خير الناس أنفعهم للناس



Rabu, 31 Januari 2018

SHALAWAT ADRIK - SHALAWAT AL-BURDAH

SHALAWAT ADRIK / ADRIKIYAH / SHALAWAT REKES

Shalawat Adrik merupakan salah satu jenis shalawat yang memiliki kelebihan tersendiri dan sangat ampuh khasiatnya. Di samping Shalawat Adrik itu bisa membuat hati tenang, Shalawat Adrik ini juga bisa membuat hati kita menjadi lebih lembut dan waspada terhadap hal-hal gaib / bahkan mampu melihat kejadian masa depan (weruh sakjeroning winarah). Shalawat Adrik ini juga bisa menjadikan lantaran sebagai juru selamat bagi kita dan memberatkan timbangan kebaikan kelak di akhirat.

Keistimewaan lainnya dari Shalawat Adrik ialah mampu mendatangkan 
rizki yang banyak di saat kita sedang terjepit. Di samping itu, Shalawat Adrik ini juga bisa digunakan sebagai sarana untuk penyembuhan segala macam penyakit, penolak santet / tenung, penolak bala, penolak penyakit tho'un (penyakit menahun), membuat gigi tetap kokoh dan kuat. 

اَلصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَـلَيْـكَ يَاسَيِّــدِىْ يَارَسُوْلَ اللّـهِ, خُذْ بِــيَـدِىْ قَـلَّتْ حِيْلَــتِى أَدْرِكْـنِى

Ashalatu wassalaamu 'alaika yaa sayyidii ya RosulAllah, khudz biyadii qollat 'hilatii adrikni

“Rahmat dan sejahtera semoga melimpah kepadamu, wahai junjunganku Rasullulah SAW, peganglah tanganku, sedikit sekali upayaku maka temukanlah aku.

Kaifiyah / tatacara mengamalkan Shalawat Adrik
1.
Cara bacanya ketika kita sedang membaca di kalimat awal (Assolatu wassalamu alaika ya sayidi ya Rasulullah) kalimat itu dibaca dengan jelas. Adapun kelanjutannya (khudz biyadii qollat khilati adriknii) dibaca dengan suara samar (di dalam hati saja).
2.
Sebelum mengamalkan Shalawat Adrik ini, lebih baiknya puasa dulu selama 3 (tiga) hari. Selama menjalankan puasa, Shalawat Adrik ini dibaca 1000 x (seribu) kali setiap malam setelah selesai Shalat Isya'. Dan setelah puasa, Shalawat Adrik ini dibaca terus-menerus setiap malam setelah selesai shalat siya' sebanyak 1000 x (seribu) 

Kegunaan / Khasiat Shalawat Adrik:
1.
Untuk mendatangkan dan membuka pintu rizki, shalawat adrik ini dibaca sebanyak 333 x (tiga ratus tiga puluh tiga kali), Dengan rutin setiap selesai shalat subuh, maka  Allah SWT akan mendatangkan rizki yang banyak tanpa disangka-sangka datangnya.
2.
Untuk mempermudah dalam menyelesaikan masalah, Shalawat Adrik ini dibaca sebanyak 221 x (dua ratus dua puluh satu kali) pada tiap malamnya setelah jam 12 malam, insyaAllah semua hajat kita akan terkabulkan dan permasalahan kita akan segera menghilang / tuntas dengan mudah.
3.
Untuk membuka mata batin (indra keenam) serta bisa melihat alam gaib dengan mudah, Shalawat Adrik ini dibaca sebanyak 103 x (seratus tiga kali) setiap harinya.
4.
Untuk mendatangkan hajat yang besar, Shalawat Adrik ini dibaca sebanyak 7 x (tujuh kali) sebelum tidur dan menyebutkan hajatnya, InsyaAllah semua hajat dan kebutuhan kita akan dipermudah oleh Allah SWT dan dikabulkan semua hajat kita.
5.
Untuk merukyah diri sendiri dan orang lain. Shalawat Adrik ini dibaca sebanyak 21 x (dua puluh satu kali) setiap harinya.
6.
Untuk mengobati penyakit non medis seperti santet, tenung, kesurupan, terkena pelet,  terkena sihir, dan lain sebagainya, maka Shalawat Adrik dibaca sebanyak 9 x (sembilan kali) pada segelas air putih / garam, kemudian diminumkan pada orang yang kesakitan atau orang yang terkena santet.
7.
Agar bisa bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan para wali, maka Shalawat Adrik ini dapat dibaca sebanyak 11 x (sebelas kali) saat menjelang tidur, InsyaAllah dalam jangka dekat akan bertemu, baik di dalam mimpi maupun saat terjaga.
8.
Untuk mendatangkan tamu gaib, Shalawat Adrik ini dibaca secara rutin tiap hari (boleh siang boleh malam) sebanyak 1.000 x (seribu kali) dan boleh dicicil.



SHALAWAT A'DZOM (SHALAWAT ‘ADZIMAH)

KARYA SYAIKH AHMAD BIN IDRIS 
PENDIRI THORIQOH IDRISIYAH


بسم اللـه الرحمن الرحيم
اَللّـهُمَّ إِنِى أَسْئَلُكَ بِـنُوْرِ وَجْهِ اللّـهِ الْعَظِيْمِ اَلَّــذِىْ مَلَاءَ أَرْكَانِ عَرْشِ اللّـهِ الْعَظِيْمِ وَقَــامَتْ بِهِ عَوَالِمُ الْعَظِيْمِ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَـا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ ذِى الْقَدْرِ الْعَظِيْمِ بِــقَدْرِ عَظَمَةِ ذَاتِ اللّـهِ الْعَظِيْمِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَــفَسٍ عَدَدَ مَا فِى عِـلْمِ اللـّهِ الْعَظِيْمِ صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ اللّـهِ الْعَظِيْمِ تَعْظِيْمًا لِحَقِّكَ يَامَوْلَانَا يَامُحَمَّدٌ يَاذَا الْخُلُقِ الْعَظِيْمِ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَاجْمَعْ بَــيْنِى وَبَــيْنَهُ كَمَا جَـمَعْتَ بَــيْنَ الرُّوْحِ وَالنَّــفْسِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا يَــقْـظَةً وَمَــنَامًا وَاجْعَلْهُ يَارَبَّ رُوْحًا لِــذَّاتِى مِنْ جَمِيْعِ الْوُجُوْهِ فِى الدُّنْــيَا وَالْآخِرَةِ يَاعَظِيْمِ

Besar sekali khasiat dari Shalawat ‘Adzimah / Shalawat A'dzom ini. Dalam Kitab Jami’ul Karomati Auliya’ Juz 1. Halaman 349. Diceritalan bahwa ada salah seorang dari penduduk Kasyf hendak bertakziyahmemberikan penghormatan terakhir kepada salah satu murid Syaikh Ahmad bin Idris, (Pendiri Thoriqoh Idrisiyah dan juga pengarang Shalawat ‘Adhimah ini). Murid tersebut meninggal di tanah Makkah al Mukarromah dan akan disemayamkan di pemakaman Ma’la.


Lelaki (pelayat) penduduk Kasyf tersebut melihat Malaikat Izro’il AS, datang dengan membawa permadani dan lentera dari surga lantas masuk ke dalam liang lahat murid tersebut. 

Terlihat jelas di matanya, kuburan yang asalnya sempit tiba-tiba menjadi sangat luas, seluas mata memandang, dan cahaya terlihat terang-benderang. Kemudian Malaikat Izroil mengangkat mayat murid tersebut dan meletakkannya di atas permadani yang dibawanya dari surga itu.

Seketika, pemuda pelayat dari Kasyf merasa heran dan bertanya-tanya dalam hati terhadap kejadian yang mengherankan itu. Dalam batin, ia sangat mendamba saat kematiannya dapat mengalami hal serupa seperti murid Shaikh Ahmad bin Idris yang baru saja dilihatnya.

Tidak lama setelah itu, sambil bergumam sendiri, Malaikat Izroil AS, menolah ke arahya dan berkata, “Hai Ibnu Adam! Barangsiapa yang mau membaca Shalawat Adzimah ini, maka Allah  pasti akan memberikan kemuliaan (keramat) seperti mayat (murid) ini karena keagungan dan kekeramatan Shalawat ‘Adzimah.”

Dari kisah di atas, jelaslah bagi kita mengenai manfaat dari membaca Shalawat terhadap Kanjeng Nabi Muhammad 

Semoga dengan memperbanyak membaca shalawat Nabi kita kelak akan digolongkan sebagai orang-orang yang mencintai Nabi Muhammad  dan bersanding dengan beliau Rasulullah  .dan semoga Allah memuliakan kita baik di dunia maupun diakhirat. Semoga Allah  berkenan memberikan keistimewaan dan keajaiban saat kita masih hidup dan sesudah mati. Aamiin ya Robbal ‘Alamin.







SHALAWAT A’DZHOM LII RIJALIL GHOIB

بسم الله الر حمن الرحيم
اللهم انى اسالك باسمك الاعظم المكتوب من نوروجهك الاعلى الموبدالدائم الباقى المخلد فى قلب نبيك ورسولك محمد واسالك باسمك الاعظم الوحدبودةالاحد المتعالى عن وحدةالكم والعدد المقدس عن كل احد وبحق بسم الله الرحمن الرحيم قل هوالله احد الله الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا احد ان تصلي وتسلم على سيدنا محمد سر حياةالوجود والسبب الاعظم لكل موجود صلاة تثبت فى قلبى الايمان وتحفظنى القران وتفهمنى منه الايات وتفتح لى بها نورالجنات ونورالنعيم ونورالنظر الى وجهك الكريم وعلى اله وصحبه وسلم

“ALLAHUMMA INNII ASALUKA BISMIKAL A’DZOMIL MAKTUUBI NUURII WAJHIKAL A’LAL MUABBADID DAAIMIL BAAQIIL MUKHOLLADI FII QOLBII NABIYYIKA WA RASUULIKA MUHAMMADIN, WA ASALUKA BISMIKAL A’DZOMIL WAAHIDI BIWAHDATIL AHADIL MUTAAL AN WAHDATIL KAMMI WALADADIL MUQADDSI AN KULLI AHADIN WA BIHAQQI BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. KUL HUWALLAHU AHAD ALLAHUS SAMAD LAMYALID WALAM YUULAD WALAM YAKULLAHU KUFUWAN AHAD. AN TUSHOLLII ALA SAYYIDINA MUHAMMADIN SIRRI HAYAATIL WUJUUD. WASSABABIL A’DZOMI LIKULLI MAUJUDIN, SHOLATAN TUTSABBITU FII QALBII IMAANA, WA TUHAFFIDZUNIIL QURAN. WA TUFAHHIMUNI MINHUL AYAATI WA TAFTAHULII BIHAA NUUROL JANNATI WA NUURON NA’IMI WA NUURON NADZORI ILAA WAJHIKAL KARIIM WA ALAA AALIHII WA SHOHBIHI WA SALLIM WALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN ”

"Ya Allah aku mohon kepadaMu dengan AsmaMu yang Agung, yang tertulis dari cahaya wajahMU yang Maha Tinggi dan Maha Besar, yang kekal dan abadi, di dalam kalbu Rasul dan NabiMU Muhammad SAW.Aku memohon dengan AsmaMU yang Agung dan Tunggal dengan kesatuan yang manunggal, yang Maha Agung dari kesatuan jumlah, dan maha Suci dari setiap sesuatu, dan dengan hak BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM. QULHUALLAHU AHAD. ALLAHUSSHOMAD. LAM YALID WALAM YULAD WALAM YAKUL LAHU KUFUWAN AHAD. Semoga Engkau limpahkan shalawat kepada junjungan kami Muhammad SAW, rahasia kehidupan yang ada, sebab terbesar bagi semua yang ada, dengan shalawat yang menetapkan iman dalam dadaku, dan mendorongku agar menghapalkan Al-Quran, dan memberikan pemahaman padaku akan ayat-ayatnya, membukakan padaku dengannya cahaya surga dan cahaya nikmat, serta cahaya pandangan kepada wajahMu yang Mulia, juga kepada keluarga dan para sahabatnya. Limpahkan pula salam sejahtera padanya."


