belakangan ini dalam suatu perjalanan umroh ke tanah suci yang tanpa diduga-duga dan Alhamdulillah sejak benar benar mengamalkan shalawat ini beserta selalu bersodaqoh dan berzakat kami sudah mulai membangun kerajaan bisnis yang alhamdulillah sudah mampu memperkerjakan karyawan lebih dari 2000 orang di Batam tanpa memiliki hutang sepeser pun.

            Riwayat di atas adalah salinan asli dari tulisan tangan guru dagang kami tadi yang mencatat dan menulis pengalaman beliau mendapatkan shalawat tua itu ke dalam sebuah buku dan kami di wariskan kertasnya saat shalawat itu kami terima, tulisan pengalaman guru bathin kami itu dalam tulisan Arab Melayu/Arab gundul dan kami ubah ke dalam Bahasa Indonesia.

            Pesan Beliau: Shalawat Tua ini boleh diberikan kepada umum setelah 101 hari beliau wafat, dan sebagai amal jariyah bagi guru bathin kami itu, dan menepati janji amanah beliau, maka setelah bertepatan 101 hari beliau wafat, lafadz Shalawat ini kami sebarkan kepada masyarakat umum yang berguna untuk menolong sesama manusia, InsyaAllah keberkahan shalawat tersebut dapat anda rasakan dalam kehidupan anda, Aamiin.
SHALAWAT RUH NABI

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﯽ ﺭﻭﺡ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻓﯽ ﺍﻷﺭﻭﺍﺡ ﻭﻋﻠﯽ ﺟﺴﺪﻩ ﻓﯽ ﺍﻷﺟﺴﺎﺩ ﻭﻋﻠﯽ ﻗﺒﺮﻩ ﻓﯽ ﺍﻟﻘﺒﻮﺭ ﻭﻋﻠﯽ ﺍﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ

Allâhumma sholli ‘alâ rûhi Sayyidinâ Muhammadin fîl arwâhi wa ‘alâ jasadihî fîl ajsâdi wa ‘alâ qobrihî fîl qubûri wa ‘alâ âlihî wa shohbihî wa sallim

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada ruh Nabi Muhammad saw, diantara semua ruh, kepada jasadnya diantara semua jasad, kepada kuburnya diantara semua kubur, dan limpahkanlah pula rahmat dan keselamatan kepada keluarganya dan sahabatnya.”

Imam Asy-Sya’roni berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membaca shalawat ini, maka bisa melihatku dalam tidurnya, dan barangsiapa melihat aku dalam tidurnya, maka akan melihat aku besok di hari kiamat, dan barangsiapa melihat aku di hari kiamat, maka aku akan mensyafaatinya, dan barangsiapa yang aku syafa’ati, maka akan minum di telagaku dan Allah akan mengaharamkan jasadnya atas api neraka.” Diceritakan dari Al Imam al Fakhihany, beliau berkata, “Telah aku coba membacanya sebelum tidur sehingga aku tertidur, lantas dalam mimpiku aku melihat wajah Rasulullah SAW. Di dalam mimpiku aku melihat wajah beliau di dalam keindahan rembulan dan aku sempat berbicara dengan beliau, kemudian beliau sirna dalam keindahan rembulan.

Para ulama ahli hadits, ahli Al-Quran, ahli berjamaah shalat lima waktu, dan juga ahli Tahajud mengatakan, “Seorang Muslim, Mukmin, dan Muhsin yang banyak membaca shalawat ini, insyâ Allâh, akan mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Ia juga bisa bermimpi bertemu dengan ibu, bapak, mertua, suami, istrinya yang sudah meninggal.” Bacalah shalawat ini setiap malam, terutama malam Jumat. Saat membacanya sebaiknya dalam keadaan memiliki wudlu.

Allâh wa Rosûluh a’lam.












SHALAWAT SA'ADATUD DARAIN

بِسْـــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِـــيْمِ
أَللَّــهُمَّ إِناَّ نَسْـأَلُكَ مِنَ النِّعْمَةِ تَمَامَهَا ، وَمِنَ الْعِصْمَةِ دَوَامَهَا ، وَمِنَ الرَّحْمَةِ شُمُوْلَهَا ، وَمِنَ اْلعَافيَـة ِحُصُوْلَهَا ، وَمِنَ الْعَيْشِ أَرْغَدَه ُ ، وَمِنَ الْعُمْرِأَسْعَـدَه ُ، وَمِنَ اْلإِحْـسَانِ اَتـَمَّهُ ، وَمِنَ اْلإِنْعَامِ  أَعَمَّهُ ، وَمِنَ الْفَضْلِ أَعْذَبَهُ ، وَمِنَ اْللُطْـفِ أَقْـرَبه ُ ، وَمِنَ الْعَمَلِ أَصْلَحَه ُ، وَمِنَ الْعِلمِ أَنْفَعَـَه ُ، وَمِنَ الرِّزْقِ أَوْسَعَـهُ .
اَللَّــهُمَّ كُنْ لَناَ وَلاَ تَكُـنْ عَلَيْناَ ، وَاخْتِـمْ  بِالسَّعَادَةِ آجَالَناَ ، وَحَقِّقْ بِالزِّياَدَة ِ أَعْـمَالَناَ ، وَاقْـرُنْ بِالْعَافِيَةِ غُدُوَناَ وَآصَالَناَ ، وَاجْعَلْ اِلىَ رَحْمَتِكَ  مَصِيْرَناَ وَمَآلَناَ ، وَاصْـبُبْ سِجَالَ عَفْوِكَ عَلَى ذُنُوْبِناَ ، وَمُـنَّ عَلَيْناَ بِـإِصْلاَحِ عُيُوْبِـناَ ، وَاجْعَلِ التًّقْوَى زَادَناَ ، وَفِى دِيْنِكَ اجْتِـهَادَناَ ،  وَعَلَيْكَ  تَوَكُّلَناَ وَاعْتِمَادَناَ .
اَللَّــهُمَّ ثَبِّتْناَ عَلَى نَهْـجِ اْلإِسْتِقَامَـةِ ، وَأَعِذْناَ مِنْ مُوْجِباَتِ النَّدَامَةِ يَوْمَ اْلقِياَمَـةِ ، وَخَفِّفْ عَناَّ ثِقَلَ اْلأَوْزَارِ ، وَارْزُقْناَ عَيْشَةَ اْلأَبْرَارِ ، وَاكْفِناَ وَاصْرِفْ عَنَّا شَرَّ اْلأَسْرَارِ ، وَاعْتِقْ رِقَابَنَا وَرِقاَبَ آباَئِناَ وَأُمَّهَاتِـنَا وَمَشَايِخِناَ وَإِخْـوَانِناَ مِنَ النَّارِ ، بِرَحْمَتِكَ يَا عَزِيْزُ يَا غَفَّارُ ، يَا كَرِيْمُ  يَا سَـتَّارُ ،  يَا حَلِيْـمُ  يَا جَبـَّارُ ، يَا أَوَّل َ اْلأَوَّلِيْنَ ،  وَياَ آخِـرَ اْلآخِـرِيْنَ ،
وَياَ ذَا اْلقُوَّةِ الْمَتِـيْنَ  ، وَياَ رَاحِـمَ الْمَسَاكِيْنَ ، لآ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ سُـبْحَانَكَ إِنِّيْ كُـنْتُ مِنَ الظَّالِمِـيْنَ .
رَبَّناَ زِدْناَ عِلْماً نَافِعاً وَارْزُقْناَ فَهْماً وَأَلْحِقْناَ بِالصَّالِحِـيْنَ ، وَصَلَّى الله ُعَلَى سَـيِّدِناَ مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَـلَّمَ ، بِفَضْلِ سُـبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَـلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَـلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِـيْنَ .

            "Ya Allah, sesungguhnya kami mohon kepada-Mu Kenikmatan yang sempurna, dan dari Perlindungan yang senantiasa (melindungi kami), dan dari limpahan Rahmat yang meliputi (kehidupan kami), dan dari limpahan 'Afiat yang tetap (pada kami), dan dari Kehidupan yang paling menyenangkan, dan dari Umur yang paling membahagiakan, dan dari Kebaikan yang paling sempurna, dan dari Nikmat yang paling merata, dan dari Anugerah yang paling enak, dan dari Pemberian yang paling dekat, dan dari segala amal yang paling baik, dan dari Ilmu yang paling bermanfa'at, dan dari Rizki yang paling luas.