Pengamalan Shalawat
Shalawat ini termasuk salah satu shalawat yang mempunyai asrar yang luar biasa. Sebaiknya dibaca 1 kali setiap ba'da shalat fardhu, atau 3 kali setiap Shubuh dan Maghrib.

Catatan dan cara
Ini shalawat As-Syekh Al-Arif Al-Imam As-sayyidi Muhammad Taqiuddin Ad-Damsyiq (Shahib Aqidatul Ghaib wa Thariq Rijalul Ghaib Qodasallahu Sirrohu wa Nafa`na bihi. Aamiin) Tertulis dalam kitab Saadatud Dara`in karya Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani. Dalam satu risalahnya tentang Ismul A`dhom disebutkan faedah tasarruf dengan shalawat ini mengandung rahasia luar biasa, antara lain:

1.
Jika dibaca 100 x tiap hari akan mendapatkan kedudukan wali dari Auliya Allah.
2.
Apabila dibaca 1000 x tiap hari, engkau akan dapat memberi nafkah secara ghaib. Dengan kata lain bila ada keperluan masukkanlah tanganmu ke dalam saku, maka akan engkau dapatkan yang engkau perlukan.
3.
Untuk membinasakan orang zholim, dibaca pada Malam Sabtu 1000 x maka engkau akan melihat keajaibannya, kebinasaannya. (Hati-hati jangan sembarangan, bisa kena diri sendiri)
4.
Untuk mencegah perampok dan musuh yang banyak, ambillah segenggam tanah dari bawah telapak kaki sebelah kiri, bacakan shalawat ini 7 x, tiupkan pada tanah tersebut (dijampikan) dan lemparkan ke arah di mana musuh/perampok berada, akan terjadi kebinasaan pada mereka seketika.
5.
Untuk mengembalikan barang hilang dam melunasi hutang, bacalah tiap hari 7 x. Tiap mulai satu kali diniatkan pahala yang engkau baca dihadiahkan ke Hadratun Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya, serta pada Rijalul Ghaib dan Ashaabun Naubah dan kepada pemimpin mereka. Dan berniat bila hajatmu tercapai engkau bersedekah dengan makanan dan pahalanya untuk mereka. Atau kau dapat memberi makan orang miskin sebagai terima kasih kepada Allah karena barokah merekalah dan shalawat ini sehingga hajatmu tercapai. InsyaAllah.
6
Untuk sakit kepala, demam, sakit mata, migrain (sakit kepala sebelah) dibacakan pada air mawar 7 x dan diminumkan pada si sakit, InsyaAllah sembuh.
7.
Untuk melancarkan air susu bagi manusia atau hewan ternak, ambil air dari mata air (sumur) baca shalawat ini 7 x diusapkan pada teteknya dan diminum, maka air susunya akan banyak. InsyaAllah.
8.
Untuk kencing tersumbat (kencing batu) dan wanita yang akan melahirkan (susah melahirkan) dibacakan seperti di atas.
9.
Untuk sesak nafas, medu, rasa takut, sering mimpi yang tidak enak/menakutkan, masuk angin, sakit dada, TBC, sulit tidur, bikinlah air jampian seperti tadi dan dikerjakan / diminum malam hari.
10.
Dibaca untuk perempuan/laki-laki agar cepat menemukan jodohnya dengan cara dibikinkan air, diminumkan, dan InsyaAllah pasti banyak yang menyukainya dan cepat menemukan jodohnya. Sudah dibuktikan
11.
Bila didawamkan/rutin dibaca 100 x setiap hari selama 40 hari, engkau akan menjadi seorang arif mungkin kasyaf.
12.
Untuk wanita yang menginginkan anak/mandul dibaca di air seperti di atas pada malam Jumat dan diminumkan kemudian dicampur oleh suaminya pada malam itu juga, dia akan hamil, InsyaAllah yang telah dicoba pada air untuk diminumkan dan dimandikan.


Catatan
Semua faedah shalawat tersebut kami dapatkan dari Syaikhina Habib Muhammad bin Ali bin Ahmad Syihab dan Al Mukarom As-Syekh Al Mursyid Al-Ustadz Ali Umar Toyyib, Palembang.

Shalawat ini adalah salah satu dari amalan tetap kami, dan mempunyai kedudukan khusus, karena secara pribadi banyak diijazahkan oleh guru-guru kami untuk diamalkan dan jangan ditinggalkan. Adapaun para ulama yang mengijazahkan antara lain:

• Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya - Pekalongan
• KH. Ali Umar Toyyib. Palembang
• Habib Muhammad bin Ali bin Ahmad Syihab Palembang
• KH.Hanifun Nusuk (Gus Nif), Krapyak Pekalongan
• Habib Hasan bin Ahmad bin Hasan Al-Bahr Sukabumi
• Ajengan KH. Fathilah Sukabumi

Cara pengamalan shalawat ini
Shalawat ini termasuk salah satu shalawat yang mempunyai asror yang luar biasa. Ijazah yang ada pada kami adalah dibaca 1 kali setiap ba`da Shalat fardhu atau 3 kali setiap Shubuh dan Maghrib. Jika mempunyai hajat dibaca 100 kali. Sebaiknya malam Jumat. Shalawat ini termasuk shalawat yang multifungsi dengan kata lain dapat digunakan untuk niat apa saja.

Cara penggunaannya dengan dibaca 7 kali. Setelah membaca Fatihah tawasul, maka baca lagi Fatihah, kemudian shalawat ( Fatehah + Shalawat ). Diulangi 7 kali (Cara membaca fatehah adalah cara dibaca senafas)

Cara yang ini diajarkan pada kami oleh Habib.Muhammad bin Ali Syihab. Dan Masya Allah menurut kami ini sangat mujarab. Sering sekali kami takjub dengan hasilnya.

Menurut Al-Maghfurlah KH. Kholil Bisri, Rembang bagi siapa yang mempunyai hajat, misalnya berniat akan pergi haji, shalawat tersebut dibaca 100 x.

Shalawat ini memiliki banyak sekali faedah seperti yang diriwayatkan oleh Syech Taqiyuddin Ad-Dimsyaaqi, faedah atau manfaatnya antara lain:

1.
Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari 100 x, maka ia akan diberi pangkat wali
2.
Memudahkan rizqi
3.
Mengalahkan musuh
4.
Mengembalikan barang yang hilang atau orang minggat
5.
Memudahkan membayar hutang
6.
Jika dibaca 1000 x setiap hari, maka akan mendapatkan rizqi dari alam ghaib
7.
Untuk menyembuhkan segala penyakit, dengan cara dibacakan pada air dan diminumkan kepada orang sakit
8.
Mengusir jin atau setan dari badan orang atau manusia dengan cara dibacakan pada air dan diminumkan orang yang kerasukan
9.
Menghilangkan rasa susah, cemas dan sedih
10
Melepaskan atau menghilangkan sihir
11.
Membebaskan dari penjara
12.
Menghasilkan segala maksud
13.
Memudahkan untuk mimpi bertemu Nabi Muhammad SAW
14.
Dan masih banyak lagi kegunaan lain



SHALAWAT AHLI SAMAWAAT

Shalawat ini dinisbatkan oleh sebagian ulama kepada Sayyid Abdullah Al-‘Alami. Di antara khasiatnya yang terkenal adalah bahwa barangsiapa yang membaca 1000 x, maka Allah akan melenyapkan kesusahannya. Sebaiknya shalawat ini dirangkaikan dengan membaca Yaa Ghoniyyu sebanyak 1000 x. insyaAllah Allah SWT akan mengabulkan segala kebutuhan.

Semuanya hanya mengharap ridho Allah SWT, kita yang lagi didera kesusahan secara lahir maupun bathin, hendaknya kita selalu mendekatkan diri pada Allah ta’ala dengan cara shalat malam, dzikir, wirid maupun dengan jalan lainya yang diridhoi Allah ta’ala.

BISMILLAHIRROH MANIRROHIM
1. ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHII SHOLAATAAN AHLIS SAMAWAATI WAL ARDHIINA ‘ALAIHI WA AJRI YAA MAULAANAA LUTHFAKAL KHOFIYYI FII AMRII WA ARINII SIRRO JAMAALI SHUN’IKA FIMAA AMULUHUU MINKA YAA ROBBAL ‘AALAMIIN (1000 X)

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,dan keluarganya dengan rahmat penduduk langit dan bumi kepadanya. Alirkanlah,wahai Maulaku, kelembutan-Mu yang tersembunyi dalam urusanku. Tampakkanlah rahasia keindahan ciptaan-Mu dalam perkara-perkara yang aku cita-citakan dari-Mu, wahai Tuhan semesta alam.

2. YAA GHONIYYU (1000 x)

“Yang Maha Kaya.”

Lakukanlah puasa 3 hari yang dimulai pada hari Selasa, Rabu, Kamis.
Selama berpuasa, bacalah shalawat ini sebanyak 41 x sehabis shalat fardhu, dan setelah selesai menjalankan puasa cukup dibaca 21 x tiap hari. Tapi, selama menjalankan puasa tersebut lakukan shalat hajad 2 rakaat, memohon ridho dari Allah SWT agar diberi kekuatan dari apa yang kita harapkan.

Amalan shalawat tersebut berfungsi juga sebagai penghilang kesusahan, penglarisan dan penderas rizki yang datangnya tanpa kita sadari entah dari mana, bisa dari rekan, keluarga atau dagangan kita yang semakin hari semakin laris dan lainya.
Bila dibaca 7x sebelum berdo’a, insyaAllah do’a akan cepat terkabul, dan mendapat segala apa yang kita inginkan.

Bila dibaca tiap Hari Jumat 100 x sebelum khotib naik mimbar, insyaAllah akan mati dalam keadaan husnul khotimah.





SHALAWAT AHLUL BAIT

اللهم صل على نبي الطاهر حجة الله ورحمة للعالمين ونور البشير المبشر لاهل بيته بما قاله العظيم (انما يريد الله ليذهب عنكم الرجس اهل البيت ويطهركم تطهيرا) (قل لأسلكم عليه اجرا الا المودة في القربى) اللهم اصلح بها الامام واهل البيت والامة والمحبين لهم والراعية والرعية ويألف بين قلوبهم وادفع شر بعضهم عن بعض وان تكفينا بها واياهم شر مما نخاف ونحذر وعلى اله وصحبه وسلم تسليما كثيرا

Allahumma shalli ‘alaa nabiyil Thaahir hujatullah wa rahmatan lil ‘alaamiin wa nuural basyiirul mubasyirul li ahli baytihi bimaa qaalaallahul-‘adzhiim (Innamaa yuriidullahu ilyudz hiba ‘ankumul rijsa ahlil baiti wa yuthah-hirukum tathhiraan) (Qul laa ‘as alukum ‘alayhi ajran illal mawadata fil qurbaa) Allahumma aslih biha al-imaama wa ahlil bayti wal ummah wal muhibbina lahum war raa’iya war ra’iyyata wa yu-allifu baina quluubihim wad fa’ syarra ba’dzihim ‘an ba’dhin wa ‘ana takfiyanaa bihaa wa ‘iyyaahum syarra mimmaa nakhaafu wa nakhdzar wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam tasliiman katsiiraan.

"Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada Nabi yang Suci sebagai hujjahnya Allah dan rahmat bagi seluruh alam semesta serta cahaya yang bersinar menerangi ahli baitnya seperti yang difirmankan Allah SWT (dalam al-Qur’an) “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”(QS Al-Ahzab:33) “Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu suatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang terhadap kerabat(ku).”(QS As-Syuura: 23). Semoga Allah memberi kedamaian kepada Imam dan ahlil bait dan Umat dan para pencintanya,  dan pemimpin serta rakyat, dan Allah akan menjinakkan dan menyatukan hati-hati mereka dan menjauhkan dari segala keburukan dan perselisihan serta sengketa di antara mereka, dan (semoga terlimpahkan shalawat) itu pula kepada seluruh keluarga dan sahabatnya serta limpahkan kesejahteraan yang banyak kepadanya."


            Shalawat ini dari al-Arifbillah al-Mursyid al-Kamil Mawlana al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya Ba’Alawy – Pekalongan, yang diijazahkan baik secara umum dan khusus kepada al-Habib Ahmad bin Hasan al-Kaff, setelah di-istikharah bahwa shalawat tersebut direstui olah Baginda Nabi SAW untuk disebarluaskan kepada umat muslimin.

1.
Semakin menambahkan kecintaannya kepada Rasulullah SAW serta kepada ahli bait-nya.
2.
Menimbulkan kecintaan Rasulullah SAW dan para ahli baitnya serta awliya-Nya kepada si pembaca.
3.
Menjalin hubungan khusus dengan baginda Nabi SAW.
4.
Terhindar dan diselamatkan dari segala malapetaka, bahaya dan bencana, perpecahan, perang serta pertikaian, perselisihan di antara sesama, golongan, kelompok maupun negara.

            Shalawat ini diijazahkan oleh al-Habib Ahmad bin Hasan al-Kaff kepada kita semua, untuk dibaca sebanyak tiga kali (3 x) setiap selesai Shalat Subuh dan Maghrib.



SHALAWAT AL-ALIL QODRI

Barangsiapa yang ingin didatangi Nabi Muhammad  ketika akan mati dan ketika berada di dalam kubur, maka hendaklah ia membaca Shalawat Al-Alil Qodri ini sebanyak 1.000 (seribu) kali setiap Malam Jumat.

Barangsiapa yang ingin dapat bermimpi bertemu dengan Kanjeng Nabi Muhammad , maka sebelum tidur hendaklah ia membaca shalawat Al-Alil Qodri ini sebanyak 100 (seratus) kali, dengan cara tidur membujur ke arah utara dan dalam keadaan suci dzohir batin, suci dari hadats kecil dan hadats besar.

Barangsiapa yang mempunyai hajat besar dan penting, maka bacalah Shalawat Al-Alil Qodri ini sebanyak 1.000 (seribu) kali dalam satu majlis dan dalam keadaan suci dari hadats kecil dan hadats besar, InsyaAllah segera berhasil apa yang dicita-citakan dan apa yang diharapkannya.

Berikut bacaan Shalawat Al-Alil Qodri.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ نِالنَّــبِـــىِّ اْلأُمِّـــيِّ الْحَبِـــيْبِ الْعَالِىِّ الْقَادِرِ الْعَظِيْمِ الْجَاهِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

ALLAHUMMA SHOLLI WASALLIM WABARIK ‘ALA SAYIDINA MUHAMMADIN NABIYIL UMMIYYIL HABIBIL ‘ALIYIL QODIRIL ‘ADZIMIL JAHI WA ‘ALA ALIHI ASHOHBIHI WASALLIM.

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada junjungna kami Muhammad  yang Ummy (tidak bisa baca tulis) yang menjadi kekasih Allah  yang tinggi (luhur) pangkatnya dan yang agung kemuliaannya. Serta limpahkanlah pula atas keluarga dan para sahabatnya.”



SHALAWAT AL-BIHAR

Shalawat Al-Bihar ini sangat singkat, bila dibaca berulang-ulang tidak membuat lidah lelah atau kelu, Berikut bacaan Shalawat Al-Bihar beserta artinya.

اَللّـٰــهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ نِالظَّاهِرِ وَالْبَاطِنِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ

“Wahai Allah, limpahkanlah rahmat kepada Junjungan kita Nabi Muhammad  yang lahir dan yang batin beserta keluarga dan para sahabatnya serta limpahkan keselamatan.”


Shalawat tersebut apabila dibaca mampu menjadikan tubuh jadi segar-bugar, menjalani hidup terasa ringan dan seakan mudah dalam menjalani kehidupan ini berkah dari membaca shalawat dan mengagungkan Kanjeng Nabi Muhammad 

Kegunaan dari membaca Shalawat Al-Bihar ini antara lain adalah:
1.
Mampu menjadikan tubuh sehat wal afiat
2.
Menjadikan tubuh kita kuat perkasa
3.
Selamat sejahtera, aman sentosa, awet muda dan dipanjangkan usianya
4.
Menjadikan hati kita bersinar terang, sehingga dapat melihat mana yang baik dan mana yang buruk
5.
Sebagai penuntun bagi kita terhadap lembut-lembutnya fitnah yang bertebaran di zaman akhir saat ini
6.
Menjadikan keluarga hidup sakinah mawaddah warahmah (samawa)












SHALAWAT AL-BURDAH

قصيدة البردة
للناظم الشيخ محمد البوصيري
الفصل الأول : في الغزل وشكوى الغرام

Bagian pertama: Bercumbu dan pengaduan cinta

مَوْلَايَ صَلِّي وَسَلِّـمْ دَآئِــماً أَبَـدًا       ۞     عَلـــَى حَبِيْبِـكَ خَيْــرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
هُوَالْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ       ۞      لِكُلّ هَوْلٍ مِنَ الْأِهْوَالِ مُقْتَحِـــــــمِ

أَمِنْ تَذَكُّرِ جِيْرَانٍ بِذِيْ سَــــلَــمٍ         ۞     مَزَجْتَ دَمْعًا جَرَيْ مِنْ مُقْلَةٍ بِـــدَمِ
Apakah karena mengingat para kekasih di Dzi Salam[1] sana.
Engkau deraikan air mata dengan darah duka.

أَمْ هَبَّتِ الرِّيْحُ مِنْ تِلْقَاءِ كَاظِمَـــةٍ      ۞    وَأَوْمَضَ الْبَرْقُ فِيْ الْضَمَآءِ مِنْ إِضَـمِ
Ataukah karena hembusan angin terarah lurus berjumpa di Kadhimah[2].
Dan kilatan cahaya gulita malam dari kedalaman jurang idham [3].

فَمَا لِعَيْنَيْكَ إِنْ قُلْتَ اكْفُفَا هَمَتَــا     ۞     وَمَا لِقَلْبِكَ إِنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ يَهِـــــمِ
Mengapa kedua air matamu tetap meneteskan airmata? Padahal engkau telah berusaha membendungnya.
Apa yang terjadi dengan hatimu? Padahal engkau telah berusaha menghiburnya.

أَيَحَسَبُ الصَّبُّ أَنَّ الْحُبَّ مُنْكَتـــِمٌ   ۞     مَا بَيْنَ مُنْسَجِمٍ مِنْهُ وَمضْطَــــرِمِ
Apakah diri yang dirundung nestapa karena cinta mengira bahwa api cinta dapat disembunyikan darinya.
Di antara tetesan airmata dan hati yang terbakar membara.

لَوْلَا الْهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمْعاً عَلَي طَـلَلٍ   ۞     وَلاَ أرَقْتَ لِذِكْرِ الْبَانِ وَالْعَلـَـــمِ
Andaikan tak ada cinta yang menggores kalbu, tak mungkin engkau mencucurkan air matamu.
Meratapi puing-puing kenangan masa lalu berjaga mengenang pohon ban dan gunung yang kau rindu.

فَكَيْفَ تُنْكِرُ حُباًّ بَعْدَ مَا شَــهِدَتْ     ۞     بِهِ عَلَيْكَ عُدُوْلُ الدَّمْعِ وَالسَّـــقَمِ
Bagaimana kau dapat mengingkari cinta sedangkan saksi adil telah menyaksikannya
Berupa deraian air mata dan jatuh sakit amat sengsara

وَأَثْبَتَ الْوَجْدُ خَطَّيْ عَبْرَةٍ وَّضَــنىً      ۞     مِثْلَ الْبَهَارِمِ عَلَى خَدَّيْكَ وَالْعَنَــــمِ
Duka nestapa telah membentuk dua garisnya isak tangis dan sakit lemah tak berdaya.
Bagai mawar kuning dan merah yang melekat pada dua pipi.

نَعَمْ سَرَى طَيْفُ مَنْ أَهْوَى فَأَرّقَنِي     ۞     وَالْحُبّ يَعْتَرِضُ اللّذّاتَ بِالَلَــــــمِ
Memang benar bayangan orang yang kucinta selalu hadir membangunkan tidurku untuk terjaga
Dan memang cinta sebagai penghalang bagi siempunya antara dirinya dan kelezatan cinta yang berakhir derita

يَا لَا ئِمِي فِي الهَوَى العُذْرِيِّ مَعْذِرَةً   ۞     مِنّي إِلَيْكَ وَلَوْ أَنْصَفْتَ لَمْ تَلُمِ
Wahai pencaci derita cinta kata maaf kusampaikan padamu.
Aku yakin andai kau rasakan derita cinta ini tak mungkin engkau mencaci maki.

عَدَتْكَ حَـــالِـي لَاسِرِّيْ بِمُسْتَتِرٍ         ۞     عَنِ الْوِشَاةِ وَلاَ دَائِيْ بِمُنْحَسِــمِ
Kini kau tahu keadaanku, tiada lagi rahasiaku yang tersimpan darimu.
Dari orang yang suka mengadu domba dan derita cintaku tiada kunjung sirna.

مَحّضْتَنِي النُّصْحَ لَكِنْ لَّسْتُ أَسْمَعُهُ  ۞     إَنّ الُحِبَّ عَنِ العُذَّالِ فِي صَمَمِ
Begitu tulus nasihatmu, tapi aku tak mampu mendengar semua itu.
Karena sesungguhnya orang yang dimabuk cinta tuli dan tak menggubris cacian pencela.

إِنِّى اتَّهَمْتُ نَصِيْحَ الشّيْبِ فِي عَذَلِي         ۞     وَالشّيْبُ أَبْعَدُ فِي نُصْحِ عَنِ التُّهَمِ
Aku curiga ubanku pun turut mencelaku.
Padahal ubanku pastilah tulus memperingatkanku.


الفصل الثاني : في التحذير من هوى النفس
Bagian kedua: peringatan tentang bahaya hawa nafsu

فَإِنّ أَمّارَتِ بِالسّـوءِ مَا اتّعَظَتْ        ۞     مِنْ جَهْلِهَا بِنَذِيرِ الشّيْبِ وَالَهَرَمِ
Sungguh nafsu amarahku pada nasehat tak terima, karena berangkat dari ketidaktahuannya.
Adanya peringatan berupa uban di kepala dan ketidakberdayaan tubuh akibat umur senja.

وَلَا أَعَدَّتْ مِنَ الفِعْلِ الَجَمِيْلِ قِرَى    ۞     ضَيْفٍ أَلَمَّ بِرَأْسِي غَيْرَ مُحْتَشِمِ
Nafsu amarahku tak mampu bersiap-siap diri, dengan mengerjakan amal baik yang bernilai.
Untuk menyambut kedatangan tamu yang pasti, tamu yang singgah di kepala nan tiada malu lagi.

لَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ أَنِّـي مَــا أُوَقّـــــــــِرُهُ         ۞     كَتَمْتُ سِرًّا بَدَا لِيْ مَنْهُ بِالكَتَمِ
Jikalau aku tahu bahwa diriku tak mampu menghormat tamu
Maka lebih baik kusembunyikan diriku dengan cara menyemir uban dikepalaku

مَنْ لِي بِرَدِّ جِمَاحٍ مِنْ غَوَايَتِهَا                  ۞     كَمَا يُرَدُّ جِمَاحُ الَخَيْلِ بِاللُّجُمِ
Siapakah gerangan? Sanggup mengendalikan nafsuku dari kesesatan
Sebagaimana kuda liar yang terkendalikan dengan tali kekangan

فَلاَ تَرُمْ بِالْمَعَاصِيْ كَسْرَ شَهْوَتِهَا      ۞     إِنّ الطَّعَامَ يُقَوِّيْ شَهْوَةَ النَّهِمِ
Jangan kau berharap, dapat mematahkan nafsu dengan maksiat.
Karena makanan justru bisa perkuat bagi si rakus makanan lezat.

وَالنّفْسُ كَالطّفِلِ إِنْ تُهْمِلْهُ شَبَّ عَلَى ۞     حُبِّ الرَّضَاعِ وَإِنْ تَفْطِمْهُ يَنْفَطِمِ
Nafsu bagaikan bayi, bila kau biarkan akan tetap suka menyusu.
Namun bila kau sapih, maka bayi akan berhenti sendiri

فَاصْرِفْ هَوَاهَا وَحَاذِرْ أَنْ تُوَلِّيَهُ       ۞     إِنّ الْهَوَى مَا تَوَلَّى يُصِمْ أَوْ يَصِمِ
Maka palingkanlah nafsumu, takutlah jangan sampai ia menguasainya
Sesungguhnya nafsu, jikalau berkuasa maka akan membunuhmu dan membuatmu tercela

وَرَاعِهَا وَهْيَ فِيْ الأَعْمَالِ سَآئِمَةٌ       ۞     وَإِنْ هِيَ اسْتَحْلَتِ الْمَرْعَى فَلاَتُسِمِ
Dan gembalakanlah nafsu, karena dalam amal nafsu bagaikan hewan ternak.
Jika nafsu merasa nyaman dalam kebaikan, maka tetap jaga dan jangan kau lengah

كَمْ حَسّنَتْ لَذّةً لِلْمَـــــــرْءِ قَاتِلَةً         ۞     مِنْ حَيْثُ لَمْ يَدْرِ أَنّ السَّمَّ فِي الدَّسَمِ
Betapa banyak kelezatan, justru bagi seseorang membawa kematian
Karena tanpa diketahui, adanya racun tersimpan dalam makanan

وَاخْشَ الدَّسَائِسَ مِنْ جُوعٍ وَّمِنْ شَبَعِ ۞     فَرُبّ مَخْمَصَةٍ شَرُّ مِنَ التُّخَمِ
Takutlah terhadap tipu dayanya lapar dan kenyang
Sebab sering terjadi rasa lapar lebih daripada kenyang

وَاسْتَفْرِغِ الدَّمْعَ مِنْ عَيْنٍ قَدِ امْتَلَأَتْ ۞     مِنَ الْمَحَارِمِ وَالْزَمْ حِمْيَةَ النَّدَمِ
Deraikanlah airmata, dari pelupuk mata yang penuh noda dosa
Peliharalah rasa sesal dan kecewa karena dosa

وَخَالِفِ النّفْسَ وَالشّيْطَانَ وَاعْصِهِمَا  ۞     وَإِنْ هُمَا مَحّضَاكَ النُّصْحَ فَاتَّهِمِ
Lawanlah hawa nafsu dan setan durhaka, dan jagalah pada keduanya
Jika mereka tulus menasehati maka engkau harus mencurigai

وَلاَ تُطِعْ مِنْهُمَا خَصْمًا وَلاَحَكَمًا       ۞     فَأَنْتَ تَعْرِفُ كَيْدَ الخَصْمِ وَالْحَكَمِ
Janganlah engkau taat kepada mereka nafsu dan setan, baik selaku musuh atau selaku hakim
Sebab engkau sudah tahu dengan nyata, bagaimana tipu dayanya dalam musuh dan menghukumi

أَسْتَغْفِرُ الَّلهَ مِنْ قَوْلٍ بِلاَعَمَــلٍ        ۞     لَقَدْ نَسَبْتُ بِهِ نَسْلً لِذِي عُقُمِ
Kumohon pengampunan kepada Allah, atas ucapan yang tanpa mengamalkan
Sungguh... hal itu laksana orang mandul tak berketurunan

أَمَرْتُكَ الْخَيْرَ لٰكِنْ مَا ائْتَمَرْتُ بِهِ     ۞     وَمَا اسْتَقَمْتُ فَمَا قَوْلِ لَكَ اسْتَقِمِ
Engkau ku perintah lakukan amal kebaikan, namun aku sendiri enggan mengerjakan
Maka tiada berguna ucapanku agar kau berlaku benar, sedangkan diriku sendiri dalam kelalaian

وَلاَ تَزَوّدْتُ قَبْلَ المَوْتِ نَافِلَــةً        ۞     ولَمْ أُصَلّ سِوَى فَرْضٍ وَلَمْ أَصُمِ
Dan diriku tiada menambah amal kebaikan dalam kesunahan, sebelum kematian datang
Dan tiada aku shalat dan puasa, kecuali hanya ibadah yang wajibkan



الفصل الثالث : في مدح سيد المرسلين صلى الله عليه وسلم
Bagian ke-III: Pujian kepada nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

ظَلَمْتُ سُنّةَ مَنْ أَحْيَا الظَّلَامَ إِلىٰ      ۞     أَنِ اشْتَكَتْ قَدَمَاهُ الضّرّ مِنْ وَرَمِ
Kutinggalkan sunna nabi, yang selalu beribadah menghidupkan gulita malam
Hingga telapak kaki sakit, membengkak karena ibadah malam

وَشَدّ مِنْ سَغَبٍ أَحْشَاءَهُ وَطَوٰى       ۞     تَحْتَ الْحِجَارَةِ كَشْحًا مُتْرَفَ الَدَمِ
Nabi yang begitu hebat, menahan nafsu dan lapar
Mengikatkan batu halus pada perut, karena begitu zuhud kedunyaan

وَرَاوَدَتْهُ الْجِبَالُ الشُّمّ مِنْ ذَهَبٍ      ۞     عَنْ نَفْسِهِ فَأَرَاهَا أَيَّمَا شَمَمِ
Nabi yang ditawarkan gunun emas menjulang tinggi
Namun beliau tolak, dengan bangga perasaan hati

وَأَكَّدَتْ زُهْدَهُ فِيْهَا ضَرُورَتُهُ  ۞     إِنَّ الضَرُورَةَ لَا تَعْدُوْ عَلىَ الْعِصَمِ
Sungguh menambah kezuhudan nabi, butuh harta namun tidak menerimanya
Meskipun ketika butuh harta, tidaklah merusak nilai kesuciannya

فَكَيْفَ تَدْعُوا إِلَي الدّنْــيـــا ضَرُورَةُ مَنْ  ۞     لَوْلَاهُ لَمْ تَخْرُجِ الدّنْيَا مِنَ العَدَمِ
Bagaimana mungkin nabi nan mulia tertarik kepada kemilau harta dunia
Andaisaja tanpa Nabi Muhammad Saw, dunia takkan pernah ada

مُحَمَّدٌ سَيّدُ الْكَوْنَيْنِ وَالثَّقَلَيْـــــــ         ۞     نِ وِالفَرِيقَيْنِ مِنْ عُرْبٍ وَمِنْ عَجَمِ
Dialah Nabi Muhammad SAW, sang penghulu seorang pemimpin baik di dunia dan akhirat
Juga pemimpin jin dan manusia, baik bangsa arab ataupun ajam[1]

نَبِيّنَا اْلآمِرُ النّاهِي فَلَا أَحَدٌ  ۞     أَبَرَّ فِيْ قَوْلِ لاَ مِنْهُ وَلاَ نَعَمِ
Yaitu nabi kita Rasulullah Muhammad SAW, sang penganjur kebaikan dan pencegah kemungkaran
Tak seorangpun lebih baik daripada Rasulullah SAW, dalam berkata jangan kau lakukan dan ini sangat baik kau kerjakan

هُوَ الْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفَاعَتُهُ     ۞     لِكُلّ هَوْلٍ مِنَ الْأِهْوَالِ مُقْتَحِمِ
Beliau kekasih Allah ta’ala, yang diharapkan oleh semua insan syafa’atnya
Dari tiap perkara yang menakutkan yang datang mencekam

دَعَا إِليَ اللهِ فَالْمُسْتَمْسِكُونَ بِهِ       ۞     مُسْتَمْسِكُونَ بِحَبْلٍ غَيْرِ مُنْفَصِمِ
Beliau mengajak menuju keridhaan Allah ta’ala, orang yang berpegang teguh padanya
Berarti ia berpegang pada tali tali yang pasti takkan putus

فَاقَ النَّبِييْنَ فِي خَلْقٍ وَّفِيْ خُلُقٍ       ۞     وَلَمْ يُدَانُـــــــــوْهُ فِي عِلْمٍ وَلاَ كَرَمِ
Beliau melampaui para nabi-nabi terdahulu baik ketampanan ataupun akhlak budi pekerti
Mereka para nabi-nabi terdahulu takkan menyamai Rasulullah SAW, baik dalam ilmu atau kemulian-Nya

وَكُلُّـــــهُمْ مِنْ رَسُولِ اللهِ مُلْتَمِسٌ        ۞     عرْفًا مِنَ البَحْرِ أَوْ رَشْفًا مِنَ الدِّيَمِ
Semua para nabi-nabi terdahulu memohon dari diri Rasulullah SAW
Seciduk lautan ilmunya dan setetes hujan kesantunannya

وَوَاقِفُونَ لَدَيْـــــــــــــــــهِ عِنْدَ حَدِّهِمِ         ۞     مِنْ نُقْطَةِ الْعِلْمِ أَوْ مِنْ شَكْلَةِ الَحِكَمِ
Berdirilah mereka para nabi disisi Rasulullah pada puncak mereka
Mengharap setitik ilmu dan sebaris tanda bunyi huruf dalam hikmah

فَهْوَ الذِّيْ تَمَّ مَعْنَاهُ وَصُـــــــوْرَتُهُ         ۞     ثُمّ اصْطَفَاهُ حَبِيـْـــــــــــــبًا بَــارِئُ النَّسَمِ
Dialah nabi yang sempurna baik batin atau lahirnya
Kemudian Rasulullah SAW, terpilih sebagai kekasih Allah ta’ala, pencipta manusia

مُنَزَّهٌ عَنْ شَرِيكٍ فِيْ مَحَــــــاسِنِهِ         ۞     فَجَوْهَرُ الْحُسْنِ فِيِهِ غَيْرُ مُنْقَسِمِ
Dia sang nabi yang suci dari persamaan dalam segala kebaikan
Inti kebaikan pada diri nabi tak mungkin terbagi

دَعْ مَاادّعَتْهُ النَّصَارٰى فِي نَبِيّهِمِ       ۞     وَاحْكُمْ بِمَا شِئْتَ مَدْحًا فِيْهِ وَاحْتَكِمِ
Tinggalkan tuduhan kaum nasrani, tuduhan yang dilontarkan kepada nabi-nabi mereka
Tetapkanlah untaian pujian kepada nabi pujian apapun yang engkau suka

وَانْسُبْ إِلَي ذَاتِـــــــــــــهِ مَا شِئْتَ مِنْ شَرَفٍ        ۞     وَانْسُبْ إِلىٰ قَدْرُهُ مَا شِئْتَ مِنْ عِظَمِ
Nisbahkan kepada dzat nabi segala kemulian yang engkau kehendaki
Nisbahkan kepada martabat nabi segala keagungan yang engkau kehendaki

فَإِنّ فَضْلَ رَسُـولِ الَّلهِ لَيْسَ لَهُ                  ۞     حَدٌّ فَيُعْرِبَ عَنْهُ نَـــــــــــــــاطِقٌ بِفَـــــمِ
Karena keutamaan Rasulallah SAW, tiada tepi batasnya
Sehingga mengurai mudah terasa, bagi lisan yang berkata