            Ya Allah, jadilah Engkau sebagai Penolong kami, dan bukan menjadi lawan kami.  Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan kebahagia'an, dan wujudkanlah amal kami semakin bertambah, dan sertailah sa'at pagi dan petang kami dengan 'afiat, dan jadikanlah akhir perjalanan kami dan harapan kami untuk menggapai Rahmat-Mu, dan tuangkanlah limpahan ampunan-Mu atas dosa-dosa kami, dan berikanlah kepada kami anugerah untuk dapat memperbaiki aib-aib (kekurangan) kami, dan jadikanlah Taqwa sebagai bekal kami, dan agama (Islam) sebagai sarana perjuangan kami, dan hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan bersandar.
 
       Ya Allah, tetapkanlah kami pada jalur Istiqomah, dan lindungilah kami dari perbuatan-perbuatan yang dapat membuat kami menyesal pada hari kiamat, dan ringankanlah beratnya beban-beban dosa kami, dan berikanlah kepada kami kehidupan orang-orang yang baik, dan peliharalah serta jauhkanlah kami dari kejahatan orang-orang yang berkarakter jahat, dan bebaskanlah kami, serta bebaskanlah ayah–ibu serta guru-guru kami dan saudara-saudara kami (seagama) dari siksa api neraka.

       Wahai Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, Dzat yang Maha Mulia lagi Maha Menutup, Dzat yang Maha Lembut lagi Maha Perkasa, Dzat yang Maha Awal lagi Maha Akhir. Dengan Rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah SWT, melimpahkan Rahmat-Nya kepada pemimpin kami Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga dan para sahabatnya, Aamiin."
















SHALAWAT SANUSI

            Ketahuilah. Semoga Allah SWT memberikan taufik kepada kita - barangsiapa yang memiliki hajat, ditimpa kesusahan atau musibah, maka bangunlah pada tengah malam. Kemudian berwudhu dan dirikan shalat dua rakaat dengan membaca surah apa pun dari Al-Quran. Setelah selesai, bacalah shalawat kepada Rasulullah SAW sebanyak 1000 kali dengan menghadap ke kiblat. Bacaan shalawatnya sebagai berikut:


Allahumma shalli wa sallim 'al sayyidina wa maulana Muhammadin shalatan tahullu biha uqdati wa tufarriju biha kurbati wa tunqidzuni biha min wahlati wa tuqilu biha 'atsrati wa taqdhi biha hajati

"Ya Allah, sampaikanlah shalawat dan salam kepada Junjungan kami dan Tuan kami Muhammad dengan shalawat yang menghapus masalahku, membuka jalan bagi kesempitanku, menyelamatkan dari keburukanku, menegakkan dari ketergelinciran dan memenuhi hajatku." 


            Jika cara di atas dilakukan, Allah akan menganugerahi kelapangan dengan berkah yang terdapat pada shalawat itu. Dan kuatkanlah tanganmu untuk menggenggam simpanan ini, karena manfaatnya sangat banyak.

            Shalawat ini dicantumkan oleh As-Syaikh Al Qutb Muhammad As-Sanusi Qaddasalllahu Sirrahu Wa Radhia'anhu dalam kitab AI-Mujarrabat karya beliau disitu dia mengatakan, "Barangsiapa mempunyai suatu hajat kepada Allah Ta'ala, atau dia berada dalam suatu kesusahan, atau tertimpa suatu musibah, maka dia bangunlah di tengah malam dan berwudhulah dengan sempurna, kemudian dia lakukanlah shalat sunnah dua rakaat dengan membaca surah sesudah Al-Fatihah yang semudahnya bagi dirinya dan setelah salam, dia masih tetap menghadap ke Qiblat serta memberikan As-Shalawat atas Rasul Allah shalla Allahu 'alaihi wa alihi wa sallam dengan kalimat As-Shalawat ini, maka jika dia beniat dengan amal itu untuk meminta agar hajatnya dikabulkan Allah, maka hajat yang dimaksudnya itu akan dikabulkan Allah, begitu pula halnya dengan suatu musibah atau kesusahan, maka dia akan dilepaskan Allah Ta'ala darinya.