لَوْ نَاسَبَتْ قَدْرَهُ أٰيَــــــــــاتُهُ عِظَمًا         ۞     أَحْيَا أسْمُهُ حِيَ يُدْعٰى دَارِسَ الرِّمَمِ
Andaisaja keagungan mukjizat Rasulullah sama dengan ketinggian derajatnya
Maka dengan sebutan namanya dapat hidupkan orang yang telah hancur tulangnya

لَمْ يَمْتَحِنَّا بِمَا تَعْيَا الْعُقُـــوْلُ بِهِ        ۞     حِرْصًا عَلَيْنَا فَلَمْ نَرْتَـبْ وَلَمْ نَهِمْ
Nabi tidaklah menguji kita dengan apa yang tak terjangkau akal manusia
Karena sangat cintanya kita peroleh cahaya hingga tiada ragu bimbang pada apa yang ia bawa

أَعْيَا الوَرٰى فَهْمَ مَعْنَاهُ فَلَيْسَ يُرٰى     ۞     لِلْقُرْبِ وَالْبُعْدِ فِيـــــــهِ غَيْرَ مُنْفَحِمِ
Seluruh makhluk rapuh, tiada mampu memahami rahasia hakikat kenabian
Takkan melihat dari dekat atau jauh kecuali lemah tak berdaya berdiam diri

كَالشّمْسِ تَظْهَرُ لِلْعَيْنَيْنِ مِنْ بُعُدٍ     ۞     صَغِيــْــــــــــــةً وَتُكِلُّ الطّرْفَ مِنْ أَمَمِ
Kenabian Rasulullah, bagaikan matahari dari jauh tampak kecil pada kedua mata
Padahal mata tiada akan mampu bila berdekatan dengannya

وَكَيْفَ يُدْرِكُ فِي الدّنْيَا حَقِيقَتَهُ        ۞     قَوْمٌ نِيَامٌ تَسَلّوْا عَنْهُ بِالْحُلُمِ
Bagaimana diketahui hakikat nabi  semasa dalam dunia
Sedangkan mereka lega jumpa nabi walau dalam sekilas mimpi

فَمَبْلَغُ الْعِلْمِ فِيْـــــــــــهِ أَنّهُ بَشَرٌ           ۞     وَأَنّهُ خَيْـــــــــــرُ خَلْقِ اللَّهِ كُلِّهِمِ
Puncak pengetahuan tentang Rasulullah, bahwa sesungguhanya beliau adalah manusia
Dan sesungguhnya beliau sebaik-baik makhluk Allah SWT, semua tanpa terkecuali

وَكُلُّ أٰيٍ أَتَى الرُّسْلُ الْكِرَامُ بِهَا        ۞     فَإِنّمَا اتَّصَلَتْ مِنْ نُـــــــــوِرِهِ بِهِمِ
Semua ayat, mukjizat yang datang tiba dibawa para rasul mulia
Hanyalah pancaran nur Rasulullah SAW, yaitu nur yang melekat pada para rasul

فَإِنّهُ شَمْسُ فَضْلٍ هُمْ كَوَاكِبُــــهَا        ۞     يُظْهِرْنَ أَنْوَارُهاَ لِلنَّـاسِ فِيْ الظُّلَمِ
Maka sesungguhnya Rasulullah bagaikan mentari dalam keutamaan, sedangkan para nabi bagaikan bintang-bintang-nya
Bintang pantulkan sinar sang surya kepada manusia dalam suasana gelap gulita

حَتَّــــى إِذَا طَلَعَتْ في الْكَـــــــوْنِ عَمَّ هُدَىً         ۞     لِلْعَالَمِيْــــــــنَ وَ أَحْيَتْ سَائِرَ لْأُمَمِ
Sehingga ketika memancarkan nurnya, memberi penerang hidayah
Hidayah bagi seluruh alam, dan menghidupkan segala umat manusia

أَكْرِمْ بِخَلْقِ نَبِيٍ زَانَهُ خُلـُقٌ   ۞     بِالْحُسْنِ مُشْتَمِلٍ بِالْبِشْرِ مُتَّسِمِ
Alangkah mulia budipekerti Rasulullah, yang menghiasi kesempurnaan keanggunan-nya
Keindahan yang dimiliki paras wajahnya tampak berseri

كَالزَّهْرِ فِيْ تَرَفٍ وَالبَدْرِ فِي شَرَفٍ    ۞     وَالبَحْرِ فِي كَرَمٍ وَالدّهْرِ فِي هِمَمِ
Keanggunannya laksana bunga, dan kemuliaannya bagaikan purnama
Kedermawanannya laksana samudera, cita-citanya bagai perjalanan masa

كَأَنّه وَهُوَ فَرْدٌ مِنْ جَلَالَتِــــــــــــــــهِ          ۞     فِي عَسْكِرٍ حِيَنَ تَلْقَــاهُ وَفِي حَشَمِ
Seakan-akan Rasulullah nabi yang berbeda dari nabi-nabi lainnya dari keagungannya
Di antara para pasukan dan pelayan kala kau jumpa karena dampak keagungannya

كَأَنّمَا اللُّؤْلُؤُ الَكْنُـــــوْنُ فِيْ صَدَفٍ     ۞     مِنْ مَّعْدِنَيْ مَنْطِقٍ مِنْهُ وَمُبْتَسَمِ
Rasulullah bagaikan mutiara yang tersimpan dalam kerangnya
Dikeluarkan dari dua pemikat yaitu ucapan dan senyumnya

لَا طِيْبَ يَعْدِلُ تُرْبًا ضُمَّ أَعْظُمَهُ       ۞     طُوبَ لِمُنْتَشِقٍ مِنْهُ وَمُلْتَثِمِ
Tiada keharuman melebihi tanah buana, tanah yang mengubur jasadnya
Betapa bahagia orang yang mencium dan mengecupnya



الفصل الرابع : في مولده عليه الصلاة والسلام
Bagian ke-IV: Kelahiran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam

أَبَانَ مَوْلِدُهُ عَنْ طِيْـــــبِ عُنْصُرِهِ         ۞     يَا طِيْـــبَ مُبْتَدَإٍ مِنْهُ وَمُخْتَتَمِ
Kelahiran sang nabi menampakkan kesucian diri
Alangkah indah permulaannya, juga indah penghabisannya

يَوْمٌ تَفَرَّسَ فِيْـــــــــــهِ الفُرْسُ أَنّهُمُ        ۞     قَدْ أُنْذِرُوا بِحُلُولِ الْبُؤْسِ وَالنّقَمِ
Hari kelahiran Rasulullah saat ada firasat bangsa persia
Bahwa ada peringatan kepada mereka datangnya bencana dan siksa

وَبَاتَ إِيْوَانُ كِسْرٰى وَهُوَ مُنْصَدِعٌ      ۞     شَمْلِ أَصْحَابِ كِسْرٰى غَيْرَ مُلْتَئِمِ
Saat menjelang malam tiba istana kisra hancur terbelah
Sebagaimana kumpulan sahabat kisra tiada menyatu terpecah belah

وَالنّارُ خَامِدَةُ الْأَنْفَاسِ مِنْ أَسَفٍ      ۞     عَلَيْهِ وَالنَّهْرُ سَاهِيْ العَيْنَ مِنْ سَدَمِ
Api sesembahan padam karena duka yang mencekam
Sungai Eufrat tak mengalir, muram karena susah yang amat dalam

وَسَآءَ سَاوَةَ أَنْ غَاضَتْ بُحَيْرَتُهَا       ۞     وَرُدَّ وَارِدُهَا بِالغَيْظِ حِيْنَ ظَمِيْ
Penduduk negeri sawah resah duka saat danaunya kering kerontang
Pengambil air kembali dengan tangan hampa kecewa ketika terjerat rasa dahaga

كَأَنَّ بِالنّارِ مَا بِالْمَـــــآءِ مِنْ بَلَلٍ        ۞     حُزْنًا وَبِالمَآءِ مَا بِالنّارِ مِنْ ضَرَمِ
Seakan-akan pada api nan membara terdapat cairan air karena duka
Dan pada air nan sejuk segar api yang membakar

وَالْجِنُّ تَهْتِفُ وَالْأَنْوَارُ سَاطِعُـــــــــةٌ      ۞     وَالْحَقُّ يَظْهَرُ مِنْ مَّعْنًى وَمِنْ كَلِــــمِ
Para jin menjerit, suara cahaya membumbung ke angkasa
Kebenaran tampak nyata dari makna maupun kata

عَمُوْا وَصَمُّوا فَإِعْلَانُ الْبَشَائِرِ لَمْ      ۞     تُسْمَعْ وَبَــــــارِقَةُ اْلِإنْذَارِ لَمْ تُشَمِ
Mereka buta dan tuli tak dengar hingga kabar gembira tiada didengar
Begitu juga kilatan peringatan sama sekali tak terhiraukan

مِنْ بَعْدِ مَا أَخْبَرَ الْأَقْوَامَ كَاهِنُهُمْ     ۞     بِأَنّ دِيْنَهُمُ الْمُعَوَّجُ لَمْ يَقُـــــــمِ
Para rahib mereka telah kabarkan berita
Bahwa agama mereka melenceng, dan tak kan bertahan lama

وَبَعْدَمَا عَايَنُوْا فِيْ الْأُفُقِ مِنْ شُهُبٍ   ۞     مُنْقَضَّةٍ وَّفْقَ مَا فِيْ الْأَرْضِ مِنْ صَنَمِ
Setelah mereka menyaksikan bintang – bintang di ufuk berjatuhan
Bersamaan di bumi ada kejadian berhala- berhala runtuh bergelimpangan

حَتَّى غَدَا عَنْ طَرِيقِ الْوَحْيِ مُنْهَزِمٍ     ۞     مِنَ الشَّيَاطِيْنَ يَقْفُ إِثْرَ مُنْهَزِمِ
Hingga lenyap syetan berlari terbirit-birit dari pintu langit jalan wahyu ilahi
Mereka lari mengikuti syetan nan berlari tak henti

كَأَنَّهُمْ هَرَبًا أَبْطَالُ أَبْرَهَـــــــــــــــــــــةٍ          ۞     أَوْ عَسْكَرٌ بِالَحَصٰى مِنْ رَاحَتَيْهِ رُمِيْ
Mereka berlarian laksana lasykar Raja Abrahah
Atau bak pasukan yang dihujani kerikil oleh tangan Rasul

نَبْذًا بِهِ بَعْدَ تَسْبِيحٍ بِبَطْنِهِمَا ۞     نَبْذَ الْمُسَبِّحِ مِنْ أَحْشَآءِ مُلْتَقِمِ
Batu yang nabi lemparkan, setelah bertasbih dalam genggaman
Bak terlemparnya Nabi Yunus dari perut ikan paus


الفصل الخامس : في معجزاته صلى الله عليه وسلم
Bagian ke-V: mukjizat nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

جَآءَتْ لِدَعْوَتِهِ الْأَشْجَارُ سَاجِدَةً      ۞     تَمْشِيْ إِلَيْهِ عَلىٰ سَاقٍ بِلاَ قَدَمِ
Pepohonan datang memenuhi panggilannya dengan sikap tunduk sopan
Berjalan menghadap kepadanya dengan batang tanpa telapak terciptakan

كَأَنّ مَا سَطَرَتْ سَطْرًا لِمَا كَتَبَتْ       ۞     فُرُوعُهَا مِنْ بَدِيْعِ الْخَطِّ فِيْ اللِّقَمِ
Seakan – akan pepohonan itu tuliskan sebuah lukisan
Lukisan indah menawan ditulis dahan ditengah jalan

مَثْلُ الْغَمَامَةِ أَنّٰى سَارَ سَآئِـــــــــرَةً         ۞     تَقِيهِ حَرَّ وَطِيْسٍ لِّلْهَجِيِـــرِحَمِي
Sebagaimana gumpalan awan ke mana saja nabi pergi
Ia sebagai payung perlindungan dari sengatan panas mentari disiang hari

أَقْسَمْتُ بِالْقَمَرِ الْمُنْتَشَقِّ إِنّ لَهُ       ۞     مِنْ قَلْبِهِ نِسْبَةً مَبْرُورَةَ الْقَسَمِ
Aku bersumpah demi penguasa rembulan nan pecah
Sesungguhnya hati nabi nan terbelah bak bulan yang dibelah

وَمَا حَوَى الْغَــــارُ مِنْ خَيْرٍ وَّمِنْ كَرَمِ    ۞     وَكُلُّ طَرْفٍ مِنَ الكُفّـــــــــــارِ عَنْهُ عَمِيْ
Dalam Goa Tsur Nabi bersembunyi bu bakar sahabat yang menyertai
Semua mata kafir jadi buta tak dapat melihat mereka berdua

فَالصِّدْقُ فِي الْغَارِ وَالصِّدِّيْقُ لَمْ يَرِمَا  ۞     وَهُمْ يَقُولُونَ مَا بِالْغَــــــــــــــــــارِ مِنْ أَرِمِ
Nabi dan Abu Bakar As-Siddiq keduanya berada dalam goa
Mereka orang-orang kafir berkata tak seorang pun dalam goa

ظَنُّـــوْا الْحَمَامِ وَظَنُّوا الْعَنْكَبُوتَ عَلىٰ   ۞     خَيْرِ الْبَرِيّةِ لَمْ تَنْسُجْ وَلَمْ تَحُمِ
Mereka berprasangka merpati takkan berputar sekitar goa
Laba laba takkan bersarang di mulut goa jika sebaik – baik makhluk di dalamnya

وِقَايَةُ الله أَغْنَتْ عَنْ مُضَـــــاعَفَةٍ        ۞     مِنَ الدُّرُوْعِ وَعَنْ عَالٍ مِنَ الْأُطُمِ
Cukuplah Perlindungan Allah SWT, tiada butuh lagi
Pada baju berlapis besi dan benteng benteng nan tinggi

مَا سَامَنِى الدَّهْرُ ضَيْماً وَّاسْتَجَرْتُ بِهِ ۞     إِلَّا وَنِلْتُ جِوَاراً مِنْهُ لَمْ يُضُــــــــــــــــمِ
Tiada satu pun menyakiti diriku, lalu kumohon bantuan Nabi
Niscaya kudapat pertolongannya tanpa sedikit pun disakiti

لَا تُنْكِرِ الْوَحْيَ مِنْ رُؤيَاهُ إنَّ لَهُ       ۞     قَلْبًا إِذَا نَامَتِ الْعَيْنَانِ لَمْ يَنَمِ
Janganlah kau pungkiri wahyu yang diraihnya lewat mimpi
Karena hatinya tetap terjaga meski dua matanya tidur terlena

فَذَاكَ حِيْنَ بُلُـــــــــــــوغٍ مِن نُبُـوّتِهِ         ۞     فَلَيْسَ يُنكَرُ فِيْــــهِ حَالُ مُحْتَلَمِ
Demikian itu terjadi tatkala beliau diangkat menjadi nabi
Maka tak perlu diingkari keadaan nabi yang bermimpi

تَبَـــــارَكَ اللهُ مَا وَحْيٌ بِمُكْتَسَبِ         ۞     وَلَا نَبِــــــيٌّ عَلَى غَيْبٍ بِمُتَّهَمِ
Allah maha suci wahyu tiada dapat dicari
Tak ada seorang nabi dalam berita ghaibnya dicurigai

كَمْ أَبْرَأَتْ وَصِبًا بِاللَّمْسِ رَاحَتُهُ       ۞     وَأَطْلَقَتْ أَرِبًا مِنْ رِبْقَهِ اللَّمَمِ
Betapa banyak orang sakit sembuh ketika telapak tangannya menyentuh
Dan menyelamatkan orang yang butuh dari sakit gila yang terus kambuh

وَأَحْيَتِ السَّنَةَ الشّهْبَـــاءَ دَعْوَتُهُ        ۞     حَتّٰى حَكَتْ غُرّةً فِيْ الْأَعْصُرِ الدّهُمِ
Doa nabi dapat hidupkan tahun kering nan tiada hujan
Hingga bak titik putih di muka dalam lipatan hitamnya masa

بِعَارِضٍ جَاَد أَوْ خِلْتَ الْبِطَاحَ بِهَا     ۞     سَيْبًا مِّنَ الْيَمِّ أَوْ سَيْلاً مِنَ العَرِمِ
Dengan awan yang hujannya deras hingga kau duga jurang nan luas
Air mengalir dari samudera atau mengalir dari lembah yang menganga

دَعْنِ وَوَصْفِـيَ أٰيَاتٍ لَهُ ظَهَرَتْ        ۞     ظُهُورَ نَارِ الْقُرٰى لَيْلً عَلَى عَلَمِ
Biarkan aku mengurai mukjizat yang tampak pada nabi
Tampak bagai api jamuan malam hari di atas gunung menjulang tinggi


الفصل السادس : في شـرف الــقرآن ومدحـه
Bagian ke-VI: kemuliaan Al-Quran Al-Karim dan pujian terhadapnya

فَالدُّرُّ يَزْدَادُ حُسْنًا وَّهُوَ مُنْتَظِمٌ        ۞     وَلَيْسَ يَنْقُصُ قَدْرًا غَيْرَ مُنْتَظِمِ
Biarkan aku mengurai mukjizat yang tampak pada nabi
Tampak bagai api jamuan malam hari di atas gunung menjulang tinggi

فَمَا تُطَاوِلَ أٰمَالِ الْمَديـــــحِ إِلىٰ         ۞     مَا فِيهِ مِنْ كَرَمِ الْأَخْلَاقِ وَالشِّيَمِ
Mutiara bertambah indah anggun bila ia rapi tersusun
Nilainya tak berkurang sedikitpun walau tak tersusun

أٰيَــاتُ حَقٍّ مِنَ الرّحْمٰنُ مُحْدَثَةٌ        ۞     قَدِيْةٌ صِفَةُ الْمَوْصُوْفِ بِالقِدَمِ
Ayat- ayat Al-Quran adalah dari tuhan nan rahman
Baru turunnya, terdahulu maknanya dan sifat Dzat yang bersifat Maha Qidam

لَمْ تَقْتَــــــــرِنْ بِزَمِانٍ وَّهْيَ تُخْبِرُنَا         ۞     عَنِ الْمَعَادِ وَعَنْ عَادٍ وَعَنْ إِرَمِ
Ayat – ayat al-quran tak bersamaan denga zaman
Dan ayat-ayat Al-Qur’an telah kabarkan pada kita tentang akhirat, kaum `Ãd dan Kota Iram

دَامَتْ لَدَيْنَا فَفَاقَتْ كُلَّ مُعْجِزَةً       ۞     مِنَ النَّبِيِّيْـــــنَ إِذْ جَآءَتْ وَلَمْ تَدُمِ
Ayat ayat ilahi disisi kita kekal abadi
Mengungguli mukjizat para nabi mukjizat yang datang tiada lestari

مُحَكَّمَـــاتٌ فَمَا يُبْقِيَنَ مِنْ شُبَهٍ        ۞     لِذِيْ شِقَاقٍ وَلاَ يَبْغِيْنَ مِنْ حَكَمِ
Sungguh kokoh itu Al-Quran tak tinggalkan keserupaan
Bagi yang punya perselisihan dan tak usah cari hakim kebenaran

مَا حُوْرِبَتْ قَطُّ إِلّا عَادَ مِنْ حَرَبٍ     ۞     أَعْدَى الْأَعَادِيْ إِلَيْهَا مُلْقِيَ السَّلَمِ
Sama sekali Al-Quran takkan ditentang kecuali akan kembali dari medan perang
Musuh yang sangat hebat dan pasrah dalam keadaan tunduk dan pasrah

رَدَّتْ بَلَاغَتُهَا دَعْوٰى مُعَارِضِهَا        ۞     رَدَّ الْغُيْورِ يَدَ الْجَانِ عَنِ الْحَرَمِ
Keindahan sastranya menaklukkan penentangnya
Bagai pencemburu membela keluarganya dari tangan jahil yang menjamahnya

لَهَا مَعَانٍ كَمَوْجِ الْبَحْرِ فِيْ مَدَدٍ       ۞     وَفَوْقَ جَوْهَرِهِ فِيْ الْحُسْنِ وَالْقِيَمِ
Bagi Al-Quran berlimpah banyak makna bertambah tambah bak ombak samudera
Keindahan dan nilainya melebihi mutira samudera

فَلَا تُعَدُّ وَلَا تُحْصٰى عَجَائِبُهَا          ۞     وَلَا تُسَامُ عَلىَ الْإِكْثَارِ باِلسَّـــــــأَمِ
Keajaiban ayat ayat Al-Quran tak bisa dibatasi hitungan
Maknanya nan banyak bertebaran sama sekali tak membosankan

قَرَّتْ بِهَا عَيْنُ قَارِيْهَا فَقُلْتُ لَهُ        ۞     لَقَدْ ظَفِرْتَ بِحَبْلِ الِلّٰهِ فَاعْتَصِمِ
Sejuklah mata pembacanya lalu kakatakan padanya
Sungguh anda telah beroleh bahagia berpeganglah selalu pada tali Allah ta`ala

إِنْ تَتْلُهَا خِيْفَ مِنْ حَرِّ نَارِ لَظىٰ      ۞     أَطْفَأْتَ حَرِّ لَظىٰ مِنْ وِّرْدِهَا الشِّبيَمِ
Jika karena takut kau membacanya dari panas neraka ladha
Maka kau padamkan panasnya karena kesejukan airnya

كَأَنَّهَا الحَوْضُ تَبْيَضُّ الْوُجُوهُ بِهِ      ۞     مِنَ العُصَاةِ وَقَدْ جَآءُوهُ كَالْحُمَمِ
Al-Quran laksana telaga dapat putihkan wajah
Wajah para pendosa wajah nan hitam arang tak cerah

وَكَالصِّـــــــــرَاطِ وَكَالْمِيْزَانِ مَعْدَلَةً         ۞     فَالْقِسْطُ مِنْ غَيْرِهَا فِيْ النَّــــاسِ لَمْ يَقُمِ
Al-Quran tegak bak lurusnya jalan laksana keadilan timbangan
Keadilan selain Al-Quran di kalangan manusia tiada yang langgeng bertahan lama

لَا تَعْجَبَنْ لِحَسُوْدٍ رَّاحَ يُنْكِرُهَا        ۞     تَجَاهُلً وَّهُوَ عَيْنُ الْحَاذِقِ الْفَهِمِ
Jangan heran pada pendengki yang berusaha mengingkari
Pura-pura bodoh diri padahal ia cerdas dan memahami

قَدْ تُنْكِرُ الْعَيْنُ ضَوْءَ الشَّمْسِ مِنْ رَّمَدٍ         ۞     وَيُنْكِرُ الْفَمُ طَعْمَ الْمَآءِ مِنْ سَقَمِ
Terkadang mata sakit mengingkari pada sinar matahari
Segar air tekadang mulut pungkiri karena sakit yang menyilimuti



الفصل السابع : في إسرائه ومعراجه صلى الله عليه وسلم
Bagian ke-VII: Isra’ mi’raj nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam

يَا خَيْرَ مَنْ يَّمَّمَ الْعّافُونَ سَاحَتَهُ       ۞     سَعْيًا وَّفَوْقَ مُتُوْنِ الْأَيْنُقِ الرُّسُمِ
Wahai sebaik-baiknya manusia, para pencari kebaikan menuju kediamannya
Dengan berjalan kaki atau unta yang cepat berlari