            As-Syaikh Ad-Dairabi menyalin As-Shalawat ini dan keterangan As-Sanusi tersebut langsung dari Beliau sendiri dan tentang itupun juga dicantumkannya di kitab tersebut.

            Keterengan ini dinukil dari Kitab Sa’adatud-darain Fis Shalati ’ala Sayyidil Kaunai – As-Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani , oleh Al Habib Muhammad bin Ali Al-Syihab.



SHALAWAT SAYYIDAH FATIMAH AZ-ZAHRA R.A

            Imam Ahmad Bin al-Mubarak meriwayatkan bahwa Imam Abdul Aziz ad-Dabbagh (wafat tahun 1132 Hijriyah) radhiyallahu anhu berkata: aku pernah menyaksikan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam hadir di satu tempat ditemani oleh 4 khalifah: sayyidina Abu Bakr, Sayyidina Umar, Sayyidina Ustman dan Sayyidina Ali juga Saayina Hasan dan Husain berserta ibunya yakni Sayyidah Fathimah radhiyallahu anhum ajmain. Rupanya aku lihat sayyidah Fathimah berada di sebelah kiri menjadi pemimpin para wanita yang berada di belakangnya. Aku mendengar sayyidah Fathimah radhiyallahu anha membaca redaksi shalawat sebagai berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مَنْ رُوحُهُ مِحْرَابُ الأَرْوَاحِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالْكَوْنِ . اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مَنْ هُوَ إِمَامُ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ . اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مَنْ هُوَ إِمَامُ أَهْلِ الْجَنَّةِ عِبَادِ اللهِ الْمُؤْمِنِينَ

Alloohumma shalli alaa man ruuhuhu mihraabul arwaahi wal malaa-ikati wal kauni. Alloohumma shalli alaa man huwa imaamul anbiyaa-i wal mursaliina. Alloohumma shalli alaa man huwa imaamul ahlil jannati ‘ibaadil mukminiin.

“Ya Allah, berikan rahmatMu yang disertai ta'zhim kepada Nabi Muhammad sosok manusia yang ruh beliau menjadi mihrab para arwah, malaikat dan alam semesta. Berikan shalawat kepada beliau yang menjadi imam para nabi dan rasul. Berikan shalawat kepada beliau yang menjadi pimpinan para penghuni surga di kalangan hamba-hamba yang beriman."


            Shalawat di atas merupakan shalawat yang didapatkan oleh Imam Abdul Aziz ad-Dabbagh radhiyallahu anhu melalui pertemuan ruhani bukan redaksi shalawat yang diriwayatkan melalui jalur dirayah yang memiliki sanad muttashil dari satu periwayat ke periwayat yang lain.

            Imam Ahmad Bin Al-Mubarak radhiyallahu anhu mencatatkannya dalam kita al-Ibriz halaman 200 cetakan tahun 1985 maktabah Muhammad Ali Shabih dekat halaman Universitas al-Azhar.

            Adapun sanad muttashil (bersambung) kepada imam Abdul Aziz Dabbagh yang al-faqir riwayatkan sebagai berikut:

الحاج رزقي ذو القرنين البتاوي عن الشيخ العلامة المحدث سيدي عبد الرحمن الكتاني عن والده الحافظ سيدي عبد الحي الكتاني الأدريسي الحسني عن شيخه أبي حفص عمر بن الشيخ التنوسي عن شيخه الشاذلي بن صالح عن العلامة سيدي محمد بيرم عن جده عن العلامة سيدي احمد بن الحسن المكودي عن شيخه العلامةاحمد بن مبارك اللمطي السجلماسي عن شيخه الامام سيدي عبد العزيز بن مسعود الدباغ المتوفى سنة 1132 هجرية رضي الله عنه عن فاطمة الزهراء بنت رسول الله صلى الله عليه وسلم

            Dikutip ulang dari kitab Manbaul Fuyudh wal madad fis shalawat ala shohibil burhanil musaddad karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 138.