وَمَنْ هُوَ الْأَيَةُ الكُبْــــرٰى لِمُعْتَبِرٍ        ۞     وَمَنْ هُوَ الِنّعْمَةُ الْعُظْمٰــــى لِمُغْتَنِمِ
Wahai nabi nan jadi pertanda besar bagi pencari i`tibar
Duhai nabi nan sebagai nikmat agung bagi orang yang ingin beruntung

سَرَيْتَ مِنْ حَرَمٍ لَيــــْلً إِلَىٰ حَرَمٍ        ۞     كَمَا سَرَى الْبَدْرُ فِيْ دَاجٍ مِّنَ الظُّلَمِ
Dikala malam engkau berjalan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
Bagai purnama yang berjalan menembus malam gulita

وَبِتَّ تَرْقـــىٰ إِلىٰ أَنْ نِلْتَ مَنْزِلَةً        ۞     مِنْ قَابِ قَوْسَيْنِ لَمْ تُدْرَكْ وَلَمْ تَرُمِ
Dan engkau terus meninggi hingga suatu tempat engkau gapai
Yaitu tempat sekira -kira busur dua tak bisa dicapai dan diasa

وَقَدَّمَتْكَ جَمِيعُ الْأنْبِيَــــــــآءِ بِهَا          ۞     وَالرُّسْلِ تَقْدِيَمَ مَخْدُومٍ عَلىٰ خَدَمِ
Para nabi dan utusan mempersilahkan anda di depan
Laksana penghormatan pelayan kepada sang majikan

وَأَنْتَ تَخْتَرِقُ السَّبْعَ الطِّبَاقَ بِهِمْ     ۞     فِيْ مَوْكِبٍ كُنْتَ فِيهِ صّاحِبَ الْعَلَمِ
Engkau tembus langit tujuh petala bersama para rasul dan anbiya’
Dalam kumpulan malaikat Allah ta`ala engkaulah menjadi pemimpinnya

حَتّٰى إِذَا لَمْ تَدَعْ شَأْوًا لِمُسْتَبِقٍ       ۞     مِنَ الدُّنُوِّ وَلاَ مَرْقًى لِمُسْتَنِمِ
Hingga tak satu puncak kau sisai bagi orang yang ingin mendahului
Tempat dekat dan tempat tinggi bagi pencari derajat tinggi

خَفَضْتَ كُلَّ مَقَامٍ بِاْلِإضَافَةٍ إِذْ        ۞     نُوْدِيتَ بِالرّفْعِ مِثْلَ الْمُفْرَدِ الْعَلَمِ
Dibandingkan dengan derajatmu derajat jadi rendah semua
Karena dengan khusus dipanggil namamu bak mufrad `alam dalam kekhususannya

كَيْمَا تَفُوْزَ بِوَصْلٍ أَيِّ مُسْتَتِرٍ          ۞     عَنِ الْعُيُونِ وَسِرٌّ أَيِّ مُكْتَتَمِ
Agar kau peroleh hubungan sempurna tertutup dari pandangan mata
Dan rahasia nan tiada terbuka tersimpan dari makhluk tercipta

فَحُزْتَ كُلَّ فِخَارٍ غَيْرَ مُشْتَرِكٍ         ۞     وَجُزْتَ كُلَّ مَقَامٍ غَيْرَ مُزْدَحَمِ
Kau kumpulkan semua kebanggaan keutamaan nan tak terbagi
Kau lewati setiap derajat ketinggian derajat nan tak terdesaki

وَجَلَّ مِقْدَارُ مَا وُلِّيَتَ مِنْ رُتَبٍ        ۞     وَعَزَّ إِدْرَاكُ مَا أُولِيْتَ مِنْ نِّعَمِ
Sungguh agung nilainya derajat yang kau dapati
Sungguh jarang lagi langka dapatkan nikmat yang engkau diberi

بُشْرٰى لَنَا مَعْشَرَ الْإِسْلَامٍ إِنّ لَنَا      ۞     مِنَ العِنَايِةِ رُكْنًا غَيْرَ مُنْهَدِمِ
Kabar gembira wahai golongan umat Islam
Bagi kita tiang kokoh jaya tak ‘kan roboh padam

لَمَّا دَعَا اللهُ دَاعِينَا لِطَاعَتِهِ   ۞     بِأَكْرَمِ الرُّسْلِ كُنَّا أَكْرَمُ الُأُمَمِ
Tatkala Allah panggil nabi pengajak kita karena ketaatannya kepada Allah Swt
Dengan panggilan rasul termulia maka jadilah kita umat yang paling mulia

الفصل الثامن: في جهاد النبي صلى الله عليه وسلم
Bagian ke-VIII: Perjuangan nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

رَاعَتْ قُلُوبَ الْعِدٰى أَنْبَاءُ بِعْثَتِهِ       ۞     كَنَبْأَةٍ أَجْفَلَتْ غُفْلً مِّنَ الْغَنَمِ
Berita kenabian jadiakan hati musuh gentar ketakutan
Bak lolongan srigala takutkan kambing nan lupa

مَا زَالَ يَلْقَـــاهُمُ فِيْ كُلِّ مُعْتَرَكٍ        ۞     حَتّٰى حَكَوْا بِالْقَنَا لَحْمًا عَلَى وَضَمِ
Nabi tiada henti musuh dilawan dalam setiap medan pertempuran
Hingga daging mereka bertumpukan laksana daging di tempat pemotongan

وَدُّوا الْفِرَارَ فَكَادُوا يَغْبِطُونَ بِهِ        ۞     أَشْلَآءَ شَالَتْ مَعَ الْعِقْبَانِ وَالرَّخَمِ
Mereka ingin lari hampir saja mereka berharap diri
Anggota badan nan hancur menjauhi, terbang bersama burung rakhmah dan rajawali

تَمْضِيْ اللَّيَالِيْ وَلاَ يَدْرُونَ عِدَّتَهَا      ۞     مَا لَمْ تَكُنْ مِّنْ لَيَالِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ
Siang malam berlalu hitungannya mereka tak tahu
Selagi siang malam tak berada dalam bulan – bulan nan mulia

كَأَنّمَا الدِّيْنُ ضَيْفٌ حَلَّ سَاحَتَهُمْ     ۞     بِكُلِّ قَرْمٍ إِلىٰ لَحْمِ الْعِدٰى قَرَمِ
Islam datang bagai tamu undangan, singgah di halaman sahabat nabi
Bersama orang-orang jantan yang sangat ingin membunuh musuh islami

يَجُرُّ بَحْرَ خَمْيسٍ فَوْقَ سَابِحَةٍ        ۞     تَرْمِيْ بِمَوْجٍ مِنَ الْأَبْطَالِ مُلْتَطِمِ
Ia membawa lautan pasukan di atas kuda yang berenang jaya
Membawa para pemberani lagi jantan bagai debur ombak samudera

مِنْ كُلِّ مُنْتَدِبٍ لِلّٰهِ مُحْتَسِبٍ          ۞     يِسْطُوا بِمُسْتَأْصِلٍ لِلكُفْرِ مُصْطَلَمِ
Setiap orang yang penuhi panggilan Allah dan mengharap pahala di sisi Allah
Menyerang akar kekufuran dengan pedang pembasmi memusnahkan

حَتّٰى غَدَتْ مِلَّةُ الْأِسْلَامِ وَهْيَ بِهِمْ    ۞     مِنْ بَعْدِ غُرْبَتِهَا مَوْصُولَةُ الرَّحِمِ
Berkat kegigihan para ksatria hingga jadilah Islam agama
Setelah terasing jauh dari pemeluknya terjalin erat hubungan keluarga

مَكْفُوْلَةً أَبَدًا مِّنْهُمْ بِخَيْرِ أَبٍ         ۞     وَخَيْرِ بَعْلٍ فَلَمْ تَيْتَمْ وَلَمْ تَئِمِ
Islam terjamin selamanya dari mereka dengan sebaik-baik aba
Dan sebaik-baik suami tercinta mereka takkan jadi yatim dan janda

هُمُ الْجِبَالُ فَسَلْ عَنْهُمْ مُّصَادِمَهُمْ    ۞     مَاذَا رَأَى مِنْهُمُ فِيْ كُلِّ مُصْطَدَمِ
Mereka ksatria bak gunung nan kokoh kuat, maka tanyakan lawan tentang hebatnya gempuran
Apa yang mereka lihat dalam setiap medan peperangan?

وَسَلْ حُنَيْنًا وَسَلْ بَدْرًا وَسَلْ أُحُدًا     ۞     فُصُولَ حَتْفٍ لَّهُمْ أَدْهٰى مِنَ الوَخَمِ
Coba kau tanyakan pada Hunain, Badar dan Uhud sebagai ajang peristiwa
Semuanya tempat macam kematian terasa lebih ganas dari wabah kolera

اَلْمُصْدِرِى الْبِيْضِ حُمْرًا بَعْدَ مَا وَرَدَتْ ۞     مِنَ العِدٰى كُلَّ مُسْوَدٍّ مِّنَ اللِّمَمِ
Pedang mereka nan putih berkilauan kembali menjadi merah padam
Setelah banyak memenggal leher lawan hitam sehitam rambut nan kelam

وَالكَاتِبِيَ بِسُمْرِ الْخَطِّ مَا تَرَكَتْ      ۞     أَقْلَمُهُمْ حَرْفٌ جِسْمٍ غَيْرَ مُنَعَجِمِ
Dengan kayu khat sebagai tombak senjata mereka tusukkan pada para musuh
Tombak pena takkan tinggalkan sisa daging terkoyak dari tubuh

شَاكِى السُّلاَحِ لَهُمْ سِيمَا تُمَيِّزُهُمْ     ۞     وَالْوَرْدُ يَمْتَازُ بِالسِّيْمَا مِنَ السَّلَمِ
Para tentara nan tajam senjatanya miliki tanda pembeda
Bak mawar nan mempesona dengan pohon salam ada tanda pembeda

تُهْدِيْ إِلَيْكَ رِيَاحُ النَّصْرِ نَشْرَهُمُ      ۞     فَتَحْسَبُ الزّهْرَ فِيْ الْأَكْمَامِ كُلَّ كَمِيْ
Angin kemenangan kirimkan padamu semerbak keharuman tentara
Hingga bunga di kelopak tersangka olehmu tentara nan gagah perkasa

كَأَنّهُمْ فِيْ ظُهُورِ الْخَيْلِ نَبْتُ رُبًا      ۞     مِنْ شِدَّةِ الْحَزْمِ لَا مِنْ شِدَّةِ الْحُزُمِ
Seakan-akan mereka dipunggung kuda laksana pepohonan di bukit tinggi
Karena kuatnya kemantapan belaka bukan karena kuatnya tali

طَارَتْ قُلُوبُ الْعِدٰى مِنْ بَأْسِهِمْ فَـرَقًا  ۞     فَمَا تُفَرِّقُ بَيْنَ الْبَهْمِ وَالبُهَمِ
Hati para musuh goncang duka karena takut serangan dahsyat para ksatria
Maka tak dapat bedakan antara kumpulan anak domba dan sekelompok pemberani perkasa

وَمَنْ تَكُنْ بِرَسُولِ اللهِ نَصْرَتُهُ ۞     إِنْ تَلْقَهُ الْأُسْدُ فِيْ أٰجَامِهَا تَجِمِ
Barangsiapa meraih kemenangan sebab Rasulullah nabi pilihan
Bila singa di rimba menjumpainya, maka akan diam tunduk padanya