Keistimewaan dan keutamaannya
1.
Bacalah shalawat ini sebanyak 100 kali, lalu tiupkan pada air yang berada di dalam ember, kemudian siram / kucurkan air tersebut ke sekeliling rumah Anda, insya Allah dengan izinNya, rumah Anda akan aman dari pencurian.
2.
Bacalah shalawat ini sebanyak 7 kali setiap selesai mengerjakan shalat wajib lima waktu, insya Allah Anda akan aman dan selamat dari gangguan orang jahat.
3.
Bacalah shalawat ini sebanyak 40 kali setiap hari, insya Allah Anda tidak sampai kekurangan makan.

(Sumber: H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy)










SHALAWAT SAYYIDINAA UWAIS AL-QARNI

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِ مُحَمَّدِ وَاَلِهِ وَاِتْرَتِهِ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُمِنْ لَكَ،اَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمِ لَااِلٰهَ اِلاَّ هُوَ حَيُّلْ قَيُّمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ، يَاحَي ُيَاقَيُّمْ

Allaahumma shalli alaa sayyidinaa Muhammadin wa aalihii wa itratihii bi-adadi kulli ma’luumin-lak, Astaghfirullaahal azhim, La ilaahaa illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih. yaa hayyu yaa qayyuum

"Semoga melimpahkan berkah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarga besarnya dan keturunannya menurut jumlah segala sesuatu yang diketahui-Mu. Saya memohon pengampunan dari Yang Maha Agung, Tiada Dia selain Allah, Yang Maha Sempurna Hidup dan Diri berkelanjutan dan aku berbalik kepada-Nya dengan pertobatan. Wahai Yang Sesungguhnya Hidup dan Maha Sempurna."


            Shalawat tersebut berfaedah untuk selalu memohon ampunan dan pertolongan Allah, karema dengan selalu membaca shalawat tersebut Allah memberikat rahmat dan maghfirohnya dalam kehidupan ini dan tercapai segala cita-cita yang diharapkan.



SHALAWAT SEBELUM MEMBACA AL-QURAN

گلام قديم لا يمل سماعه

Kalâmun qodîmu lâ yumallu samâ’uhu
Al-Quran adalah Kalamullah yang qadim yang tidak ada kebosanan untuk didengarkan

تنزه عن قول وفعل ونية

Tanazzaha ‘an qoulin wa fi’lin wa niyyati
Yang disucikan dari ucapan, perbuatan dan kehendak

به أشتفی من کل داء ونوره

Bihi asytafî min kulli dâ-in wa nûruhu
Dengan Al-Quran itu aku minta kesembuhan dari segala penyakit dan cahaya Al-Quran

دليل لقلبی عند جهلی وحيرتی

Dalîlun liqolbî ‘inda jahlî wa hairotî
Itu menjadi petunjuk hatiku ketika aku dalam kebodohan dan kebingungan

فيا رب متعنی بسر حروفه

Fayâ robbi matti’nî bisirri hurûfihi
Wahai Tuhanku, anugrahilah aku dengan rahasia dalam huruf Al-Quran

ونوربه قلبی وسمعی ومقلتی

Wa nawwir bihi qolbî wa sam’î wa muqlatî
Dan berilah cahaya di hatiku, pendengaran dan mataku berkat Al-Quran

ويارب يافتاح إفتح قلوبنا

Wa yâ robbi yâ fattâh iftah qulûbanâ
Tuhanku yang Maha Pembuka, bukakanlah hati kami

وفهم به قلبی علوم الشريعة

Wa fahhim bihi qolbî ‘ulûmasy-syarî’ati
dan fahamkanlah hati ini dengannya ilmu-ilmu syariat

وصل وسلم ياإلهی لمنذر

Wa sholli wa sallim yâ ilâhî limundziri
Berilah shalawat serta salam ya Tuhanku kepada penyeru (Nabi Muhammad SAW)

عدد حروف بالقرآن والسورة

‘Adada hurûfin bil qur-âni was-sûroti
Sebanyak huruf huruf Al-Quran dan surat~surat.






SHALAWAT SEDOT PUSAKA (SHALAWAT KASYAF)

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيَّـدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُطْلِعُنَا بِـهَا مَقَاصِدَ الْقُلُوْبِ وَتُـــكْـشِفُنَا بِـهَا سِرَ الْغُيُوْبِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ أَطِبَّاءِ الْقُلُوْبِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ.

ALLAHUMMA SOLLI ‘ALA SAYYIDINA MUHAMMADIN SOLATAN TUTLI’UNA BIHA MAQOSIDAL QULUBI WA TUKSYIFUNA BIHA SIRRUL GHUYUB WA ‘ALA ALIHI WA SHOHBIHI ATIBBAIL QULUBI WA BARRIK WASALLIM

“Ya Allah, limpahkanlah ramat kepada junjungan kita Nabi Muhammad  sebagai rahmat takdzim, dengan shalawat (tersebut) bisa memperlihatkan (menghasilkan) maksud (tujuan) hati kita, dan dengan shalawat sebagai pembuka beberapa rahasia gaib, dan kepada keluarga beserta sahabatnya sebagai pengobat hati, dan kepada keluarga beserta sahabatnya dengan berkah dan keselamatan (yang melimpah).”


Kaifiyah tata cara mengamalkan Shalawat Kasyaf
1.
Shalat Hajat 2 (dua) rakaat.
2.
Rakaat pertama Setelah Fatihah membaca Surat al-Qord
3.
Rakaat kedua setelah fatihah membaca Surat al-Insyiroh
4.
Setelah Shalat Hajat usahakan tetap menjaga duduknya seperti ketika tahiyat akhir.
5.
Kemudian bertawasul kepada Kanjeng Nabi Muhammad  beserta keluarga dan sahabatnya, dan kepada para wali-wali Allah  dan kepada kedua orang tua kita. Dan jangan lupa hadiah Fatihah dengan niat dan tujuan kita.
6.
Kemudian membaca Shalawat Kasyaf di atas sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) kali.  


Kuncinya: Baca doa berikut sebanyak 7 (tujuh) kali tidak bernafas. Kemudian tarik-tarik seperti menarik tali dengan mengerahkan tenaga dalam sekuatnya.

اَللَّهُمّ يَاوَاجِدُ أَنْتَ الَّذِى أَوْجَدْتَ كـُـلَ ظَـهِــيْرٍ وَمَكْــنُــوْنٍ فىِ خَزَائِنِ الْغَيْبِ بِكُــلِّ جَلِيْلِ الْقَدْرِ وَعَنْ سِرِّ  الْجُوْدِ فِى مَخْزُوْنِ سِرِّ  أوَامِرِكَ فى إجَادِ كُــلِّ شَيْئٍ وَأَمْرُكَ بَـــيْنَ الْــكَافِى وَالنُّوْنِ. أَسْئَلُكَ يَا مُجِيْدُ اْلأَشْيَاءِ مِنَ الْعَظِيْمِ إِلَى الْوُجُوْدِ مِنْ غَيْرِ أَجِزْنِى عَنْ إجَادِى كُــلِّ شَيْئٍ يَامُجِيْدُ يَا مَجِيْدُ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ يَاذَالْجَلَالِ وَاْلإكْرَامِ بِحَقِّ أَحْيًا سَرَهِيًا اَدُوْنَيَا اَسْبَؤُتِ اَلِ سَدَيَ   

ALLAHUMMA YA WAJIDU ANTAL LADZI AWJADTA KULLA DZOHIRIN WA MAKNUNIN FI KHOZAINIL GHOIBI BI KULLI JALILIL QODRI WA AN SIRRIL WUJUDI FI MAKHZUNI SIRRI AWAMIRIKA FI IJADI KULLI SAY IN WA AMRUKA BAYNAL KAFI WAN NUNI AS ALUKA YA MUJIDAL ASYA I MINAL ‘ADAMI ILAL WUJUDI MIN GHOYRI ‘AJ ZIN AN IJADI KULLI SAY IN YA MUJIDU YA MAUJUDU YA HAYYU YA QOYYUMU YA DZAL JALALI WAL IKROMI BI HAQQI AHYAN SYAROHIYAN ADUNAYA ASBAUUTI ALI SADAYA (7 X)




SHALAWAT SULAIMAN







”BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM.

INNAHUMINSULAIMANA WA INNAHUBISMILLAHIRROHMANIRROHIM. WALIKULLI JINNI WANNISYA-I WASYYAITHONI NAQLAHUM AJMA’IN, BIHAQQI IYYAKA’NA’BUDU WA IYYAKANASTA’IN ALLAHUMMA SHOLLI ALA MUHAMMAD 3X.

13 komentar :