وَلَنْ تَرٰى مِنْ وَّلِيٍّ غَيْرِ مُنْتَصِرٍ        ۞     بِهِ وَلَا مِنْ عَدُوٍّ غَيْرَ مُنْقَصِمِ
Tak kau lihat kekasih beriman kecuali beroleh kemenangan
Dan tak kau lihat musuh nabi utusan kecuali mendapat kekalahan

أَحَلَّ أُمّتَهُ فِيْ حِرْزِ مِلَّتِهِ     ۞     كَاللَّيْثِ حَلَّ مَعَ الْأَشْبَالِ فِيْ أَجَمِ
Nabi tempatkan umatnya dalam benteng agamanya
Bagai singa tempatkan anak – anaknya dalam hutan belantara

كَمْ جَدّلَتْ كَلِمَاتُ اللهِ مِنْ جَدَلٍ     ۞     فِيْهِ وَكَمْ خَصَّمَ الْبُرْهَانُ مِنْ خَصِمِ
Seringkali kitab suci Al-Quran jatuhkan musuh dalam perdebatan
Dan telah banyak dalil – dalil pasti kalahkan musuh – musuh sejati


الفصل التاسع : في التوسل بالنبي صلى الله عليه وسلم
Bagian ke-IX:  Tawassul

خَدَمْتُهُ بِمَدِيحٍ أَسْتَقِيلُ بِهِ   ۞     ذُنُوبَ عُمْرٍ مَّضٰى فِي الشِّعْرِ وَالنَّدِمِ
Kupuja nabi dengan pujian kumohon adanya pengampunan
Dosa –dosa hidup yang terlewatkan dalam bersyair dan pujian

إِذْ قَلّدَانِيَ مَا تَخْشٰى عَوَاقِبُهُ          ۞     كَأَنَّنِيْ بِهِمَا هَدْىٌ مِنَ النَّعَمِ
Keduanya mengalungi diriku sesuatu yang menakutkan akibatnya dengan dua perkara itu
Seakan akan diriku hewan sembelihan berupa unta

أَطَعْتُ غَيَّ الصِّبَا فِيْ الحَالَتَيْنِ وَمَا   ۞     حَصَّلْتُ إِلاَّ عَلَى الْأَثَامِ وَالنَّدَمِ
Kuturuti bujuk rayu masa muda dalam bersyair dan memuja
Tak ada yang ku dapatkan kecuali dosa dan penyesalan

فَيَا خَسَارَةَ نَفْسٍ فِيْ تِجَــــارَتِهَا         ۞     لَمْ تَشْتَرِ الدِّيْنَ بِالدُّنْيَــا وَلَمْ تَسُمِ
Alangkah ruginya jiwa dalam perdagangannya
Tak pernah beli agama dengan dunia dan pernah menawarnya

وَمَنْ يَبِعْ أٰجِلً مِنْهُ بِعَاجِلِهِ   ۞     بَيْنَ لَهُ الْغَبْنُ فِيْ بَيْعٍ وَفِيْ سَلَمِ
Barangsiapa menjual akhirat dengan dunia kebahagian sesaat
Maka nyata baginya kerugian dalam jual-beli dan akad salam[1]

إِنْ أٰتِ ذَنْبًا فَمَا عَهْدِيْ بِمُنْتَقِضٍ      ۞     مِنَ النَّبِيِّ وَلاَ حَبْلِيْ بِمُنْصَرِمِ
Jika dosa kulakukan janjiku pada nabi tidaklah terputuskan
Dan juga tali hubungan takkan terputuskan

فَإِنَّ لِيْ ذِمَّةً مِنْهُ بِتَسْمِيَتِى   ۞     مُحَمَّدًا وَهْوَ أَوْفَى الْخَلْقِ بِالذِّمَمِ
Sesungguhnya kupunya jaminan namaku Muhammad sesuai dengan nabi
Nabi lebih sempurnanya makhluk ciptaan dalam menepati janji

إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْ مَعَادِيْ أٰخِذًا بِيَدِيْ   ۞     فَضْلً وَإِلاَّ فَقُلْ يَا زَلَّةَ الْقَدَمِ
Jika di akhirat nabi tak ulurkan tangan menolongku sebagai fadhal keutamaan
Maka sampaikanlah kata “wahai orang yang tergelincir kakinya”

حَاشَاهُ أَنْ يَّحْرِمَ الرَّاجِيْ مَكَارِمَهُ       ۞     أَوْ يَرْجِعَ الْجَارُ مِنْهُ غَيْرَ مُحْتَرَمِ
Maha Suci Allah ta`ala nabi tak tolak pengharap syafaatnya
Atau tetangga kembali darinya tanpa dihormati dan dimuliakan

وَمُنْذُ أَلْزَمْتُ أَفْكَارِيْ مَدَائِحَهُ         ۞     وَجَدْتُهُ لِخَلَصِي خَيْرَ مُلْتَزِمِ
Sejak kucurahkan segala pikiran untuk memberikan aneka pujian
Maka untuk keselamatanku nabi kudapatkan sebaik baik pemberi jaminan

وَلَنْ يَفُوتَ الْغِنٰى مِنْهُ يَدًا تَرِبَتْ      ۞     إَنّ الْحَيَا يُنْبِتُ الْأَزْهَارَ فِيْ اْلأَكَمِ
Pemberian nabi takkan luputkan setiap tangan yang membutuhkan
Susengguhnya hujan akan menghidupi bunga – bunga di bukit tinggi

وَلَمْ أُرِدْ زُهْرَةَ الدُّنْيَا الَّتِي اقْتَطَفَتْ    ۞     يَدَا زُهَيْرٍ بِمَا أَثْنٰى عَلَى حَرَمِ
Aku tidaklah mengharapkan dunia yang penuh kenikmatan
Seperti yang zuhair petik dengan tangannya atas raja haram yang ia puja


الفصل العاشر : في المناجاة وعرض الحاجات
Bagian ke-X: Bermunajat dan meminta hajat

يَا أَكْرَمَ الْخَلْقِ مَالِيْ مَنْ أَلُـــوذُ بِهِ     ۞     سِوَاكَ عِنْدَ حُلُولِ الحَادِثِ العَمَمِ
Wahai makhluk paling mulia, tiada orang tempat perlindungan hamba
Selain engkau baginda kala huru-hara kiamat melanda semua manusia

وَلَنْ يَضِيقَ رَسُولَ اللهِ جَاهُكَ بِيْ      ۞     إِذَا الْكَرِيِمُ تَجَلّٰى بِاسْمِ مُنْتَقِمِ
Wahai Rasulullah, keagunganmu tiada sempit karena hamba
Tatkala Dzat yang Maha Mulia bersifat dengan nama Dzat Penyiksa

فَإِنَّ مِنْ جُودِكَ الدُّنْيَا وَضُرّتَهَا        ۞     وَمِنْ عُلُومِكَ عِلْمَ اللَّوْحِ وَالْقَلَمِ
Di antara kemurahanMu adalah dunia dan akhirat baqa
Dan di antara ilmuMu adalah ilmu lauh mahfudh dan qalam pena

يَا نَفْسُ لَا تَقْنَطِيْ مِنْ زَلَّةٍ عَظُمَتْ    ۞     إِنَّ الْكَبَآئِرَ فِيْ الغُفْرَانِ كَاللَّمَمِ
Wahai jiwa janganlah putus asa karena dosa besar yang telah dilakukan
Sesungguhnya dosa-dosa besar dalam luasnya ampunan Allah seperti kecil dan ringan

لَعَلَّ رَحْمَةَ رَبِّي حِيْنَ يَقْسِمُـــــهَا         ۞     تَأْتِي عَلىٰ حَسَبِ العِصْيَانِ فِي الْقِسَمِ
Semoga Rahmat Allah SWT, ketika dibagi-bagikan
Datang, sampai kepadaku dalam pembagian sesuai dengan nilai kedurhakaanku

يَا رَبِّ وَاجْعَلْ رَجَآئِيْ غَيْـرَ مُنْعَكِسٍ   ۞     لَدَيْكَ وَاجْعَلْ حِسَابِيْ غَيْرَ مُنْخَرِمِ
Ya Allah jadikanlah harapanku tak berbeda dengan apa yang ada disisi-mu
Dan jadikanlah keyakinanku tiada putus – putus kepada-mu

وَالْطُفْ بِعَبْدِكَ فِي الدَّارَيْنِ إَنَّ لَهُ     ۞     صَبْرًا مَتٰى تَدْعُهُ الَهْوَالُ يَنْهَزِمِ
Ya Allah, kasihanilah hamba-mu ini dalam dunia dan akhirat nanti
Sesungguhnya ia punya kesabaran jika bencana menimpa lari tak tahan

وَأْذَنْ لِسُحْبِ صَلاَةٍ مِنْكَ دَائِمَةً      ۞     عَلَى النَّبِيِّ بِمُنْهَلٍّ وَمُنْسَجِمِ
Ya Allah, semoga Engkau curahkan awan shalawat-Mu abadi tak terbatas
Kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, layaknya hujan mengalir deras

مَا رَنَّحَتْ عَذَبَاتِ الْبَانِ رِيحُ صَبًا     ۞     وَأَطْرَبَ الْعِيْسَ حَادِي الْعِيْسِ بِالنَّغَمِ
Selagi angin timur masih mendoyongkan dahan – dahan pohon ban
Dan selagi penggembala unta senangkan unta dengan merdu suara

ثُمَّ الرِّضَا عَنْ أَبِي بَكْرٍ وَعَنْ عُمَرٍ     ۞     وَعَنْ عَلِيٍّ وَعَنْ عُثْمَانَ ذِي الْكَرَمِ
Kemudian ridha Allah semoga tetap tercurah ruah untuk Abu Bakar, Umar
Ali dan Utsman, mereka shahabat –shahabat yang memiliki kemuliaan yang tinggi

وَالْآلِ وَالصَّحْبِ ثُمَّ التَابِعِيَن فَهُمْ    ۞     أَهْلُ التُّقٰى وَالنَّقَا وَالحِلْمُ وَالْكَرَمِ
Juga keluarga dan shahabatnya kemudian para tabi`in
Dan pengikutnya mereka ahli taqwa dan kesucian bersifat penyantun dan dermawan

يِا رَبِّ بِالمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا      ۞     وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ
Ya Allah, semoga dengan berkah nabi yang pinilih, gandakanlah segala cita-cita kami
Dan ampunlah segala dosa kami yang terlewat masa wahai Dzat Yang Luas Kemurahan-Nya

وَاغْفِرْ إِلٰهِي لِكُلِّ الْمُسْلِمِينَ بِمَا      ۞     يَتْلُونَ فيِ المَسْجِدِ الأَقْصٰى وَفِي الْحَرَمِ
Ampunilah wahai tuhan beta dosa – dosa muslim semua
Berkat Quran yang mereka baca di Masjidil Haram dan Aqsha

بِجَاهِ مَنْ بَيْتَهُ فيِ طَيْبَةٍ حَرَمٌ ۞     وَاسْمُهُ قَسَمٌ مِنْ أَعْظَمِ الْقَسَمِ
Dengan keagungan nabi yang tinggal di tanah suci
Namanya menjadi sumpah paling agungnya sumpah

وَهَذِهِ بُرْدَةُ المُخْتَارِ قَدْ خُتِمَتْ        ۞     وَالحَمْدُ للهِ فيِ بِدْءٍ وَفيِ خَتَمِ
Inilah syair-syair burdah yang telah sampai pada penghabisan
Segala puji bagi Allah SWT, dari permulaan sampai penghabisan

أَبْيَاتُهَا قَدْ أَتَتْ سِتِّينَ مَعْ مِائَةٍ        ۞     فَرِّجْ بِهَا كَرْبَنَا يَا وَاسِعَ الْكَرَمِ
Bait- bait Qashidah Burdah sebanyak seratus enam puluh buah

Berkat burdah lapangkan segala duka cita wahai Dzat Yang Maha Luas Kemurahan-nya

0 komentar :

Posting Komentar